Pelajar SMP di Cianjur Tewas Dianiaya, Orangtua dan Sekolah Diminta Awasi Anak

CIANJUR, KOMPAS.com – Seorang pelajar SMP di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat tewas bersimbah darah dianiaya sekelompok pelajar lain.

Korban mengalami luka parah di bagian leher sebelah kiri setelah dibacok dengan cerulit.

Sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyawa korban berinisial SAR (15) itu tidak tertolong.

Kepala Polres Cianjur, AKBP Aszhari Kurniawan mengajak masyarakat dan pihak orangtua lebih peduli terhadap aktivitas keseharian anak.

Baca juga: Pelajar SMP di Cianjur Tewas Dianiaya, 5 Orang Ditangkap

“Dengan melakukan pengawasan ketat terhadap perilaku anak, baik di rumah maupun di sekolah, mari kita peduli,” kata Aszhari di mapolres, Selasa (22/8/2023).

Disebutkan, pihak sekolah juga dituntut turut peduli terhadap anak didik sehingga peristiwa serupa tidak lagi terjadi.

“Sangat disayangkan Cianjur yang dikenal dengan kulturnya yang santun dan religius, namun anak-anak kita kalau tidak diawasi dengan baik, sehingga peristiwa seperti ini terjadi, penganiayaan antar anak yang menyebabkan adanya korban jiwa,” ujar Aszhari.

Sebelumnya, polisi di Cianjur, Jawa Barat, menangkap lima remaja yang terlibat penganiayaan berat terhadap seorang pelajar lain hingga tewas.

Dari lima pelaku, empat di antaranya masih berstatus pelajar sekolah menengah pertama (SMP).

Polisi juga mengamankan barang bukti senjata tajam berupa dua bilah parang, sebilah pedang dan cerulit dari para tersangka.

Baca juga: Reka Adegan Pembunuhan Mayat dalam Karung di Kediri, Korban Diperkosa dan Tewas Dicekik Ayahnya

Polisi menyebutkan, aksi penganiayaan dipicu korban yang menolak bergabung ke dalam kelompok komunitas pelaku.

Para pelaku yang tidak terima dengan penolakan korban, lantas melakukan penganiayaan dengan senjata tajam hingga korban tewas.