SUMEDANG, KOMPAS.com - Dokter di RSUD Sumedang mengakui kelalaiannya saat menangani proses persalinan Mamay Maida (27), hingga membuat ibu tersebut dan bayi yang di kandungnya meninggal dunia.
Suami Mamay, Ardiansyah Afandi (30), mengatakan dokter itu menyampaikannya dalam pertemuan yang mereka lakukan di Balai Desa Buana Mekar, Kecamatan Cibugel, Kabupaten Sumedang, tempat tinggal keluarga Mamay, Rabu (4/10) malam.
"Dokter menyampaikan bela sungkawa. Dokter juga mengakui ada kelalaian," ujar Ardiansyah dikutip dari Tribun Jabar, Jumat (6/10/2023).
Baca juga: Ponsel Jadi Penyebab Ibu Bunuh Anak di Subang
Ardiansyah mengaku sudah menerima kematian istri dan anak keduanya tersebut. Tadinya, ia akan membawa kasus ini ke ranah hukum. Namun, gurunya di Pesantren Cikalama, Kecamatan Cimanggung, Sumedang, melarang.
"Saya memaafkan. Harapannya supaya tidak terjadi Mamay-Mamay berikutnya, biar saya saja yang sakit hati," tutur Ardiansyah.
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur RSUD Sumedang, dr Enceng mengatakan, permasalahan ini telah selesai secara kekeluargaan.
Baca juga: Perjuangan Polisi di Labuan Bajo, Tengah Malam Evakuasi Ibu Melahirkan dari Pulau Rinca
Namun, Enceng tak menjawab tegas saat disinggung soal sanksi yang akan mereka berikan terhadap dokter yang telah mengakui kelalaian tersebut.
"Akan dibuat program peningkatan hospitality," kata Enceng saat dihubungi, Kamis siang.
Dugaan adanya kelalaian dalam persalinan Mamay di RSUD Sumedang diungkapkan Ardiansyah kepada Tribun, Rabu (4/10/2023).
Ia mengatakan istrinya terus dicekoki dengan obat induksi meski kondisinya sudah lemah.
"Istri saya meninggal dunia pada hari Minggu, 1 Oktober 2023 pukul 13.14 di RSUD Sumedang. Kondisinya lemah tapi terus dimasukkan ke tubuhnya cairan induksi," kata Ardiansyah, saat itu.
Ia mengatakan, istrinya masuk RSUD Sumedang, Sabtu (30/9/2023) dengan menggunakan BPJS kelas 1. Saat itu, keduanya sampai di RSUD pukul 19.30. Setelah pemeriksaan, Mamay diharuskan mendapatkan induksi.
Berkaca pada pengalaman lima tahun lalu saat istrinya melahirkan anak pertama, Ardiansyah lalu meminta bidan untuk berhati-hati dengan induksi itu.
Ia meminta jika lebih dari 10 jam tidak ada reaksi, lebih baik vakum atau operasi caesar.
"Saya katakan itu. Tolong dicatat bidan, istri saya pernah susah melahirkan waktu anak pertama, bahkan harus pakai vacum," katanya.