Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Istri di Bogor yang Hilang Usai Pamit Beli Es Ditemukan, Ternyata Sengaja Menghilang

Kompas.com, 2 November 2023, 19:51 WIB
Afdhalul Ikhsan,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Setelah kurang lebih sebulan menghilang, pengantin baru bernama Fitri Sandayani (22) ditemukan di sebuah kosan atau kontrakan yang berada di wilayah Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, Jawa Barat.

Fitri menghilang setelah sebulan menikah dengan Mustofa (35). Setelah menikah mereka tinggal di Kelurahan Sukadamai, Kecamatan Tanah Sareal, Bogor.

Fitri ditemukan oleh saudaranya sendiri dan dibujuk untuk pulang. Tak ada tindak pidana dalam kasus ini karena ternyata Fitri sengaja menghilang untuk menenangkan diri.

Baca juga: Misteri Hilangnya Istri di Bogor Usai Pamit Beli Es, Tinggalkan Cincin Nikah dan Tidak Ada Cekcok

Pengantin baru ini pergi menghilang meninggalkan suaminya, Mustofa (35) usai pamit ke mertua untuk membeli es pada Minggu (1/10/2023) malam.

Keesokannya, Fitri dilaporkan menghilang oleh suaminya ke kantor polisi setempat dan dinyatakan menghilang.

Polisi kemudian melakukan penyelidikan terkait orang hilang. Pihak keluarga pun dimintai keterangan.

Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota, Kompol Rizka Fadhila mengatakan, kini Fitri sudah kembali dengan suaminya Mustofa.

"Untuk saudari Fitri sudah diketemukan. Jadi ditemukannya Sabtu tanggal 28 Oktober," ujar Rizka saat dihubungi Kompas.com, Kamis (2/11/2023).

Rizka mengungkapkan, Fitri ditemukan oleh saudaranya sendiri di sebuah kosan yang tak jauh dari rumahnya.

Setelah itu, Fitri dibujuk untuk pulang ke keluarga besar dan bertemu dengan sang suami.

"Ditemukan di kosan kawannya, masih di wilayah Tanah Sareal juga. Dan tidak ada dugaan tindak pidana dalam kasus ini," ujar Rizka usai ditanya apakah selama ini Fitri disembunyikan.

Alasannya, sambung Rizka, Fitri menghilang karena ingin menenangkan diri saja. Kini, kasus tersebut sudah ditutup.

"(Penyebabnya menghilang) ingin menenangkan diri, jadi ini murni internal masalah suami-istri saja," terang Rizka.

Baca juga: Istri di Bogor Hilang Usai Pamit Beli Es, Bawa Perhiasan tapi Tinggalkan Mas Kawin

Sementara itu, Mustofa membenarkan bahwa kini istrinya sudah ditemukan. Saat ini, Fitri kembali ke rumah neneknya.

Mustofa mengatakan bahwa saat ditemukan itu istrinya tengah duduk di teras kosan kawannya.

"Awal ditemukan, itu pas lagi lewat jalan, dia ngelihat si Fitri lagi duduk di depan teras kontrakan. (Pengakuan) kata dia bilang ke polisi sih kerja di Jakarta. Jadi selama ini aktivitasnya kerja di Jakarta dan baru 2 hari di Bogor kata dia," beber Mustofa.

"Nah, jawaban dia tuh masih berubah-ubah," ucapnya tak mengetahui pasti selama ini sang istri pergi ke mana dan bersama siapa.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Bandung
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Bandung
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Bandung
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Bandung
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Bandung
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau