Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa Darat M 4,0 Bogor Terasa di Sukabumi, Puluhan Rumah Rusak

Kompas.com - 08/12/2023, 12:11 WIB
Budiyanto ,
Reni Susanti

Tim Redaksi

SUKABUMI, KOMPAS.com - Puluhan rumah di wilayah Desa Cipeuteuy, Kecamatan Kabandungan, Sukabumi, Jawa Barat terdampak gempa darat berkekuatan Magnitudo 4,0 yang terjadi Jumat (8/12/2023) dini hari pukul 02.00 WIB.

Berdasarkan info Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa M 4,0 ini terletak pada koordinat 6.73 LS dan 106.61 BT atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 25 km Barat Daya Kota Bogor, Jawa Barat, pada kedalaman 5 kilometer.

Baca juga: Gempa M 7,4 Terjadi di Melonguane, Sulawesi Utara

Camat Kabandungan, Yuki Ramdan Priana mengatakan, pascagempa bumi Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) langsung berkoordinasi dan memonitor sejumlah wilayah.

"Hasil monitoring, sampai pukul 11:00 WIB terdata sementara terdapat 36 unit rumah terdampak yang dihuni 44 kepala keluarga," kata Yuki dikonfirmasi Kompas.com melalui aplikasi WhatsApp, Jumat siang.

Baca juga: Gempa M 5,7 di Laut Banda Terasa hingga Maluku Barat Daya

Dengan rincian 4 rumah rusak berat, 3 rusak sedang, dan 29 rusak ringan. Semuanya tersebar di empat kampung wilayah Desa Cipeuteuy.

"Sementara ini tidak dilaporkan adanya rumah yang ambruk," ujar dia.

Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Kabandungan, Yusuf menuturkan, pascagempa darat M 4,0 di Bogor masih melakukan asesmen di beberapa lokasi di wilayah Desa Cipeuteuy.

"Masih asesmen, belum selesai," tutur Yusuf dalam pesan WhatsApp.

Data sementara, Kampung Pasirmasigit RT 3 RW 9 rusak berat 4 rumah dihuni 5 KK, rusak sedang 3 rumah dihuni 4 KK, dan rusak ringan 15 rumah dihuni 18 KK.

Kampung Cisalimar RT 7 RW 10, rusak ringan 5 rumah dihuni 6 KK, Kampung Pandanarum RT 7 RW 10 rusak ringan 8 rumah dihuni 10 KK  dan Kampung Pasirmasigit rusak ringan 1 rumah dihuni 1 KK.

Sukabumi zona merah

Sebelumnya, Bupati Sukabumi Marwan Hamami mengatakan, seluruh wilayah Kabupaten Sukabumi merupakan daerah zona merah rawan bencana. Untuk itu masyarakat harus meningkatkan kewaspadaan, terlebih saat cuaca ekstrem.

"Kabupaten Sukabumi ini zona merah rawan bencana, ada banjir, pergerakan tanah, longsor, angin puting beliung, dan bencana lainnya," kata Marwan kepada awak media di Kebonpedes, Selasa (28/11/2023).

"Dalam menghadapi musim hujan masyarakat di Kabupaten Sukabumi harus tetap waspada dari segala kemungkinan. Karena saat ini wilayah kita sedang mengalami perubahan dari musim kemarau menjadi musim hujan," imbau Marwan.

Ia meminta seluruh aparatur desa dan kecamatan bersama-sama masyarakat di masing-masing tempat untuk memperhatikan celah-celah tanah yang mungkin terjadi pada musim kemarau dan bisa berpotensi menjadi risiko saat musim hujan," tutur dia. 

"Terutama di wilayah yang memiliki kemiringan lahannya tinggi dan perbukitan," ucap Marwan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jalani Tradisi Seba, 1.500 Warga Baduy Datang ke Pemkab Lebak

Jalani Tradisi Seba, 1.500 Warga Baduy Datang ke Pemkab Lebak

Bandung
Memburu 3 Pembunuh Vina

Memburu 3 Pembunuh Vina

Bandung
Angkot Rombongan Pelajar SMPN 4 Cimahi Kecelakaan di Kota Bandung, 3 Siswa Terluka

Angkot Rombongan Pelajar SMPN 4 Cimahi Kecelakaan di Kota Bandung, 3 Siswa Terluka

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Kondisi Bocah yang Depresi Ponselnya Dijual Sang Ibu, Rutin Minum Obat dan Dibelikan HP Baru

Kondisi Bocah yang Depresi Ponselnya Dijual Sang Ibu, Rutin Minum Obat dan Dibelikan HP Baru

Bandung
Menangis, Ayah Pacar Vina: Jangan Buat Kami Lebih Sakit

Menangis, Ayah Pacar Vina: Jangan Buat Kami Lebih Sakit

Bandung
Ayah Pacar Vina Muncul Beri Penjelasan, Sebut 8 Tahun Berusaha Tangkap Para Pembunuh

Ayah Pacar Vina Muncul Beri Penjelasan, Sebut 8 Tahun Berusaha Tangkap Para Pembunuh

Bandung
Bencana Tanah Longsor di Bandung Barat Butuh Percepatan Penanganan

Bencana Tanah Longsor di Bandung Barat Butuh Percepatan Penanganan

Bandung
Nasdem dan Gerindra Sepakat Berkoalisi Dukung Petahana di Pilkada Karawang 2024

Nasdem dan Gerindra Sepakat Berkoalisi Dukung Petahana di Pilkada Karawang 2024

Bandung
3 Pelaku Masih Buron, 8 Pembunuh Vina Bakal Kembali Diperiksa Polisi

3 Pelaku Masih Buron, 8 Pembunuh Vina Bakal Kembali Diperiksa Polisi

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Bandung
Pemkab Majalengka Tanggung Biaya Jaminan Perlindungan Petugas Pilkada 2024

Pemkab Majalengka Tanggung Biaya Jaminan Perlindungan Petugas Pilkada 2024

Bandung
Bima Arya 'Menjemput Takdir' di Kantor DPD Golkar Jabar

Bima Arya "Menjemput Takdir" di Kantor DPD Golkar Jabar

Bandung
Cerita Bocah 13 di Cirebon Depresi, Ponsel Hasil Menabung Dijual Sang Ibu untuk Makan Sehari-hari

Cerita Bocah 13 di Cirebon Depresi, Ponsel Hasil Menabung Dijual Sang Ibu untuk Makan Sehari-hari

Bandung
Usai Kecelakaan Maut Subang, Dishub Minta Sekolah di Bandung Bersurat Sebelum 'Study Tour'

Usai Kecelakaan Maut Subang, Dishub Minta Sekolah di Bandung Bersurat Sebelum "Study Tour"

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com