Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

54 Korban Longsor Tasikmalaya Bertahan di Pengungsian, Rumah Harus Direlokasi

Kompas.com, 24 November 2023, 04:49 WIB
Irwan Nugraha,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Sebanyak 54 orang dari 17 keluarga di Desa Cukangjayaguna, Kecamatan Sodonghilir, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, hingga Kamis (23/11/2023), sudah sepekan mengungsi di sebuah rumah yang disediakan pemerintah desa setempat.

Warga dari dua kampung tersebut adalah korban bencana longsor yang menerjang enam rumah yang mengalami rusak berat, dan dari 11 rumah lainnya yang terancam tertimbun. Bencana itu terjadi pada Rabu (15/11/2023) lalu.

Longsor akibat hujan deras tersebut sewaktu-waktu dapat kembali terjadi, karena lokasi rumah mereka selama berada di pinggir tebing yang tanahnya labil.

Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya pun berupaya merelokasi warganya ke permukiman aman, dan para korban pun telah menyetujuinya.

Baca juga: Longsor di Bandung Barat, Jalan Terputus, 19 Hektar Sawah Tertimbun

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya, Nuraedidin mengaku, selama ini BPBD telah memeriksa langsung lokasi bencana, dan memberikan bantuan untuk keseharian para korban di pengungsian.

"Para korban atau warga terdampak bencana kondisinya masih sehat dan sebagian tinggal di rumah kerabatnya."

"Mereka juga sebagian besar tinggal di rumah yang disediakan oleh desa sebagai tempat pengungsian sementara," kata Nuraedidin kepada Kompas.com, Kamis malam.

Menurut Nuraedidin, saat ini masih ada jalan desa yang terisolasi akibat terhalang tumpukan material longsoran tanah.

Dinas terkait bersama masyarakat pun terus berupaya membereskan puing-puing longsoran yang menimpa rumah korban, dan membuka akses jalan yang terdampak.

"Sampai hari ini, Kamis masih terus melakukan penanganan di lokasi longsor," kata dia.

Baca juga: 10 Rumah di Bandung Barat Diterjang Longsor, Penghuni Terpaksa Mengungsi

Selain itu, lanjut Nuraedidin, BPBD Kabupaten Tasikmalaya telah berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Daerah (PVMBG) mengecek ulang di lokasi bencana.

"Terutama mengecek untuk lokasi relokasi supaya kejadian bencana tak terulang kembali menimpa mereka," tambah dia.

Sesuai catatan BPBD, tambah Nuraedidin, sejak sepekan terakhir telah muncul laporan kejadian bencana di 12 titik yang tersebar di delapan kecamatan, akibat hujan dengan intensitas tinggi.

Sehingga, dia meminta masyarakat di lokasi rawan bencana waspada longsor susulan dan menjauhi lokasi tanah labil di perbukitan.

"Sekarang memang masih masa transisi, tapi kewaspadaan harus ditingkatkan," ungkap dia.

Setuju relokasi

Sementara itu, Camat Sodonghilir, Uu Saeful Uyun, menyebut 54 warga atau 17 KK korban longsor di Desa Cukangjayaguna telah bermusyawarah dengan BPBD Kabupaten Tasikmalaya, dan menyetujui rencana direlokasi.

Baca juga: BPBD Cianjur Relokasi 8 Rumah Warga di Jalur Longsor

Sebagian besar korban longsor masih bisa beraktivitas sehari-hari dan kondisinya sehat. "Warga sudah setuju untuk relokasi. Tinggal tunggu dari kajian," kata dia.

Sebelumnya itu, Ketua Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Tasikmalaya, Jembar Adisetya, menyebut, longsor yang terjadi sepekan lalu itu terjadi saat dini hari sekitar pukul 03.00 WIB.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau