Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesaksian Guru yang Selamatkan Pelajar Korban Atap Ambruk, Siswa Menjerit Histeris

Kompas.com - 12/01/2024, 18:07 WIB
Muhamad Syahri Romdhon,
Reni Susanti

Tim Redaksi

CIREBON, KOMPAS.com - Evi Sukaesih masih berkaca-kaca. Yang ada dibayangannya adalah wajah siswa-siswinya yang menjerit menangis saat atap ruang belajar ambruk ketika mereka sedang mencatat pelajaran.

Evi masih shok, namun merasa sangat beruntung telah selamat dalam musibah itu.

Kepada Kompas.com, Evi bercerita, sekitar pukul 09.00 WIB, dirinya sedang mengajarkan makhluk hidup kepada sekitar 32 pelajar kelas 7B. Evi tiba-tiba mendengar suara seperti kayu retak dan patah sehingga mengecek keluar kelas dan berkeliling.

Baca juga: Atap SMP Negeri di Cirebon Ambruk, 6 Pelajar Terluka

"Anak anak kan lagi nyatet pelajaran. Mereka bilang, Bu kok ada suara keretek-keretek. Ya udah ibu cek, barangkali kerjaan anak-anak lain. Akhirnya saya keluar kelas," kata Evi di depan ruang kelas yang ambruk.

Evi kemudian mengajak empat orang guru yang berada di ruang guru, yang menempel dengan ruang kelas 7B. Mereka berempat akhirnya keluar ruangan, dan ikut mengecek kondisi sekitar.

Namun, baru beberapa langkah keluar dari ruang guru, tiba-tiba atap dua ruangan, kelas 7B dan ruang guru, ambruk. 

Baca juga: Hujan Angin di Majalengka, Pohon Tumbang Timpa Mobil dan Rumah Ambruk

Evi sontak menjerit kaget dan berteriak mengingat anak-anaknya masih berada di dalam kelas. Bahkan saat hendak berlari, genteng dari ruang guru pun jatuh menimpa. 

Evi tak kuasa mendengar jeritan tangisan siswa siswi di kelas. Beruntung, sebagian besar dari mereka langsung sigap masuk ke kolong meja untuk berlindung.

"Saya ke arah sana, langsung ambruk ya Bu, lari mau ke anak-anak kejatuhan ini, panik sekali. Nangis aja saya tuh, Pak, ingat anak-anak. Saya lari mau nyelamatkan anak-anak," kata Evi dengan mata berkaca-kaca.

Evi Sukaesih, Guru IPA SMPN 2 Greged Kabupaten Cirebon Jawa Barat menceritakan detik detik atap dua ruang ambruk dan menimpa para siswa yang sedang belajar. Dia tak kuasa menahan sedih saat mendengar siswa siswi menjerit histeris.MUHAMAD SYAHRI ROMDHON Evi Sukaesih, Guru IPA SMPN 2 Greged Kabupaten Cirebon Jawa Barat menceritakan detik detik atap dua ruang ambruk dan menimpa para siswa yang sedang belajar. Dia tak kuasa menahan sedih saat mendengar siswa siswi menjerit histeris.

Guru mata pelajaran IPA ini langsung mengajak guru lainnya menolong seluruh siswa yang terjebak di tengah reruntuhan atap dengan material baja ringan dan juga genteng tanah liat.

Dia tidak ingat berapa jumlah siswa yang terjebak karena sebagian siswa ada yang berhasil langsung keluar kelas.

Hilmah, guru matematika SMPN 2 Greged menyebut, dalam peristiwa ini Evi berjasa untuk para siswa dan guru-guru sekitar.

Dikatakan Hilmah, Evi dikenal sebagai salah satu yang proaktif menyampaikan pesan siaga kebencanaan. Dia beberapa kali terlibat bersama pihak Tagana (tanggap bencana) Kabupaten Cirebon, sosialisasi kebencanaan.

"Ini pahlawan nya, Pak. Kalau Bu Evi tidak keluar kelas dan ngajak guru-guru cek sekitar, sepertinya tertimpa reruntuhan. Siswa juga langsung berlindung di bawah meja, karena sudah diajarkan oleh Bu Evi yang juga anggota Tagana Cirebon," kata Hilmah kepada Kompas.com

Meski dalam kepanikan, seluruh guru dan kepala SMPN 2 Greged langsung menangani seluruh siswa.

Mereka berkoordinasi dengan Puskesmas Greged untuk melakukan pengobatan bagi siswa yang luka, dan juga menenangkan lantaran banyak siswa yang mengalami syok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bukti Dukungan Kurang, 2 Mantan Bupati Garut Gagal Maju Pilkada 2024

Bukti Dukungan Kurang, 2 Mantan Bupati Garut Gagal Maju Pilkada 2024

Bandung
Siswi SMA Diduga Otaki Perampokan di Bogor, Uang Curian Dibelikan Ponsel

Siswi SMA Diduga Otaki Perampokan di Bogor, Uang Curian Dibelikan Ponsel

Bandung
Jumlah Perceraian di Indonesia Tahun 2023 Capai 463.654 Kasus

Jumlah Perceraian di Indonesia Tahun 2023 Capai 463.654 Kasus

Bandung
Aksi 3 Siswi SMA Rampok Rumah di Bogor, Gasak Uang Rp 13,8 Juta

Aksi 3 Siswi SMA Rampok Rumah di Bogor, Gasak Uang Rp 13,8 Juta

Bandung
Polda Jabar Bantah Pelaku Kasus Vina Cirebon adalah Anak Polisi

Polda Jabar Bantah Pelaku Kasus Vina Cirebon adalah Anak Polisi

Bandung
Sopir Bus Putera Fajar Jadi Tersangka Kasus Kecelakaan di Subang, Siapa Lagi yang Harus Bertanggung Jawab?

Sopir Bus Putera Fajar Jadi Tersangka Kasus Kecelakaan di Subang, Siapa Lagi yang Harus Bertanggung Jawab?

Bandung
Keluarga Vina Menanti Polisi Segera Tangkap 3 Pembunuh yang Masih Buron

Keluarga Vina Menanti Polisi Segera Tangkap 3 Pembunuh yang Masih Buron

Bandung
Longsor di Bandung Barat, Bey Tunggu Status Tanggap Darurat dari Bupati

Longsor di Bandung Barat, Bey Tunggu Status Tanggap Darurat dari Bupati

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Bandung
Komplotan Penyelewengan Elpiji Subsidi Ditangkap, Keuntungan Rp 592 Juta

Komplotan Penyelewengan Elpiji Subsidi Ditangkap, Keuntungan Rp 592 Juta

Bandung
Peminat UTBK ITB 2024 Turun Dibanding Tahun Lalu

Peminat UTBK ITB 2024 Turun Dibanding Tahun Lalu

Bandung
Menengok 3 Lokasi Pembunuhan Vina Usai 8 Tahun Berlalu

Menengok 3 Lokasi Pembunuhan Vina Usai 8 Tahun Berlalu

Bandung
Pemkot Bandung Terapkan Teknologi Pengelolaan Sampah RDF di 4 TPST

Pemkot Bandung Terapkan Teknologi Pengelolaan Sampah RDF di 4 TPST

Bandung
Minta Dibunuh, Pria Bunuh Ibu Kandung di Sukabumi Sempat Sodorkan Uang Rp 300.000 ke Warga

Minta Dibunuh, Pria Bunuh Ibu Kandung di Sukabumi Sempat Sodorkan Uang Rp 300.000 ke Warga

Bandung
Pemkot Bandung Terapkan Jumat Bebas Kendaraan Bermotor Mulai 17 Mei

Pemkot Bandung Terapkan Jumat Bebas Kendaraan Bermotor Mulai 17 Mei

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com