BANDUNG BARAT, KOMPAS.com - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) merenggut nyawa dua warga di 2 Kecamatan, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Bandung Barat mencatat, 2 kasus kematian akibat DBD itu terjadi di Kecamatan Cipeundeuy dan Kecamatan Lembang sepanjang Januari hingga Juni 2023 ini.
"1 kasus di Cipendeuy terjadi pada seorang anak. Sementara 1 kasus lagi yakni seorang pria dewasa di Puskesmas Jayagiri Kecamatan Lembang," ungkap Plh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) pada Dinkes Bandung Barat, Tedy Sulaksana saat ditemui, Rabu (12/7/2023).
Baca juga: 6 Orang di Bima Meninggal karena DBD Sepanjang 2023
Secara keseluruhan, Dinkes Bandung Barat mencatat angka kasus DBD sepanjang tahun 2023 ini menginjak 304 kasus termasuk 2 kasus kematian atau insidens rate (IR) DBD sebesar 17,98 per 100 ribu penduduk sementara case fatality ratenya (CFR) cenderung rendah yakni 0,66.
"Total keseluruhan ada 304 kasus DBD yang tercatat tahun ini. 2021 jumlah kasusnya 419 dengan angka kematian 8 orang, dan 2022 jumlah kasus mencapai 1.313 dengan angka kematian 19 orang," sebut Tedy.
Namun, tindakan intervensi dari tenaga kesehatan terhitung membaik sejak 3 tahun terakhir tersebut. Hal itu dilihat dari angka CFR pada 2021 yakni 1,91 dan 2022 yakni 1,45.
Tedy menjelaskan, dari data kasus 3 tahun terakhir, wilayah seperti Padalarang, Batujajar, Cihampelas, Cililin merupakan daerah endemisitas. Hal itu dilihat dari data kasus yang mana hampir setiap tahun terdapat kasus DBD.
"Untuk deteksi faktor endemisitas DBD digunakan data proporsi penggunaan lahan permukiman, angka bebas jentik (ABJ), dan kepadatan penduduk," kata Tedy.
Baca juga: Jutaan Nyamuk Berbakteri Wolbachia Akan Dilepas di Buleleng demi Turunkan Kasus DBD
Kasus DBD ini bisa ditekan dengan partisipasi masyarakat yang aktif ikut dalam pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan cara berperilaku menerapkan prinsip 3M plus.
"Yang pertama harus dilakukan yakni penyelidikan epidemiologi untuk mengetahui riwayat perjalanan penderita. Setelah itu baru dilakukan pengendalian apakah itu harus pemberantasan sarang nyamuk, abatisasi atau harus di fogging. Jadi fogging itu langkah terakhir," tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.