Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Cirebon Kecewa Gapura Alun-alun Pataraksa Ambruk, Kontraktor Sebut akibat Gempa Sumedang

Kompas.com, 3 Januari 2024, 15:44 WIB
Muhamad Syahri Romdhon,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

CIREBON, KOMPAS.com - Bupati Cirebon, Imron Rosyadi mengaku sangat kecewa dengan kualitas kontruksi bangunan Gapura Alun-alun Pataraksa yang ambruk pada Selasa (2/1/2024) malam.

Imron menilai dinas terkait kecolongan karena seharusnya hal ini diketahui sebelum peristiwa ambruk terjadi.

Pernyataan itu Imron ungkapkan usai melakukan peninjauan di lokasi, pada Rabu (3/1/2024) siang.

Baca juga: Baru Diresmikan, Gapura Alun-alun Pataraksa Depan Kantor Bupati Cirebon Ambruk

Pantauan Kompas.com di lokasi, Imron juga sempat mengambil segenggam pasir dan batu material yang berceceran di lantai. Imron mengaku merasa sangat kecewa.

"Gapura Pataraksa yang saya baru resmikan runtuh, begitu saya cek kesini memang benar, dan saya sangat kecewa sekali, bangunannya tidak memenuhi kriteria," kata Imron dihadapan sejumlah pekerja media.

Imron kemudian menginstruksikan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Cirebon untuk menindaklanjuti masalah ini. Dia meminta agar kontraktor atau pelaksana pengerjaan bertanggung jawab.

Orang nomor satu di Kabupaten Cirebon ini juga mengaku tidak ingin menggunakan jasa kontraktor tersebut

"Kalau model gini, ga dipakai lagi. Kacau ini. Mana ga ada slup, cuman ditumpuk tumpuk saja ini. Kurang besinya. Ada semen atau apa," tambah Imron sambil menunjuk ke arah material gapura yang ambruk.

Gapura Alun-Alun Pataraksa ini masih dalam masa pemeliharaan dan perawatan hingga 27 April mendatang.

Dia meminta agar kontraktor membangun ulang dua gapura tersebut dengan kualitas yang jauh lebih baik. Hal ini harus dilakukan guna mengantisipasi potensi hal serupa.

"Nah itu, makanya dinas terkait, dari segi pengawasan sejauh mana, kok bisa kecolongan seperti ini. Sebenarnya proyek ini kan ada tahapan, ini harus dilakukan, pengawasan, intinya kan gitu," tegas Imron.

Denny Krisnara, perwakilan kontraktor atau pelaksana lapangan pembangunan Gapura di Alun-alun Pataraksa depan kantor Bupati Cirebon ini mengklaim, musibah ambruk disebabkan akibat gempa bumi yang melanda Sumedang beberapa waktu lalu.

Dia menilai gempa itu memiliki imbas terhadap konstruksi bangunan Gapura yang baru dibangun dua bulan lalu (10/11/2023).

Baca juga: Gempa Pangandaran, Atap KUA dan Dinding Rumah di Tasikmalaya Ambruk

"Gempa Sumedang kuat juga ya, meskipun kategorinya efeknya kecil ya. Tapi bisa pengaruh ke gapura ini," kata Denny saat ditanya Kompas.com di kantor DLH, Rabu (3/1/2025) siang.

Meski demikian, dirinya masih perlu melakukan kajian mendalam untuk memastikan penyebab gapura ambruk tersebut. Terkait tuntutan perbaikan, Denny menyanggupi dan akan melakukan perbaikan kerusakan kerusakan tersebut hingga tuntas.

Pantauan Kompas.com di lokasi, kerusakan kawasan Alun-alun Pataraksa tidak hanya terjadi pada gapura saja. Beberapa bagian insfratruktur dan fasilitas di Alun-alun yang baru diresmikan ini juga mengalami banyak kerusakan.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Bandung
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Bandung
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Bandung
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau