Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertambah, 52 Orang Keracunan Sate Jebred di Garut, 3 Warga Meninggal

Kompas.com - 12/10/2023, 17:53 WIB
Ari Maulana Karang,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

GARUT, Kompas.com - Jumlah korban meninggal dunia yang diduga akibat mengonsumsi sate jebred di Garut, Kamis (12/10/2023) bertambah satu orang. Sehingga total ada tiga orang meninggal.

Korban meninggal pada Rabu (11/10/2023), namun baru terlaporkan Kamis (13/10/2023).

Selain itu, jumlah korban keracunan sate jebred bertambah menjadi 52 orang.

Baca juga: 39 Orang Diduga Keracunan Sate Jebred di Garut, 2 di Antaranya Meninggal Dunia

"Yang meninggal ini kemarin, tapi baru terlaporkan hari ini. Karena keluarga menganggap bukan diduga karena keracunan sate jebred," Jelas Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Asep Surachman saat dihubungi wartawan lewat telepon genggamnya, Kamis (13/10/2023) sore.

Menurut Asep, awalnya pihak keluarga sempat menyangka keluarganya yang meninggal bukan karena keracunan. Namun, setelah ditelusuri, korban yang dirawat di salah satu rumah sakit di Garut ini ternyata juga sempat makan sate jebred.

"Pasien perempuan berusia 35 tahun itu tidak ada riwayat penyakit, dia hanya mual, muntah, pusing dan lemas, setelah dibawa ke rumah sakit, meninggal di sana (rumah sakit)," katanya.

Asep menuturkan, selain korban meninggal dunia, dari data yang dikumpulkan tim surveilance Dinkes Garut hingga Kamis (12/10/2023) pukul 14.00 WIB, warga yang diduga terdampak keracunan mencapai 52 orang.

Rinciannya 41 orang dari Kecamatan Cilawu dimana 11 orang sempat menjalani rawat inap dan 28 orang rawat jalan dan dua diantaranya meninggal dunia. 

Sementara, korban dari Kecamatan Cigalontang Kabupaten Tasikmalaya jumlahnya ada 11 orang dengan rincian 1 orang menjalani rawat inap san sembilan orang rawat jalan dan satu orang meninggal dunia. 

Baca juga: Dinkes Jabar Teliti Sampel Makanan Penyebab Keracunan di Garut dan KBB

Sementara terkait hasil uji labolatorium dari sampel makanan yang diambil, menurut Asep hasil labolatorium dari Labkesda Bandung, kemungkinan baru keluar satu minggu ke depan. 

"Polres juga telah berangkat ke Puslabfor, kami kirim sampel ke Labkesda, kemungkinan kalau dari Labkesda paling cepat satu minggu," katanya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kondisi Bocah yang Depresi Ponselnya Dijual Sang Ibu, Rutin Minum Obat dan Dibelikan Hp Baru

Kondisi Bocah yang Depresi Ponselnya Dijual Sang Ibu, Rutin Minum Obat dan Dibelikan Hp Baru

Bandung
Menangis, Ayah Pacar Vina: Jangan Buat Kami Lebih Sakit

Menangis, Ayah Pacar Vina: Jangan Buat Kami Lebih Sakit

Bandung
Ayah Pacar Vina Muncul Beri Penjelasan, Sebut 8 Tahun Berusaha Tangkap Para Pembunuh

Ayah Pacar Vina Muncul Beri Penjelasan, Sebut 8 Tahun Berusaha Tangkap Para Pembunuh

Bandung
Bencana Tanah Longsor di Bandung Barat Butuh Percepatan Penanganan

Bencana Tanah Longsor di Bandung Barat Butuh Percepatan Penanganan

Bandung
Nasdem dan Gerindra Sepakat Berkoalisi Dukung Petahana di Pilkada Karawang 2024

Nasdem dan Gerindra Sepakat Berkoalisi Dukung Petahana di Pilkada Karawang 2024

Bandung
3 Pelaku Masih Buron, 8 Pembunuh Vina Bakal Kembali Diperiksa Polisi

3 Pelaku Masih Buron, 8 Pembunuh Vina Bakal Kembali Diperiksa Polisi

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Bandung
Pemkab Majalengka Tanggung Biaya Jaminan Perlindungan Petugas Pilkada 2024

Pemkab Majalengka Tanggung Biaya Jaminan Perlindungan Petugas Pilkada 2024

Bandung
Bima Arya 'Menjemput Takdir' di Kantor DPD Golkar Jabar

Bima Arya "Menjemput Takdir" di Kantor DPD Golkar Jabar

Bandung
Cerita Bocah 13 di Cirebon Depresi, Ponsel Hasil Menabung Dijual Sang Ibu untuk Makan Sehari-hari

Cerita Bocah 13 di Cirebon Depresi, Ponsel Hasil Menabung Dijual Sang Ibu untuk Makan Sehari-hari

Bandung
Usai Kecelakaan Maut Subang, Dishub Minta Sekolah di Bandung Bersurat Sebelum 'Study Tour'

Usai Kecelakaan Maut Subang, Dishub Minta Sekolah di Bandung Bersurat Sebelum "Study Tour"

Bandung
Kronologi Siswi SMA Terseret Angkot di Bandung, Alami Luka di Bagian Wajah

Kronologi Siswi SMA Terseret Angkot di Bandung, Alami Luka di Bagian Wajah

Bandung
Tiket Semifinal Persib vs Bali United 'Sold Out', Polisi Bersuara

Tiket Semifinal Persib vs Bali United "Sold Out", Polisi Bersuara

Bandung
8 Pembunuh Vina Sempat Cabut Keterangan di Polda Jabar,  Polisi Dalami Alasannya

8 Pembunuh Vina Sempat Cabut Keterangan di Polda Jabar, Polisi Dalami Alasannya

Bandung
Hari Ini Balai Kota Bandung Bebas Kendaraan, ASN ke Kantor Jalan Kaki dan Bersepeda

Hari Ini Balai Kota Bandung Bebas Kendaraan, ASN ke Kantor Jalan Kaki dan Bersepeda

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com