Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puncak Kemarau Kering Diprediksi Agustus, BMKG Imbau Warga Jabar Hemat Air

Kompas.com - 03/08/2023, 10:51 WIB
Agie Permadi,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) mengingatkan puncak potensi musim kemarau kering diprediksi bakal terjadi pada bulan Agustus hingga September 2023 ini.

Sejumlah wilayah di Jawa barat diprediksi akan mengalami kekeringan, untuk itu masyarakat diimbau melakukan manajemen air.

Forecaster BMKG Bandung Yan Firdaus menjelaskan dua fenomena El nino dan Indian Ocean Dipole (IOD) positif ini umumnya menambah musim kemarau menjadi lebih kering dari biasanya karena mempengaruhi curah hujan dengan kategori di bawah normal.

Baca juga: Antisipasi Dampak El Nino, Mentan: Ketersediaan Beras Nasional Cukup hingga Bulan September

Menurut Yan, pengaruhnya di wilayah Jawa Barat ini memang tidak merata, namun memiliki dampak yang sama secara umum, yakni kekeringan.

"Aktifnya el nino dan IOD, akan menambah musim kemarau yang ada walaupun mungkin memang tak merata. Tak semua punya impact yang sama tapi umumnya terjadi kekeringan kemarau lebih dari umumnya," ucap Yan saat dihubungi, Kamis (3/8/2023).

Dijelaskan, kekeringan ini sifatnya tak sama setiap bulannya. Kondisi di setiap daerah pun bisa berbeda.

"(Potensi kemarau) sebagian kecil di wilayah Tasik, Kabupaten Bandung, Bandung Barat, Sumedang, Kuningan, Subang, Kabupaten Bogor, dan Sukabumi, ada tapi tidak terlalu besar," ujarnya.

Karena itu, masyarakat diimbau untuk melakukan manajemen air yang baik sebagai salah satu mitigasi apabila terjadi kekeringan di puncak kemarau ini.

"Misal mewajibkan biopori, penampungan hujan manual, dan lainnya. Kebijakan ini kami kembalikan kepada pemangku kebijakan di masing-masing daerah," ucapnya.

Antisipasi kemarau

Sementara itu, Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat, Hadi Rahmat menjelaskan bahwa fenomena El nino dan IOD positif ini telah diprediksi sejak awal tahun lalu. Beberapa kebijakan sudah dilakukan sebelum memasuki musim kemarau kering ini.

"Utamanya dari kekeringan itu adalah ketersediaan air, jadi kami kumpulkan BPBD daerah kota kabupaten agar menyiapkan beberapa langkah antisipasi bencana kekeringan, yakni ketersediaan air," ucap Hadi dihubungi terpisah.

Kordinasi pun dilakukan dengan sejumlah instansi terkait seperti Perusahan Daerah Air Minum (PDAM), Dinas Pekerjaan Umum dan Penata Ruang (PUPR) untuk menyiapkan sumber daya yang dibutuhkan untuk menghadapi musim kemarau ini, seperti dibangunnya saluran air.

Baca juga: Masuki Puncak Kemarau, BPBD Gunungkidul Kaji Status Darurat Kekeringan

"Untuk provinsi sendiri sudah menerbitkan SK darurat kekeringan di terbitkan SK Gubernur pada 10 Juli, dalam rangka siap siaga di kab/kota Jabar untuk menghadapi potensi bencana dan biasanya di tindak lanjuti kabupaten kota untuk menerbitkan siaga di wilayahnya masing," katanya.

Hadi mengimbau masyarakat untuk menabung air sebagai bentuk mitigasi apabila terjadi kekeringan di wilayahnya.

Sejauh ini, pemerintah telah berupaya memitigasi hal itu seperti dibangunnya bendungan Jatigede yang mendukung suplai air yang menjadi sumber pertanian daerah sekitar, beberapa kolam retensi dan upaya lainnya.

"Di tingkat masyarakat tabungan air seperti biopori," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Memburu 3 Pembunuh Vina

Memburu 3 Pembunuh Vina

Bandung
Angkot Rombongan Pelajar SMPN 4 Cimahi Kecelakaan di Kota Bandung, 3 Siswa Terluka

Angkot Rombongan Pelajar SMPN 4 Cimahi Kecelakaan di Kota Bandung, 3 Siswa Terluka

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Kondisi Bocah yang Depresi Ponselnya Dijual Sang Ibu, Rutin Minum Obat dan Dibelikan HP Baru

Kondisi Bocah yang Depresi Ponselnya Dijual Sang Ibu, Rutin Minum Obat dan Dibelikan HP Baru

Bandung
Menangis, Ayah Pacar Vina: Jangan Buat Kami Lebih Sakit

Menangis, Ayah Pacar Vina: Jangan Buat Kami Lebih Sakit

Bandung
Ayah Pacar Vina Muncul Beri Penjelasan, Sebut 8 Tahun Berusaha Tangkap Para Pembunuh

Ayah Pacar Vina Muncul Beri Penjelasan, Sebut 8 Tahun Berusaha Tangkap Para Pembunuh

Bandung
Bencana Tanah Longsor di Bandung Barat Butuh Percepatan Penanganan

Bencana Tanah Longsor di Bandung Barat Butuh Percepatan Penanganan

Bandung
Nasdem dan Gerindra Sepakat Berkoalisi Dukung Petahana di Pilkada Karawang 2024

Nasdem dan Gerindra Sepakat Berkoalisi Dukung Petahana di Pilkada Karawang 2024

Bandung
3 Pelaku Masih Buron, 8 Pembunuh Vina Bakal Kembali Diperiksa Polisi

3 Pelaku Masih Buron, 8 Pembunuh Vina Bakal Kembali Diperiksa Polisi

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Bandung
Pemkab Majalengka Tanggung Biaya Jaminan Perlindungan Petugas Pilkada 2024

Pemkab Majalengka Tanggung Biaya Jaminan Perlindungan Petugas Pilkada 2024

Bandung
Bima Arya 'Menjemput Takdir' di Kantor DPD Golkar Jabar

Bima Arya "Menjemput Takdir" di Kantor DPD Golkar Jabar

Bandung
Cerita Bocah 13 di Cirebon Depresi, Ponsel Hasil Menabung Dijual Sang Ibu untuk Makan Sehari-hari

Cerita Bocah 13 di Cirebon Depresi, Ponsel Hasil Menabung Dijual Sang Ibu untuk Makan Sehari-hari

Bandung
Usai Kecelakaan Maut Subang, Dishub Minta Sekolah di Bandung Bersurat Sebelum 'Study Tour'

Usai Kecelakaan Maut Subang, Dishub Minta Sekolah di Bandung Bersurat Sebelum "Study Tour"

Bandung
Kronologi Siswi SMA Terseret Angkot di Bandung, Alami Luka di Bagian Wajah

Kronologi Siswi SMA Terseret Angkot di Bandung, Alami Luka di Bagian Wajah

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com