Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BRIN Ajak Aryanto Misel Sempurnakan Nikuba Bersama-sama

Kompas.com - 05/07/2023, 19:07 WIB
David Oliver Purba

Editor

KOMPAS.com - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menawarkan Aryanto Misel, penemu Nikuba, untuk melakukan riset lanjutan terhadap alat yang diklaim bisa menjadikan air sebagai bahan bakar tersebut.

Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko mengatakan, Aryanto dapat menggunakan fasilitas riset BRIN untuk membuktikan secara ilmiah penemuannya.

Adapun BRIN memiliki berbagai fasilitas riset yang bisa dipakai oleh akademisi, industri, dan individu.

Baca juga: Warga Cirebon Bikin Alat Pengubah Air Jadi Bahan Bakar, Ini Respons Kepala Dislitbangad

Untuk diketahui, Nikuba atau teknologi konversi air menjadi bahan bakar yang ditemukan warga Cirebon, Jawa Barat, bernama Aryanto Misel, kembali menjadi perbincangan setelah tersebar informasi penemuan Aryanto ini menjadi perhatian sejumlah pabrikan motor terkenal asal Italia.

Baca juga: Teknologi Konversi Air Jadi Bahan Bakar ‘Nikuba’ Bukan Barang Baru

Aryanto kemudian diundang ke Milan karena penemuannya itu.

"BRIN punya semua fasilitas yang kami sediakan untuk seluruh fasilitas periset di Tanah Air, baik itu di kampus termasuk juga personal seperti yang membuat Nikuba. Itu salah satu yang sedang kami ajak supaya bisa dibuktikan secara saintifik, itu dulu nomor satu," ujar Handoko dalam konferensi pers di Kawasan Sains dan Teknologi Soekarno, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (5/7/2023), dikutip dari Antara.

Baca juga: Benarkah Teknologi Nikuba Bisa Mengubah Air Menjadi Bahan Bakar?

Handoko ingin Aryanto menyempurnakan Nikuba bersama-sama.

Hal ini mengingat Nikuba merupakan bahan bakar berbasis hidrogen yang punya banyak variasi dan banyak temuan.

"Kalo di sains, kita harus cukup berhati-hati, jadi kita akan melihat bersama-sama, kita kembangkan sampai terbukti secara saintifik bisa diterima oleh komunitas ilmiah," ucap Handoko.

Dia mengatakan, BRIN telah mengetahui Nikuba sejak tahun lalu dan sudah mengirimkan tim untuk melihat alat tersebut.

Dari asesmen tim BRIN, perlu ada riset lanjutan dari Nikuba. Meski demikian, BRIN tetap mengapresiasi dan mendukung temuan tersebut.

Awal mula Nikuba diciptakan

Dari catatan Kompas.com, pada 2022, Nikuba juga sempat viral karena teknologinya yang mampu menjadikan air sebagai bahan bakar.

Aryanto mengatakan, terciptanya Nikuba dilatarbelakangi naiknya harga bahar bakar minyak (BBM), sehingga mendorongnya untuk berbuat sesuatu demi menghemat konsumsi BBM.

Bahkan, pada mulanya Nikuba hanya alat untuk menghemat BBM pada mobil.

Namun, rekan Aryanto mendorong agar diaplikasikan di sepeda motor dan 100 persen tidak menggunakan BBM.

Aryanto menjelaskan, Nikuba dapat mengubah air menjadi energi mesin pembakaran dalam internal combustion engine pada kendaraan bermotor.

Nikuba memiliki fungsi memisahkan antara hidrogen (H2) dan oksigen (O2) yang terkandung di dalam air (H2O).

Hidrogen yang telah terpisah kemudian dialirkan ke dalam ruang pembakaran dari mesin kendaraan bermotor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Punya Suara Tinggi, PKS Tak Akan Negosiasi Posisi Wali Kota di Pilkada Bandung 2024

Punya Suara Tinggi, PKS Tak Akan Negosiasi Posisi Wali Kota di Pilkada Bandung 2024

Bandung
Partai Demokrat Siapkan 3 Nama Pendamping Dadang Supriatna di Pilkada 2024

Partai Demokrat Siapkan 3 Nama Pendamping Dadang Supriatna di Pilkada 2024

Bandung
Hindari Jalan Rusak di Parung Panjang Bogor, Truk Tabrak Pengendara Motor

Hindari Jalan Rusak di Parung Panjang Bogor, Truk Tabrak Pengendara Motor

Bandung
Kasus Demam Berdarah di Cimahi Meningkat, 6 Orang Meninggal Dunia

Kasus Demam Berdarah di Cimahi Meningkat, 6 Orang Meninggal Dunia

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Bandung
Cerita Warga Saat Polisi Gerebek Pabrik Narkoba Berkedok Bengkel Mesin di Bogor

Cerita Warga Saat Polisi Gerebek Pabrik Narkoba Berkedok Bengkel Mesin di Bogor

Bandung
PKS Rekomendasikan Asep Mulyadi dan Istri Oded Maju Pilkada Bandung

PKS Rekomendasikan Asep Mulyadi dan Istri Oded Maju Pilkada Bandung

Bandung
2 Pengamen Ditemukan Tewas di Perkebunan Teh Malabar Bandung

2 Pengamen Ditemukan Tewas di Perkebunan Teh Malabar Bandung

Bandung
Pabrik Narkoba Berkedok Bengkel di Perkampungan Bogor, Polisi Temukan 1,2 Juta Pil PCC

Pabrik Narkoba Berkedok Bengkel di Perkampungan Bogor, Polisi Temukan 1,2 Juta Pil PCC

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Pabrik Narkoba di Bogor Digerebek Polisi, Pak RT Kaget: Dia Izinnya Buka Bengkel

Pabrik Narkoba di Bogor Digerebek Polisi, Pak RT Kaget: Dia Izinnya Buka Bengkel

Bandung
Tanah Longsor Terjang Komplek Pesantren di Sukabumi, Penjaga Keamanan Tewas

Tanah Longsor Terjang Komplek Pesantren di Sukabumi, Penjaga Keamanan Tewas

Bandung
Terjadi Lagi, Truk Tambang Tabrak Warung di Parung Panjang Bogor

Terjadi Lagi, Truk Tambang Tabrak Warung di Parung Panjang Bogor

Bandung
Jalani Tradisi Seba, 1.500 Warga Baduy Datang ke Pemkab Lebak

Jalani Tradisi Seba, 1.500 Warga Baduy Datang ke Pemkab Lebak

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com