Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sakit Hati Disebut Jerawatan, Jadi Motif Perundungan Remaja di Cirebon

Kompas.com - 14/11/2023, 17:54 WIB
Muhamad Syahri Romdhon,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

CIREBON, KOMPAS.com - Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polresta Cirebon, mengamankan sembilan anak perempuan yang diduga terlibat aksi kekerasan, Selasa (14/11/2023).

Polisi juga menyita sembilan buah telepon selular milik masing-masing anak.

Kanit PPA Reskrim Polresta Cirebon, IPTU Dwi Hartati, menyampaikan, aksi kekerasan yang dilakukan anak perempuan ini terjadi di Kecamatan Babakan, Kabupaten Cirebon, pada Jumat siang (10/11/2023).

Sembilan anak ini diduga telah merencanakan duel antara koban dan pelaku.

Baca juga: Video Perundungan Remaja Putri Beredar di Cirebon, Polisi Turun Tangan

"Kedua anak ini janjian di satu tempat dan bersama teman-temannya, karena memang anak anak ini membentuk satu grup di WhatsApp dengan nama 'Ladies Timur'," kata Dwi saat ditemui Kompas.com di ruang kerjanya, Selasa (14/11/2023) petang.

Mereka yang berasal dari luar Kecamatan Babakan, mencari lokasi untuk melancarkan aksinya.

Setelah berada lokasi, terjadilah aksi kekerasan yang kemudian direkam oleh salah satu anak dan menyebar di beberapa media sosial.

Dalam video pertama, awalnya pelaku berkelahi.

Namun, anak perempuan yang berkaus putih berinisial KD (15), jatuh dan mendapatkan beberapa kali pukulan, dan tendangan dari anak pelaku berkaus hitam KY (15).

KD tak berdaya dan terus menutupi kepala dan wajahnya dari serangan KY.

Pada video kedua, KY terus menendang KD sambil mengucapkan kata-kata kasar. Seketika, beberapa anak-anak yang lainnya berusaha melerai dan memisahkan KY dengan KD.

Sakit hati

Dwi menerangkan, aksi kekerasan yang KY lakukan terhadap KD diduga lantaran pelaku kesal dan sakit hati.

KY menyebut bahwa KD kerap mengirim chat di media sosial KY berisi ejekan dan hinaan, yang memicu amarahnya.

"Anak pelaku memiliki rasa sakit hati, setelah chat di Facebook-nya bahwa anak ini dikatakan jerawatan, wajahnya bruntus, sering dibawa laki-laki, sehingga pelaku ini merasa sakit hati dan marah," tambah Dwi.

Dalam hal ini, KY melakukan tindakan kekerasan fisik dengan menjambak rambut, menendang, dan memukul, hanya kepada satu orang.

Tiga orang teman KY bertugas merekam. Dan tiga orang lainnya bertugas melerai. Video tersebut juga sengaja direkam untuk disebarluaskan di grup WhatsApp mereka.

Dwi mengaku telah meminta keterangan dari kesembilan anak ini. Polisi juga memanggil orangtua atau perwakilan keluarga tiap anak.

Polisi meminta agar kasus ini diselesaikan secara kekeluargaan mengingat tiap anak masih berstatus pelajar dan ingin melanjutkan sekolah masing-masing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Keluarga Vina Didatangi 2 Pria Misterius Sebelum Film Tayang, Takut Kasusnya Kembali Ramai

Keluarga Vina Didatangi 2 Pria Misterius Sebelum Film Tayang, Takut Kasusnya Kembali Ramai

Bandung
'Kernet Bilang Rem Blong, Kami Panik, Istigfar, Terus Bus Terguling'

"Kernet Bilang Rem Blong, Kami Panik, Istigfar, Terus Bus Terguling"

Bandung
Usai Bunuh Ibunya, Pemuda di Sukabumi Tidur Dekat Jasad Korban

Usai Bunuh Ibunya, Pemuda di Sukabumi Tidur Dekat Jasad Korban

Bandung
Polisi Minta Masyarakat Bedakan Fiksi dan Fakta di Film Vina: Sebelum 7 Hari

Polisi Minta Masyarakat Bedakan Fiksi dan Fakta di Film Vina: Sebelum 7 Hari

Bandung
Sodomi Belasan Anak, 2 Remaja di Karawang Ditangkap

Sodomi Belasan Anak, 2 Remaja di Karawang Ditangkap

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Wisata Sejarah Gedung Pakuan: Cara Reservasi Tiket, Jam Buka, dan Daya Tarik

Wisata Sejarah Gedung Pakuan: Cara Reservasi Tiket, Jam Buka, dan Daya Tarik

Bandung
Ini yang Bikin Polisi Tak Mampu Tangkap 3 Pembunuh Vina Cirebon

Ini yang Bikin Polisi Tak Mampu Tangkap 3 Pembunuh Vina Cirebon

Bandung
Pemprov Jabar Ingin Turunkan Harga Avtur di Bandara Kertajati

Pemprov Jabar Ingin Turunkan Harga Avtur di Bandara Kertajati

Bandung
Pemuda di Sukabumi Ditangkap Usai Bunuh Ibu Kandung, Polisi Dalami Motif Pelaku

Pemuda di Sukabumi Ditangkap Usai Bunuh Ibu Kandung, Polisi Dalami Motif Pelaku

Bandung
7 Rumah di Bandung Barat Porak Poranda Diterjang Longsor

7 Rumah di Bandung Barat Porak Poranda Diterjang Longsor

Bandung
Polisi Akan Periksa Pemilik Bus Putera Fajar Usai Kecelakaan Maut Tewaskan 11 Orang

Polisi Akan Periksa Pemilik Bus Putera Fajar Usai Kecelakaan Maut Tewaskan 11 Orang

Bandung
Tak Tebus Motor Digadai, Pria di Bogor Tewas Dibunuh Temannya

Tak Tebus Motor Digadai, Pria di Bogor Tewas Dibunuh Temannya

Bandung
Pemkot Cimahi Wajibkan Lampiran Hasil Uji Kir untuk Bus 'Study Tour'

Pemkot Cimahi Wajibkan Lampiran Hasil Uji Kir untuk Bus "Study Tour"

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com