Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Karawang, Ketaatan Perusahaan Buang Limbah ke Citarum Baru 50 Persennya

Kompas.com - 13/09/2023, 13:45 WIB
Farida Farhan,
Reni Susanti

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Karawang mengajak semua pihak mewujudkan tata kelola air berkelanjutan, mulai dari pemerintah hingga industri. Termasuk soal pencemaran lingkungan. 

Sub Koordinasi Pengendalian Pencemaran Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Karawang, Desire Ariyanti pun sepakat soal pemerintah tidak bisa bekerja sendirian.

Apalagi bicara soal tata kelola air berkelanjutan, tak bisa hanya bicara soal hilir. Sebab harus dilakukan secara menyeluruh dari hulu ke hilir. 

Baca juga: Gudang Pengelolaan Limbah Pemprov Sulsel Terbakar, Polisi Ungkap Ada Rembesan Solar

Desi mengatakan, di Karawang ada 48 perusahaan di kawasan industri dan zona industri yang membuang limbah langsung ke Sungai Citarum. Namun ketaatannya baru 50 persen. Ada perusahaan yang tidak mengolah limbahnya langsung dibuang ke Citarum. 

"Kita pun telah melakukan berbagai upaya," kata Desi di Karawang, Rabu (13/9/2023). 

Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Jawa Barat Resmiani mengatakan, Sungai Citarum sudah lebih baik sejak adanya program Citarum Harum.

Baca juga: Luhut Siapkan 10 Juta Pohon untuk Ditanam di Sepanjang DAS Citarum

 

Dahulu sungai ini sempat dinobatkan sebagai sungai terkotor di dunia. Hingga kemudian Presiden RI turun tangan. 

"Saat ini sudah lebih baik. Mungkin juga industri sudah lebih taat," kata Resmiani melalui telekonferensi pada acara Sharing Season Stakeholder Forum menuju Tata Kelola Air berkelanjutan di Favehotel Karawang, Jawa Barat, Selasa (12/9/2023). 

Meski demikian, perlu ada peningkatan kualitas tata kelola air yang melibatkan semua stakeholder, mulai dari pemerintah hingga industri. Termasuk mengurangi beban pencemaran.

Ia juga menyebut terbakarnya TPA Sarimukti membuat sejumlah warga kembali membuang sampah di sungai. 

"Pencemar sungai penyumbang terbesar adalah perilaku manusia, dan kemudian juga industri. Namun saya yakin industri juga sudah lebih taat," katanya.

Karena itu, Resmiani mengapresiasi program yang diinisiasi PT HM Sampoerna untuk mewujudkan tata kelola air berkelanjutan. 

Fany Wedahuditama dari Water Stewardship Indonesia mengatakan, program-program yang digagas pemerintah, perusahaan di sektor industri, dan stakeholder lainnya bersinergi. Sehingga tujuan besar tata kelola air tercapai. 

"Kuncinya itu kolaborasi antar stakeholder," kata Fany. 

Selain itu, perlu juga mengetahui dan memetakan lokasi keberadaan. Tujuannya agar memahami sumber, persoalan dan langkah yang perlu ditempuh. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Bandung
Tagana Tasikmalaya Siagakan Tenda di Daerah Terdampak Gempa Garut

Tagana Tasikmalaya Siagakan Tenda di Daerah Terdampak Gempa Garut

Bandung
Revitalisasi Jembatan II Cikarang, Apresiasi Pemprov Jabar bagi Pekerja

Revitalisasi Jembatan II Cikarang, Apresiasi Pemprov Jabar bagi Pekerja

Bandung
Kirim Pesan Cabul ke Orang Dikenal lewat 'Game Online', Pria asal Sumut Ditangkap

Kirim Pesan Cabul ke Orang Dikenal lewat "Game Online", Pria asal Sumut Ditangkap

Bandung
Pria di Bogor Berulang Kali Cabuli Anak Tiri selama 3 Tahun

Pria di Bogor Berulang Kali Cabuli Anak Tiri selama 3 Tahun

Bandung
Kanwil Kemenkumham Jabar Bakal Gandeng Kades untuk Awasi WNA

Kanwil Kemenkumham Jabar Bakal Gandeng Kades untuk Awasi WNA

Bandung
Dukung Dedi Mulyadi Jadi Gubernur Jabar, Buruh Pro KDM: Tidak Ada Lagi yang Cocok

Dukung Dedi Mulyadi Jadi Gubernur Jabar, Buruh Pro KDM: Tidak Ada Lagi yang Cocok

Bandung
Gempa M 4,2 Kabupaten Bandung, Kapolsek Pangalengan: Terasa tapi Tak Sebesar Gempa Garut

Gempa M 4,2 Kabupaten Bandung, Kapolsek Pangalengan: Terasa tapi Tak Sebesar Gempa Garut

Bandung
Detik-detik Pendaki Asal Bandung Meninggal Dunia di Gunung Ciremai, Diduga Kelelahan

Detik-detik Pendaki Asal Bandung Meninggal Dunia di Gunung Ciremai, Diduga Kelelahan

Bandung
Gempa M 4,2 Guncang Kabupaten Bandung, Tak Berisiko Tsunami

Gempa M 4,2 Guncang Kabupaten Bandung, Tak Berisiko Tsunami

Bandung
Mobil Terguling di Majalengka, Sopir: Saya Ngantuk karena Bergadang Nonton Timnas Indonesia

Mobil Terguling di Majalengka, Sopir: Saya Ngantuk karena Bergadang Nonton Timnas Indonesia

Bandung
Cerita Anak-anak Muda dengan Mental Disabilitas Memupuk Impian

Cerita Anak-anak Muda dengan Mental Disabilitas Memupuk Impian

Bandung
Berawal dari Notifikasi 'Sayang', Suami di Bandung Bunuh Istrinya lalu Serahkan Diri ke Polisi

Berawal dari Notifikasi "Sayang", Suami di Bandung Bunuh Istrinya lalu Serahkan Diri ke Polisi

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com