Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Warga Garut dan Tasikmalaya Tewas Usai Makan Sate Jebred

Kompas.com - 10/10/2023, 17:52 WIB
Ari Maulana Karang,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

GARUT, KOMPAS.com - Cecep (48), warga Desa Sukamurni, Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut, dan Mimin (56), warga Kampung Campaka, Desa Kersamaju, Kecamatan Cigalontang Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, meninggal usai makan sate jebred, Senin (9/10/2023).

Sementara 37 warga lainnya dirawat di puskesmas karena keracunan usai memakan sate yang terbuat dari kulit sapi yang ditaburi dengan kelapa sangrai tersebut.

Baca juga: Tante dan Ponakan Ditemukan Meninggal di Perumahan Ciamis

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Leli Yuliani mengatakan, sate jebred yang dikonsumsi warga, awalnya dibeli dari Pasar Bojong Loa Cilawu Garut.

Baca juga: Kalah Pemilihan RT, Pasutri di Perumahan River Valley Bogor Adang Truk Pengangkut Sampah

Pasar ini menjadi tempat belanja warga Cilawu dan warga Kecamatan Cigalontang Tasikmalaya.

Sate Jebred tersebut kemudian dijual kembali ke warung-warung kecil.

“Mereka itu makan (sate jebred) Minggu, tapi baru ketahuan di puskesmas Senin sore, jadi sebenarnya sudah lebih dari delapan jam kasusnya,” katanya saat dihubungi, Selasa (10/10/2023).

Leli menuturkan, pasien dengan gejala keracunan mulai berdatangan ke Puskesmas Cilawu dan Klinik Cihideung, sejak Senin.

“Sekarang yang dirawat di puskesmas tinggal empat orang dan Klinik Cihideung empat orang, jadi tinggal delapan orang. Kita sudah koordinasi dengan kecamatan (Cigalontang) dan Dinkes Tasikmalaya. Mudah-mudahan besok bisa pulang, tadi saya lihat kondisinya bagus,” kata Leli. 

Leli mengatakan, sampel muntahan dan makanan, telah dikirim ke laboratorium. 

Dihubungi terpisah, Camat Cilawu Anas Aolia Malik mengatakan, salah satu korban meninggal diduga memiliki penyakit penyerta, karena sebelum mengonsumsi sate jebred, korban sempat berobat penyakit gula.

Usai berobat, korban mengonsumsi sate jebred bersama istri dan anaknya yang saat ini masih dirawat di Klinik Cihideung karena mengalami gejala keracunan. 

“Jadi kabarnya pulang, diperiksa dari dokter karena (penyakit) gula, beli sate jebred. Jadi kemungkinan ada penyakit penyerta juga, gulanya sampai 500,” katanya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Bandung
Tagana Tasikmalaya Siagakan Tenda di Daerah Terdampak Gempa Garut

Tagana Tasikmalaya Siagakan Tenda di Daerah Terdampak Gempa Garut

Bandung
Revitalisasi Jembatan II Cikarang, Apresiasi Pemprov Jabar bagi Pekerja

Revitalisasi Jembatan II Cikarang, Apresiasi Pemprov Jabar bagi Pekerja

Bandung
Kirim Pesan Cabul ke Orang Dikenal lewat 'Game Online', Pria asal Sumut Ditangkap

Kirim Pesan Cabul ke Orang Dikenal lewat "Game Online", Pria asal Sumut Ditangkap

Bandung
Pria di Bogor Berulang Kali Cabuli Anak Tiri selama 3 Tahun

Pria di Bogor Berulang Kali Cabuli Anak Tiri selama 3 Tahun

Bandung
Kanwil Kemenkumham Jabar Bakal Gandeng Kades untuk Awasi WNA

Kanwil Kemenkumham Jabar Bakal Gandeng Kades untuk Awasi WNA

Bandung
Dukung Dedi Mulyadi Jadi Gubernur Jabar, Buruh Pro KDM: Tidak Ada Lagi yang Cocok

Dukung Dedi Mulyadi Jadi Gubernur Jabar, Buruh Pro KDM: Tidak Ada Lagi yang Cocok

Bandung
Gempa M 4,2 Kabupaten Bandung, Kapolsek Pangalengan: Terasa tapi Tak Sebesar Gempa Garut

Gempa M 4,2 Kabupaten Bandung, Kapolsek Pangalengan: Terasa tapi Tak Sebesar Gempa Garut

Bandung
Detik-detik Pendaki Asal Bandung Meninggal Dunia di Gunung Ciremai, Diduga Kelelahan

Detik-detik Pendaki Asal Bandung Meninggal Dunia di Gunung Ciremai, Diduga Kelelahan

Bandung
Gempa M 4,2 Guncang Kabupaten Bandung, Tak Berisiko Tsunami

Gempa M 4,2 Guncang Kabupaten Bandung, Tak Berisiko Tsunami

Bandung
Mobil Terguling di Majalengka, Sopir: Saya Ngantuk karena Bergadang Nonton Timnas Indonesia

Mobil Terguling di Majalengka, Sopir: Saya Ngantuk karena Bergadang Nonton Timnas Indonesia

Bandung
Cerita Anak-anak Muda dengan Mental Disabilitas Memupuk Impian

Cerita Anak-anak Muda dengan Mental Disabilitas Memupuk Impian

Bandung
Berawal dari Notifikasi 'Sayang', Suami di Bandung Bunuh Istrinya lalu Serahkan Diri ke Polisi

Berawal dari Notifikasi "Sayang", Suami di Bandung Bunuh Istrinya lalu Serahkan Diri ke Polisi

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com