CIMAHI, KOMPAS.com - Banjir yang melanda kawasan Kelurahan Melong, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi, Jawa Barat berdampak pada aktivitas belajar mengajar sekolah.
Jadwal ujian sekolah siswa kelas IX MTs Darussalam terpaksa ditunda lantaran ruangan dan berkas-berkas penting di sekolah tersebut terendam banjir pada Selasa (5/12/2023) malam.
Guru MTs Darussalam, Deden Ahmad mengatakan, sekolah terpaksa harus meliburkan aktivitas belajar termasuk ujian sekolah kelas IX lantaran ruang kelas tidak memungkinkan digunakan.
Baca juga: Tangani Banjir di Daerah Rawan, Pemkot Semarang Tambah 11 Pompa Portabel
"Libur hanya untuk hari ini, mudah-mudahan hari ini juga selesai dibersihkan jadi besok bisa dipakai lagi," ujar Deden saat ditemui di sekolah, Rabu (6/12/2023).
Deden menyampaikan, banjir yang menerjang MTs Darussalam merusak beberapa fasilitas sekolah seperti barang elektronik komputer dan merendam dokumen-dokumen sekolah.
"Semuanya habis. Yang kena banjir ada meja belajar, komputer, dokumen, semua terendam banjir," ungkap Deden.
Baca juga: Angkot Terjebak Arus Banjir di Cimahi, Penumpangnya Selamatkan Diri Naik ke Atap
Menurutnya, banjir kali ini merupakan banjir terparah yang ia rasakan dibanding banjir-banjir sebelumnya. Kondisi tersebut dilihat dari tingginya debit air dengan kedatangan air yang tidak disangka-sangka.
"Kalau yang di sekolah ini mungkin sekitar 120 cm ketinggiannya. Biasanya hanya 80 cm, tapi memang yang terparah sekarang," ujar Deden.
Saat ini, kondisi genangan banjir sudah mulai surut. Namun sisa genangan air dan lumpur masih terlihat di beberapa sudut ruangan. Aktivitas belajar pun berubah menjadi aksi gotong royong bersih-bersih sekolah bersama guru dan para pelajar.
"Harusnya sekarang lagi ujian, cuma karena kemarin sekolahnya kebanjiran jadi ditunda dulu. Libur sehari, mudah-mudahan hari ini selesai," ucap Asyifa, siswi kelas IX saat ditemui di sekolah.
Kondisi ruang kelas saat ini tidak memungkinkan untuk dijadikan ruang belajar apalagi ruang ujian sekolah. Lumpur sisa banjir dan dokumen yang masih berantakan harus dibersihkan dan dirapikan terlebih dahulu.
"Enggak memungkinkan buat sekolah hari ini, jadi murid juga diminta bantu bersihkan sekolah biar besok bisa dipakai lagi," tutur Asyifa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.