Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkab Bogor Siapkan Tempat Berjualan bagi Korban Kebakaran Pasar Leuwiliang

Kompas.com - 29/09/2023, 06:52 WIB
Afdhalul Ikhsan,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, akan menyiapkan tempat berjualan sementara bagi para pedagang yang menjadi korban kebakaran di Pasar Leuwiliang, pada Rabu (27/9/2023) malam.

Pasar Leuwiliang yang terdiri dari kios-kios berlantai dua ini terbakar pada Rabu (27/9/2023) hingga Kamis (28/9/2023) siang. Sebanyak 1.615 kios atau lapak pedagang pun hangus dilalap api.

"Saat ini tahap pengkajian rencana relokasi sementara dan penanganan dampak bencana kebakaran," kata Bupati Bogor Iwan Setiawan dalam keterangannya, Kamis.

Baca juga: Kebakaran Pasar Leuwiliang Bogor Sebabkan 1.615 Kios Pedagang Hangus

Saat ini, Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) dan Perusahaan Daerah (PD) Pasar Tohaga, tengah melakukan pendataan sambil nantinya menentukan tempat relokasi yang layak.

Ia memastikan akan mengusahakan adanya tempat berjualan sementara bagi para pedagang yang kiosnya terbakar.

"Berdasarkan informasi dari Disdagin jumlah kios yang terbakar yakni dari total 590 kios yang ada sebanyak 550 kios yang terbakar, untuk los dari total 641 lokal, yang terbakar sebanyak 580 lokal. Sementara dari total 835 awning, yang terbakar berjumlah 450 lokal dan pedagang PKL sebanyak 35 lokal," ungkapnya.

Para pedagang yang akan direlokasi ini merupakan pedagang pakaian, kosmetik, sembako seperti sayuran dan buah-buahan.

Untungnya, insiden kebakaran ini tidak menimbulkan korban jiwa. Sebab, saat kejadian pasar sudah tutup atau sedang tidak beroperasi.

"Api berhasil dijinakkan oleh tim Damkar dari pukul 20.30 WIB hingga pukul 12.00 WIB Kamis (28/9/23). Namun hingga saat ini masih ada 3 unit armada Damkar yang standby untuk berjaga di lokasi kejadian," terang Iwan.

Sebelumnya, kebakaran di Pasar Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menyebabkan 1.615 kios atau lapak pedagang hangus dimakan api.

Direktur Utama Perumda Pasar Tohaga, Haris Setiawan mengatakan, ribuan kios terbakar itu berada di seluruh gedung atau bangunan yang terdiri dari dua lantai Pasar Leuwiliang.

Ia merinci, dari total 590 kios yang terdapat sebanyak 550 kios hangus terbakar.

Kemudian untuk los, dari total 641 lokal terdapat sebanyak 580 los lokal juga hangus.

Sementara dari total 835 awning, ada sebanyak 450 lokal yang terbakar. Dan terakhir Pedagang Kaki Lima (PKL) sebanyak 35 lokal terbakar.

Dengan demikian, total 1.615 lapak pedagang yang umumnya menjajakan sembako, pakaian, dan kosmetik hangus terbakar.

"Hampir semuanya terbakar bahkan ada 5 titik MCK yang juga hangus terbakar," ujar Haris melalui keterangan tertulisnya, Kamis (28/9/2023).

Baca juga: Update Kebakaran Pasar Leuwiliang Bogor, Pedagang Harap Ada Bantuan

Kini, aktivis jual beli di gedung pasar yang terdiri dari dua lantai itu dihentikan sementara.

Hal itu dilakukan guna penanganan lebih lanjut oleh petugas pemadam kebakaran. Pihak kepolisian pun sedang mencari penyebab kebakaran tersebut.

Atas kejadian ini, ia mengimbau pengelola pasar lainnya untuk selalu meningkatkan kewaspadaan saat kemarau karena rawan terjadi kebakaran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Bandung
Buru Penganiaya Perias Pengantin di Sukabumi, Polisi Sebar Identitas dan Foto Pelaku

Buru Penganiaya Perias Pengantin di Sukabumi, Polisi Sebar Identitas dan Foto Pelaku

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Bandung
Demi Sesuap Nasi, Sopyah Terpaksa Berpenampilan Pria untuk Kerja di Bangunan

Demi Sesuap Nasi, Sopyah Terpaksa Berpenampilan Pria untuk Kerja di Bangunan

Bandung
Kala Luhut Teringat Jasa Mendiang Doni Monardo Bersihkan Sungai Citarum...

Kala Luhut Teringat Jasa Mendiang Doni Monardo Bersihkan Sungai Citarum...

Bandung
Mengenang Teknisi Pesawat Jatuh di BSD, Keluarga: Saya Bersaksi Almarhum Sosok yang Baik

Mengenang Teknisi Pesawat Jatuh di BSD, Keluarga: Saya Bersaksi Almarhum Sosok yang Baik

Bandung
Libur Waisak, PT KAI Tambah Perjalanan Bandung ke Solo dan Jakarta

Libur Waisak, PT KAI Tambah Perjalanan Bandung ke Solo dan Jakarta

Bandung
PKS dan Nasdem Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bandung 2024

PKS dan Nasdem Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bandung 2024

Bandung
Kantor dan Rumah Sekda Karawang Digeledah Terkait Korupsi, 2 Dus Berkas Disita

Kantor dan Rumah Sekda Karawang Digeledah Terkait Korupsi, 2 Dus Berkas Disita

Bandung
Heboh Pungli, Dishub dan Satpol PP Bandung Kaji Aturan Jukir Liar

Heboh Pungli, Dishub dan Satpol PP Bandung Kaji Aturan Jukir Liar

Bandung
Kejati Jabar Geledah Kantor Pemkab Karawang Terkait Dugaan Korupsi 'Tukar Guling' Aset

Kejati Jabar Geledah Kantor Pemkab Karawang Terkait Dugaan Korupsi "Tukar Guling" Aset

Bandung
Flyover Ciroyom Diprotes Warga, Satlantas Polrestabes Bandung Bersuara

Flyover Ciroyom Diprotes Warga, Satlantas Polrestabes Bandung Bersuara

Bandung
Tipikor Tukar Menukar Lahan, Jaksa Geledah Kantor Pemkab Karawang

Tipikor Tukar Menukar Lahan, Jaksa Geledah Kantor Pemkab Karawang

Bandung
Suasana Haru Iringi Pemakaman Farid Ahmad di Bandung Barat

Suasana Haru Iringi Pemakaman Farid Ahmad di Bandung Barat

Bandung
Mobil Ngebut Tabrak Gerobak Kupat Tahu di Bandung, Terguling Saat Mau Kabur

Mobil Ngebut Tabrak Gerobak Kupat Tahu di Bandung, Terguling Saat Mau Kabur

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com