Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Amien Rais Menduga Ponpes Al Zaytun Produk Orba, Minta Pemerintah Tutup

Kompas.com - 28/06/2023, 22:03 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Ketua Majelis Syuro Partai Ummat Amien Rais menduga, Pesantren Al Zaytun merupakan salah satu produk dari Orde Baru.

Amien bahkan menyebut ada yang memelihara polemik yang saat ini terjadi di Pesantren Al Zaytun.

"Ya saya kira dia sudah mengatakan bahwa orang Islam udah harus fasih mengucapkan salam Yahudi, jadi yang kedua secara sah seorang populis, jadi saya kira ada yang pelihara," katanya ditemui usai menjadi khotib solat Idul Adha warga Muhammdiyah, di area parkir mall Transmart Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (28/6/2023).

Baca juga: MUI Segera Keluarkan Fatwa Atas Kontroversi Panji Gumilang Al Zaytun

Menurutnya, sederhana saja melihat polemik dan serta medalami siapa yang menjadi dalang di balik kisruh yang melibatkan pengasuh Pesantren Al-Zaytun, Panji Gumilang.

"Jadi kalau saya sederhana melihatnya, ini memang produksi dari orde baru ya. Jadi caranya melihat mudah sekali, wattini wa zaitun, masjid At-Tin dan pesantren Zaytun. Saya kira sama, sponsornya. Tidak usah mendetail," ungkapnya.

Amien mengatakan, Panji Gumilang pernah memaksanya untuk datang ke Pesantren Al-Zaytun saat masih menjabat sebagai ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Namun, ia menolak lantaran sudak sejak lama mencium hal-hal yang mencurigakan di sana (Pesantren Al-Zaytun).

"Dulu waktu menjadi Ketua MPR, Panji Gumilang ini, mengundang saya, secara betul-betul meminta 'Datanglah pak Amin, pak Amin sudah ketinggalan karena tokoh-tokoh teman pak Amin sudah pada berdatangan'. Waktu itu saya punya intuisi, sepertinya kurang sreg," jelasnya.

Ia meminta pemerintah serius mengurusi kasus Pesantren Al-Zaytun. Menurutnya, lebih baik Pesantren Al-Zaytun ditutup.

"Nah, sekarang untuk menyingkat kata saya kira cepat saja. Kasus itu diselesaikan, ditutup," kata dia.

Kendati meminta ditutup, Amien meminta Aset Pesantren tak usah disita pemerintah.

Baca juga: Jawaban Ketum PP Muhammadiyah Terkait Kabar Kontroversi Al Zaytun

Selanjutnya, kata Amien, Pesantren tersebut diserahkan kepada ulama dari NU, Muhammadiyah, Persis dan MUI untuk bersama-sama meneruskan pendidikan di sana (Pesantren Al-Zaytun).

"Kemudian, saya kira asetnya gak usah diambil alih ya tapi dibuat pesantren yang menurut ulama ulama, MUI, ulama-ulama NU yang pasti lebih tau agama daripada Panji Gumilang, juga ulama Muhammadiyah, Persis, wasliah, dan lain sebagainya itu diminta bersama-sama meneruskan pesantren yang lurus, yang istiqamah, yang tidak menyeleweng," terangnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Pendaki Asal Bandung Meninggal di Gunung Ciremai

Fakta dan Kronologi Pendaki Asal Bandung Meninggal di Gunung Ciremai

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Bandung
Tagana Tasikmalaya Siagakan Tenda di Daerah Terdampak Gempa Garut

Tagana Tasikmalaya Siagakan Tenda di Daerah Terdampak Gempa Garut

Bandung
Revitalisasi Jembatan II Cikarang, Apresiasi Pemprov Jabar bagi Pekerja

Revitalisasi Jembatan II Cikarang, Apresiasi Pemprov Jabar bagi Pekerja

Bandung
Kirim Pesan Cabul ke Orang Dikenal lewat 'Game Online', Pria asal Sumut Ditangkap

Kirim Pesan Cabul ke Orang Dikenal lewat "Game Online", Pria asal Sumut Ditangkap

Bandung
Pria di Bogor Berulang Kali Cabuli Anak Tiri selama 3 Tahun

Pria di Bogor Berulang Kali Cabuli Anak Tiri selama 3 Tahun

Bandung
Kanwil Kemenkumham Jabar Bakal Gandeng Kades untuk Awasi WNA

Kanwil Kemenkumham Jabar Bakal Gandeng Kades untuk Awasi WNA

Bandung
Dukung Dedi Mulyadi Jadi Gubernur Jabar, Buruh Pro KDM: Tidak Ada Lagi yang Cocok

Dukung Dedi Mulyadi Jadi Gubernur Jabar, Buruh Pro KDM: Tidak Ada Lagi yang Cocok

Bandung
Gempa M 4,2 Kabupaten Bandung, Kapolsek Pangalengan: Terasa tapi Tak Sebesar Gempa Garut

Gempa M 4,2 Kabupaten Bandung, Kapolsek Pangalengan: Terasa tapi Tak Sebesar Gempa Garut

Bandung
Detik-detik Pendaki Asal Bandung Meninggal Dunia di Gunung Ciremai, Diduga Kelelahan

Detik-detik Pendaki Asal Bandung Meninggal Dunia di Gunung Ciremai, Diduga Kelelahan

Bandung
Gempa M 4,2 Guncang Kabupaten Bandung, Tak Berisiko Tsunami

Gempa M 4,2 Guncang Kabupaten Bandung, Tak Berisiko Tsunami

Bandung
Mobil Terguling di Majalengka, Sopir: Saya Ngantuk karena Bergadang Nonton Timnas Indonesia

Mobil Terguling di Majalengka, Sopir: Saya Ngantuk karena Bergadang Nonton Timnas Indonesia

Bandung
Cerita Anak-anak Muda dengan Mental Disabilitas Memupuk Impian

Cerita Anak-anak Muda dengan Mental Disabilitas Memupuk Impian

Bandung
Berawal dari Notifikasi 'Sayang', Suami di Bandung Bunuh Istrinya lalu Serahkan Diri ke Polisi

Berawal dari Notifikasi "Sayang", Suami di Bandung Bunuh Istrinya lalu Serahkan Diri ke Polisi

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com