Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Buruh Siap Mogok Kerja bila Upah Tidak Naik 15 Persen

Kompas.com - 20/11/2023, 15:11 WIB
Muhamad Syahrial

Editor

KOMPAS.com - Ribuan buruh yang tergabung di Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) menggelar aksi unjuk rasa di halaman Gedung Sate, Kota Bandung, Jawa Barat (Jabar), pada Senin (20/10/2023).

Dalam aksi tersebut, para buruh menolak PP Nomor 51 Tahun 2023 tentang perubahan atas peraturan pemerintah Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan.

Mereka juga menuntut kenaikan upah minimum sebesar 15 persen untuk tahun 2024.

Ketua PD FSP KEP SPSI Jabar Agus Koswara mengatakan, sampai saat ini tidak ada keadilan yang diterima buruh di Jabar.

Dia pun menyampaikan bahwa para buruh siap melakukan mogok kerja bila tuntutan tersebut tidak dipenuhi pemerintah.

Baca juga: Pemkot Surabaya Bakal Beri Bantuan bagi Keluarga Korban Tewas Kecelakaan Minibus Vs Kereta Api di Lumajang

"Jika tuntutan kami tak direspons pemerintah, maka pada 29 dan 30 November (2023) kami bersiap untuk melakukan mogok kerja," kata Agus, dikutip dari TribunJabar.id.

Selain itu, dia pun menyebut pihaknya bakal kembali menggelar aksi unjuk rasa dengan jumlah massa yang lebih besar.

"Kawan-kawan mari kita aksi lebih besar lagi nanti dengan menggunakan kendaraan roda dua dan berpusat di Gedung Sate ini," ujar Agus.

Aksi buruh Jawa Tengah

Aksi serupa juga dilakukan para buruh di Jawa Tengah (Jateng). Mereka berjanji bakal kembali berdemonstrasi agar Pj Gubernur Jateng, Nana Sudjana, menaikkan upah minimum provinsi (UMP) sebesar 15 persen pada besok, Selasa (21/11/2023).

Perwakilan Dewan Pengupahan Buruh KSPI FSPMI, Pratomo Hadinata menyatakan, para buruh menentang pemerintah dan perusahaan yang menetapkan besaran upah berdasarkan PP Nomor 51 Tahun 2023.

Baca juga: Sosok Pria yang Letuskan Senjata Api di Garut Diburu Polisi

Pasalnya, dia menyebutkan, buruh khawatir aturan tersebut menjadi dasar tetapnya besaran upah di sejumlah daerah di Jateng.

"Kami tetap optimis sampai nanti benar-benar diterbitkannya UMP oleh Pj Gubernur tanggal 21 November dan UMK tanggal 30 November, kita (buruh) berjuang, bergerak, melakukan aksi-aksi lagi," ucap Pratomo.

"Agar Pj Gubernur bisa melihat bila buruh sangat membutuhkan kenaikan upah yang signifikan," sambungnya.

Menurut dia, kenaikan harga kebutuhan pokok sekarang seharusnya sudah bisa membuat Pj Gubernur Jateng memutuskan untuk menaikkan UMP sesuai konsep yang diajukan serikat buruh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada Jabar 2024 Dipastikan Tidak Ada Calon dari Jalur Perseorangan

Pilkada Jabar 2024 Dipastikan Tidak Ada Calon dari Jalur Perseorangan

Bandung
Momen Warga Gelar Doa Bersama di TKP Kecelakaan Bus Subang

Momen Warga Gelar Doa Bersama di TKP Kecelakaan Bus Subang

Bandung
Imbas Bus Terguling di Ciater, Bey Keluarkan SE Kegiatan 'Study Tour'

Imbas Bus Terguling di Ciater, Bey Keluarkan SE Kegiatan "Study Tour"

Bandung
2 Mantan Bupati Serahkan Bukti Dukungan Calon Perseorangan Pilkada Garut 2024

2 Mantan Bupati Serahkan Bukti Dukungan Calon Perseorangan Pilkada Garut 2024

Bandung
Wisata Sejarah Pendopo Kota Bandung: Syarat, Cara Daftar, dan Jam Buka

Wisata Sejarah Pendopo Kota Bandung: Syarat, Cara Daftar, dan Jam Buka

Bandung
Kecelakaan di Subang, Kru Sempat Perbaiki Bus Beberapa Saat Sebelum Insiden Maut

Kecelakaan di Subang, Kru Sempat Perbaiki Bus Beberapa Saat Sebelum Insiden Maut

Bandung
Polisi Sebut Tidak Ada Jejak Rem dalam Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang

Polisi Sebut Tidak Ada Jejak Rem dalam Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang

Bandung
Detik-detik Kecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana di Subang, Penumpang Teriak 'Allahu Akbar'

Detik-detik Kecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana di Subang, Penumpang Teriak "Allahu Akbar"

Bandung
Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Muslim: Saya Tanya Tiga Kali, Aman atau Tidak?

Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Muslim: Saya Tanya Tiga Kali, Aman atau Tidak?

Bandung
Diduga Mabuk, Pria Asal Cileunyi Tewas Tenggelam di Sumur

Diduga Mabuk, Pria Asal Cileunyi Tewas Tenggelam di Sumur

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Bandung
Sederet Fakta Kecelakaan Maut Bus Rombongan SMK Lingga Kencana di Ciater, Subang

Sederet Fakta Kecelakaan Maut Bus Rombongan SMK Lingga Kencana di Ciater, Subang

Bandung
Pemkab Subang Siapkan 30 Ambulans untuk Antar-Jemput Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Pemkab Subang Siapkan 30 Ambulans untuk Antar-Jemput Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Bandung
Sopir Bus Rombongan SMK Lingga Kencana Depok yang Kecelakaan di Subang Masih Dirawat

Sopir Bus Rombongan SMK Lingga Kencana Depok yang Kecelakaan di Subang Masih Dirawat

Bandung
Identitas 11 Korban Tewas Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang

Identitas 11 Korban Tewas Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com