Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ular Sanca 2,8 Meter Masuk Rumah di Cimahi, Warga Heboh

Kompas.com, 5 Oktober 2023, 07:29 WIB
Reni Susanti

Editor

CIMAHI, KOMPAS.com - Warga Cimahi tepatnya di Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi, Jawa Barat dibuah heboh. Pasalnya ular sanca besar dengan panjang 2,8 meter memasuki rumah warga.

Ular seberat 6 kg masuk ke area rumah seorang warga di Jalan Puri Indah 1, RT 01/26, Kelurahan Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi.

Ular itu ditemukan di teras rumah warga bernama Yoni sekitar pukul 04.45 WIB, lalu temuan ular ini langsung dilaporkan ke petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Cimahi untuk dievakuasi.

Baca juga: Tiga Dus Daging Ular Sanca Batik Gagal Diselundupkan ke Manado

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bidang Damkar, Satpol PP dan Damkar Kota Cimahi, Aep Mulyana mengatakan, ular besar itu pertama kali ditemukan pemilik rumah ketika hendak pergi ke masjid untuk melaksanakan salat subuh.

"Ular sanca tersebut terlihat melilit di pot bunga yang berada di teras rumah, kemudian melaporkan ke Pemadam Kebakaran Kota Cimahi via hotline," ujar Aep dikutip dari Tribun Jabar, Kamis (5/10/2023).

Baca juga: Video Viral Pawang Ular Tewas Digigit King Kobra 3,5 Meter di Sumedang

Setelah menerima laporan, pihaknya menerjunkan dua personel beserta satu unit mobil rescue. Dibantu warga sekitar, personel Damkar melakukan penyelamatan ular tersebut menggunakan grabstick.

"Alhamdulillah tidak ada kendala, kita menerjunkan dua personel dengan kendaraan rescue. Tiba di lokasi, warga juga sangat antusias ikut bantu dalam penangkapan ular tersebut," kata Aep.

Kasus meningkat

Selama musim kemarau panjang, sambung Aep, ular yang masuk ke pemukiman warga mengalami peningkatan. Bahkan tercatat ada 73 ekor ular yang dievakuasi petugas Damkar Kota Cimahi.

"Puluhan ular yang berhasil dievakuasi dari pemukiman warga itu tidak dipelihara oleh kami tetapi diserahkan ke komunitas pecinta reptil dan sebagainya," ungkap dia.

Menurut Aep, banyaknya ular yang masuk ke pemukiman warga dikarenakan habitatnya mulai terganggu, sehingga ular tersebut keluar dari habitatnya untuk mencari makan dan sebagainya.

"Jadi warga harus waspada atas indikasi ular liar karena cuaca yang panas, otomatis menyebabkan bahan makanan habitatnya berkurang sehingga keluar dan masuk pemukiman warga," ucap Aep.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Heboh! Ular Sanca Besar Masuk Rumah Warga di Cimahi, Melilit Pot Bunga, Panjangnya Capai 2,8 Meter

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Bandung
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Bandung
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Bandung
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau