Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rombongan FIFA Kunjungi Stadion Si Jalak Harupat, Dua Jam Cek Sarana dan Prasarana

Kompas.com - 30/07/2023, 18:29 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Federasi tertinggi Sepak Bola Dunia atau FIFA mengunjungi Stadion Si Jalak Harupat (SJH), Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada Minggu (30/7/2023).

Lawatan tersebut, guna melakukan pengecekan pelbagai fasilitas yang ada di SJH untuk persiapan gelaran Piala Dunia U-17, yang bakal diselenggarakan pada 10 November hingga 2 Desember 2023 nanti.

Pantauan di lapangan, rombongan FIFA ditemani tim dari PSSI baik di tingkat Asosiasi Provinsi (Asprov), Asosiasi Kabupaten (Askab) serta Pemerintah Kabupaten Bandung (Pemkab).

Baca juga: Erick Thohir Berharap Stadion Si Jalak Harupat Lolos Jadi Venue Piala Dunia U-17

Rombongan FIFA datang ke SJH pada pukul 15.30 WIB dan langsung melakukan pengecekan, baik bagian luar dan dalam SJH.

Bupati Bandung Dadang Supriatna mengatakan, FIFA melakukan pengecekan ke seluruh bagian Stadion selama hampir dua jam.

FIFA, kata Dadang, melakukan pengecekan bagian Stadion secara mendetail, bahkan hampir tak ada bagian Stadion yang terlewati.

"Kurang lebih sekitar dua jam ya, karena detail, FIFA tidak sembarangan untuk mengecek point per point. Rombongan sekitar 20 orang, baik gabungan dari PSSI, FIFA dan juga dari Cipta Karya,"katanya ditemui di lokasi.

Meski sudah melakukan pengecekan secara menyeluruh, Dadang mengungkapkan pihak FIFA tidak mengutarakan atau menyampaikan apa saja yang menjadi kekurangan Stadion Si Jalak Harupat.

"Alhamdulilah tadi sudah survei semuanya dikontrol dan tidak menyampaikan ini ada kekurangan atau seperti apa, secara rahasia, pihak FIFA mencatat semuanya," ujarnya.

Baca juga: Bupati Bandung Keluhkan Pemeliharaan Stadion Si Jalak Harupat Terlalu Mahal, Harap Ada Keterlibatan Pihak Ketiga

Hasilnya, lanjut dia, bakal diumumkan minggu depan. Tidak soal kekurangan saja, namun hasil tersebut juga akan menentukan apakah SJH akan digunakan untuk perhelatan Piala Dunia U-17 mendatang.

"Dan keputusannya baru sekitar satu mingguan. Mudah-mudahan satu minggu ke depan kita sudah ada keputusan apakah Si Jalak Harupat menjadi tuan rumah untuk Piala Dunia U-17 atau setidaknya kami sedang menunggu surat keputusan dari FIFA termasuk dengan PSSI," jelasnya.

Dadang menjelaskan, FIFA meninjau hampir semua bagian dari Stadion. Mulai dari lapangan, perlengkapan pendukung pertandingan, toilet, hingga tempat ganti baju pemain.

Ia menambahkan, satu item yang disoroti FIFA yakni soal pagar yang ada di luar atau pagar ke dua.

"Ini semua terkontrol dengan apabila ada kekurangan nanti ada tambahan, cuma yang harus dipikirkan itu pagar keduanya," beber dia.

Baca juga: Jokowi Saksikan Seleksi Tim Nasional U-17 di Stadion Si Jalak Harupat

Soal pagar, pihaknya belum bisa menentukan apakah pagar tersebut akan dipasang di titik mana. Pasalnya, penentuan tersebut harus menunggu hasil evaluasi dari FIFA.

"Sehingga nanti barometernya apakah misalkan akan di simpan di pinggir sebrang jalan atau di tetapkan yang ada terus yang di dalamnya teras yang di pakai pagar atau seperti apa nanti kita lihat setelah ada keputusan dari FIFA," ujar Dadang.

Dadang berharap lawatan FIFA untuk melakukan pengecekan terhadap SJH bisa memberikan hasil yang sesuai dengan keinginannya yakni SJH menjadi salah satu venue Piala Dunia U-17.

"Harapan saya kalau melihat pengalaman dalam pengecekan U-20 kemarin, saya kira tidak banyak berubah, dan optimis karena lapangan kita memang lapang yang representatif ya dibandingkan dengan yang lain, saya selalu optimis bahwa Si Jalak Harupat mudah-mudahan diputuskan menjadi tuan rumah untuk Piala Dunia U-17," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bey Machmudin Mengaku Tak Berminat Maju di Pilkada Jabar 2024

Bey Machmudin Mengaku Tak Berminat Maju di Pilkada Jabar 2024

Bandung
Calon Perseorangan di Pilgub Jabar Minimal Miliki 2,3 Juta Dukungan

Calon Perseorangan di Pilgub Jabar Minimal Miliki 2,3 Juta Dukungan

Bandung
KPU Jabar Sebut 'Tagline' Pilgub Jabar 2024 Inisiatif Budaya-Demokrasi

KPU Jabar Sebut "Tagline" Pilgub Jabar 2024 Inisiatif Budaya-Demokrasi

Bandung
Lembah Cilengkrang di Kuningan: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Lembah Cilengkrang di Kuningan: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Bandung
Polisi Bantah Tolak Laporan Keluarga Korban yang Tewas Ditabrak Oknum Brimob

Polisi Bantah Tolak Laporan Keluarga Korban yang Tewas Ditabrak Oknum Brimob

Bandung
Sopir Katering yang Dihajar Prajurit TNI Minta Maaf dan Cium Tangan Pelaku

Sopir Katering yang Dihajar Prajurit TNI Minta Maaf dan Cium Tangan Pelaku

Bandung
Kasus Mayat Dalam Koper, Pelaku Ucapkan Belasungkawa dan Ajak Ngobrol Keluarga Korban

Kasus Mayat Dalam Koper, Pelaku Ucapkan Belasungkawa dan Ajak Ngobrol Keluarga Korban

Bandung
Mantan Karyawan Pikiran Rakyat Kembali Demo, Tuntut Manajemen Bayarkan Haknya

Mantan Karyawan Pikiran Rakyat Kembali Demo, Tuntut Manajemen Bayarkan Haknya

Bandung
Lagi, Video Viral Pungli di Tempat Wisata Sentul Bogor

Lagi, Video Viral Pungli di Tempat Wisata Sentul Bogor

Bandung
Aturan Zonasi PPDB Baru Berlaku di Jabar, Tak Bisa Lagi Asal Pindah KK

Aturan Zonasi PPDB Baru Berlaku di Jabar, Tak Bisa Lagi Asal Pindah KK

Bandung
Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Keluarga Korban Sempat Ketemu Pelaku di Kantor

Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Keluarga Korban Sempat Ketemu Pelaku di Kantor

Bandung
Warga Bogor Meninggal Setelah Ditabrak Oknum Polisi, Ditolak Saat Melapor

Warga Bogor Meninggal Setelah Ditabrak Oknum Polisi, Ditolak Saat Melapor

Bandung
Pria di Karawang Tewas di Tangan Mantan Suami Istrinya

Pria di Karawang Tewas di Tangan Mantan Suami Istrinya

Bandung
Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Pelaku Teman Korban yang Butuh Uang untuk Resepsi

Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Pelaku Teman Korban yang Butuh Uang untuk Resepsi

Bandung
Titik Terang Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Keluarga: Semoga Pelaku Dihukum Berat

Titik Terang Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Keluarga: Semoga Pelaku Dihukum Berat

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com