Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Warga Tasikmalaya Perbaiki Jalan, Patungan hingga Berjalan Kaki 3 Km Angkut Material

Kompas.com - 13/10/2023, 14:11 WIB
Irwan Nugraha,
Reni Susanti

Tim Redaksi

 

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Warga Kedusunan Linggamanik, Desa Bojongkapol, Kecamatan Bojonggambir, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, bergotong royong secara mandiri memperbaiki jalan kampungnya yang rusak, Kamis (12/10/2023). 

Jalan desa di kampung terpencil perbatasan Tasikmalaya Selatan dan Garut Selatan tersebut rusak parah dan tak pernah diperbaiki lagi oleh pemerintah daerah. 

Puluhan warga pun terpaksa memanfaatkan material batu dan pasir sungai yang airnya menyusut akibat musim kemarau melanda saat ini. 

Baca juga: Warga Tasikmalaya Tagih Janji Kampanye Jokowi untuk Bangun Tol Getaci

Ibu-ibu dan masyarakat kampung tersebut rela berjalan kaki membawa karung untuk mengangkut pasir dan batu dari pinggir sungai ke jalan untuk pengecoran jalan tanpa biaya pemerintah sepeser pun. 

"Lumayan, Pak, jauh sekitar 3 kilometer dari sungai ke jalan buat angkut pasir dan batu bergantian, sama ibu-ibunya juga pada turun semua," jelas Asid, salah satu tokoh masyarakat kampung setempat, Kamis siang.

"Kita sudah jengkel dan protes juga seperti ini, soalnya jalan rusak parah dan tak pernah diperbaiki lagi oleh pemerintah," tambah Asid.

Baca juga: Kejang-kejang Saat Nongkrong, Ibu Asal Jakarta Tewas di Kontrakan Tasikmalaya

Padahal, setiap tahunnya desa diberikan dana desa. Namun hingga kini perbaikan jalan rusak di wilayahnya tak kunjung diperbaiki.

Sampai akhirnya warga turun langsung membangun jalan dengan biaya dan tenaga sendiri secara swadaya. 

"Makanya kita masyarakat turun langsung. Soalnya, kalau tak diperbaiki jalan itu bisa membahayakan bagi pengendara motor dan mobil. Soalnya, batu dan tanah bercampur menjadi licin, tak mulus. Rusak parah," tutur dia. 

Hal sama diungkapkan Zaenal. Warga setempat lainnya ini mengaku telah 5 hari berjalan perbaikan dilakukan masyarakat secara swadaya. 

Soalnya, jika nantinya musim hujan, jalan tersebut sangat bahaya karena licin jika dilewati masyarakat terutama anak sekolah. 

"Sudah bahaya, makanya sudah lima hari sekarang kita iuran sama-sama beli semen sendiri, ambil material batu dan tanah di sungai sendiri. Kita berangsur perbaiki terus, mulai dari pemadatan sampai pengecoran jalannya," ujar dia. 

Dilansir dari laman Pemerintah Desa Bojongkapol, Jalan Lingamanik sendiri berlokasi di Kedusunan Linggamanik dengan status Jalan Desa Bojongkapol Kecamatan Bojonggambir. 

Akses jalan tersebut dibangun tahun 2017 lalu oleh program Tentara Manunggal Masuk Desa (TMMD).

Kondisinya sekarang hampir sepanjang 9 kilometer dengan kondisi rusak dari Kampung Burujul sampai Kampung Wanasari. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ibu Gantikan Putrinya yang Telah Meninggal Dunia Wisuda di UGJ Cirebon

Ibu Gantikan Putrinya yang Telah Meninggal Dunia Wisuda di UGJ Cirebon

Bandung
Kumpay Waterpark di Subang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kumpay Waterpark di Subang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Bandung
Cerita Warga Terdampak Pergerakan Tanah di Cianjur, Diawali Gemuruh hingga Rumah-rumah Ambruk

Cerita Warga Terdampak Pergerakan Tanah di Cianjur, Diawali Gemuruh hingga Rumah-rumah Ambruk

Bandung
Kurir 1 Kg Sabu Disergap Polisi di Pintu Tol Kertajati

Kurir 1 Kg Sabu Disergap Polisi di Pintu Tol Kertajati

Bandung
PDI-P Buka Penjaringan untuk Pilkada Kota Bandung 2024

PDI-P Buka Penjaringan untuk Pilkada Kota Bandung 2024

Bandung
Tanah Bergerak di Cianjur, Kampung Ditinggalkan, Puing Reruntuhan mulai Dibersihkan

Tanah Bergerak di Cianjur, Kampung Ditinggalkan, Puing Reruntuhan mulai Dibersihkan

Bandung
Polda Jabar Bakal Telusuri Oknum Polisi Pengintimidasi Saksi Pembunuhan di Subang

Polda Jabar Bakal Telusuri Oknum Polisi Pengintimidasi Saksi Pembunuhan di Subang

Bandung
Majalaya Waterpark di Bandung: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Majalaya Waterpark di Bandung: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Bandung
Dianggap Tak Sesuai Harapan, Car Free Day Gedung Sate Dievaluasi

Dianggap Tak Sesuai Harapan, Car Free Day Gedung Sate Dievaluasi

Bandung
Pulang Antar Ikan dari Pasar, Dua Pelajar Tiba-tiba Dihentikan Penembak Misterius di Bandung

Pulang Antar Ikan dari Pasar, Dua Pelajar Tiba-tiba Dihentikan Penembak Misterius di Bandung

Bandung
OTK Lepaskan 4 Tembakan di Bandung, Pelaku Diduga Pakai 'Airsoft Gun'

OTK Lepaskan 4 Tembakan di Bandung, Pelaku Diduga Pakai "Airsoft Gun"

Bandung
Petani Tertimbun Longsor di Bandung Barat Belum Ditemukan

Petani Tertimbun Longsor di Bandung Barat Belum Ditemukan

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Bandung
Pergerakan Tanah di Cianjur, Puluhan Rumah Rusak, Sekampung Diungsikan

Pergerakan Tanah di Cianjur, Puluhan Rumah Rusak, Sekampung Diungsikan

Bandung
Polisi Buru Penembak Misterius di Bandung, Warga Dengar 4 Kali Tembakan

Polisi Buru Penembak Misterius di Bandung, Warga Dengar 4 Kali Tembakan

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com