Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisruh Tabungan Siswa SD, Polres Pangandaran Buka Posko Pengaduan dan Periksa Puluhan Saksi

Kompas.com - 11/07/2023, 17:57 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Polres Pangandaran turun tangan terkait kisruh tabungan siswa SD yang tak kunjung dikembalikan dengan membuka posko pengaduan.

Kapolres Pangandaran, AKBP Hidayat mengatakan posko pengaduan ini dibuka supaya mempermudah masyarakat yang ingin melapor terkait uang tabungan siswa yang belum cair.

Diketahui, uang tabungan milik siswa SD di sejumlah sekolah di Pangandaran belum cair karena ada sejumlah guru yang mengutang dan belum dikembalikan.

Hidayat menambahkan, para orang tua yang mengalami kerugian atas mandeknya pembayaran uang tabungan bisa melapor ke posko tersebut.

Baca juga: Kesal Kasus Tabungan Siswa SD di Pangandaran Tak Ada Kejelasan, Orangtua Sepakat Tunjuk Kuasa Hukum

Menurutnya posko pengaduan ini untuk mempermudah masyarakat atau orang tua murid yang mengalami kerugian uang tabungan untuk lapor.

"Karena, memang selama ini mereka dipanggil untuk dimintai keterangan itu tidak sekaligus langsung datang," katanya.

Ia mengatakan orang tua murid yang uang tabungannya mandek merasa soal uang tabungan itu bisa diselesaikan dengan baik dan tidak perlu melalui jalur hukum.

"Makanya, kita membuka Posko pengaduan. Jika memang ingin ada pengaduan itu silahkan melapor," ucap Hidayat.

Sebelumnya, pihak kepolisian sudah memeriksa sejumlah saksi. Hidayat menambahkan, saksi yang merupakan orang tua siswa juga sudah diperiksa.

"Karena cukup banyak saksi-saksi yang merupakan orang tua murid yang harus diperiksa," ujar Kapolres Pangandaran.

Baca juga: Orangtua Menolak Uang Tabungan Murid SD di Pangandaran Dikembalikan dengan Dicicil

Menurutnya tim penyidik Satreskrim Polres Pangandaran telah memeriksa 25 dari orang tua siswa.

Pihaknya juga mengungkapkan, hingga saat ini masih belum ada guru yang ditetapkan sebagai tersangka.

"Karena ini memang masih pemeriksaan saksi-saksi. Nanti, hasil dari pemeriksaan itu kalau memang bisa ditingkatkan ke penyidikan baru kita lakukan. Tapi, ini baru tahap penyelidikan," katanya.

Diketahui sebelumnya, data uang tabungan murid yang mandek di SD yakni sebesar Rp 7,47 miliar dan terjadi di dua Kecamatan.

Di antaranya, di Kecamatan Cijulang yang berada di koperasi senilai Rp 2.309.198.800. Sedangkan yang berada di guru atau dipinjam guru senilai Rp 1.372.966.300.

Baca juga: Kisruh soal Tabungan Siswa di Pangandaran, Orangtua Murid Disindir Guru yang Tak Terima Kasusnya Diviralkan

Kemudian di Kecamatan Parigi, yang berada di HPK senilai Rp 2.487.504.300 dan di HPR senilai Rp 1.416.922.959. Sedangkan yang dipinjam guru senilai Rp 77.662.500.

Sebagian besar uang tabungan siswa itu tidak bisa dicairkan karena uang tersebut disimpann di koperasi, dan diutang olah para guru. Koperasi pun bangkrut karena para guru tidak membayar utang.

Mediasi sudah dilakukan tapi hasilnya tidak memuaskan. Dari puluhan guru, hanya 7 guru yang melunasi utangnya.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Polres Pangandaran Turun Tangan Bereskan Tabungan Siswa Tak Cair, Guru Pengutang Bisa Tambah Gelisah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terungkap, Kecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana karena Oli dan Rem Angin Bocor

Terungkap, Kecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana karena Oli dan Rem Angin Bocor

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Senin 13 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Senin 13 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Bandung
Usai Kecelakaan Bus SMK Depok, Sekolah di Bandung Barat Diultimatum  Tak 'Study Tour' ke Luar Kota

Usai Kecelakaan Bus SMK Depok, Sekolah di Bandung Barat Diultimatum Tak "Study Tour" ke Luar Kota

Bandung
Uji Coba Makan Siang Gratis di Bandung, 2.500 Porsi Per Hari untuk 6 SD

Uji Coba Makan Siang Gratis di Bandung, 2.500 Porsi Per Hari untuk 6 SD

Bandung
Aktivitas Gunung Ruang Mulai Turun, Statusnya Jadi Level III Siaga

Aktivitas Gunung Ruang Mulai Turun, Statusnya Jadi Level III Siaga

Bandung
Dinas Pendidikan Jabar Perketat Aturan 'Study Tour' Imbas Bus Terguling di Ciater

Dinas Pendidikan Jabar Perketat Aturan "Study Tour" Imbas Bus Terguling di Ciater

Bandung
Video Viral Bocah SD di Cirebon Depresi Usai Ponsel Dijual Ibu

Video Viral Bocah SD di Cirebon Depresi Usai Ponsel Dijual Ibu

Bandung
Bus yang Alami Kecelakaan di Subang Sempat Setel Rem Saat di Tangkuban Parahu

Bus yang Alami Kecelakaan di Subang Sempat Setel Rem Saat di Tangkuban Parahu

Bandung
Pilkada Jabar 2024 Dipastikan Tidak Ada Calon dari Jalur Perseorangan

Pilkada Jabar 2024 Dipastikan Tidak Ada Calon dari Jalur Perseorangan

Bandung
Momen Warga Gelar Doa Bersama di TKP Kecelakaan Bus Subang

Momen Warga Gelar Doa Bersama di TKP Kecelakaan Bus Subang

Bandung
Imbas Bus Terguling di Ciater, Bey Keluarkan SE Kegiatan 'Study Tour'

Imbas Bus Terguling di Ciater, Bey Keluarkan SE Kegiatan "Study Tour"

Bandung
2 Mantan Bupati Serahkan Bukti Dukungan Calon Perseorangan Pilkada Garut 2024

2 Mantan Bupati Serahkan Bukti Dukungan Calon Perseorangan Pilkada Garut 2024

Bandung
Wisata Sejarah Pendopo Kota Bandung: Syarat, Cara Daftar, dan Jam Buka

Wisata Sejarah Pendopo Kota Bandung: Syarat, Cara Daftar, dan Jam Buka

Bandung
Kecelakaan di Subang, Kru Sempat Perbaiki Bus Beberapa Saat Sebelum Insiden Maut

Kecelakaan di Subang, Kru Sempat Perbaiki Bus Beberapa Saat Sebelum Insiden Maut

Bandung
Polisi Sebut Tidak Ada Jejak Rem dalam Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang

Polisi Sebut Tidak Ada Jejak Rem dalam Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com