Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dosen ITB Harap Indonesia Punya Lembaga Khusus Penanganan Banjir

Kompas.com - 14/01/2024, 17:51 WIB
Muhamad Syahrial

Editor

KOMPAS.com - Banjir yang melanda permukiman warga di Gang Apandi, Braga, Kota Bandung, Jawa Barat (Jabar), pada Kamis (11/1/2024), menjadi sorotan publik.

Dosen Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian ITB, Heri Andreas mengatakan, pemerintah dan pihak terkait perlu mengambil sejumlah langkah untuk mengatasi banjir, baik di Kota Bandung maupun Indonesia.

Heri menyampaikan, volume air yang meningkat saat hujan deras perlu dikelola dengan infiltrasi (penguatan daya serap) atau run off (penguatan daya tampung).

Jika infiltrasi diutamakan, dia menambahkan, lahan terbuka Hijau harus diperbanyak sehingga daya serap air pun semakin besar.

"Tapi, wilayah di Kota Bandung khususnya bagian utara, yang mestinya menjadi daerah serapan, sudah dipenuhi dengan permukiman. Inilah yang membuat solusi dengan infiltrasi atau menambah daya serap menjadi tidak realistis," kata Heri, Minggu (14/1/2024), dikutip dari TribunJabar.id.

Baca juga: Fortuner Tabrak Truk di Tol Jagorawi, Dua Orang Tewas, Dua Lainnya Luka-luka

Dengan begitu, menurutnya, solusi lain yang bisa dipilih yakni penguatan daya tampung, yakni dengan normalisasi area sungai, naturalisasi, atau pun kolam retensi.

"Realitasnya, apakah daya tampung dapat disiapkan secara maksimal karena di lapangan sudah padat sehingga sulit untuk pelebaran sungai," ujar Heri.

"Kolam retensi pun sulit dilakukan. Akhirnya, yang memungkinkan ditanggul setinggi mungkin. Persoalannya, ketika tanggul tersebut jebol bencananya juga luar biasa," sambungnya.

Akan tetapi, Heri menilai, kapasitas Sungai Cikapundung relatif kecil sehingga tidak dapat menampung volume air yang besar. Pemerintah pun kini telah membangun tanggul untuk menambah kapasitas sungai.

"Namun, ketika volume airnya besar akan ada potensi tanggulnya jebol," ucap Heri.

Baca juga: Mobil yang Ditumpangi Anggota DPRD Banyuwangi Tertabrak Kereta Api

Selain itu, dia melanjutkan, curah hujan memiliki karakteristik rendah, tinggi, dan bisa sangat tinggi serta memiliki masanya.

"Banjir kemarin itu, kemungkinan volume yang biasa terjadi sekian puluhan tahunan. Jadi, ada anomali curah hujan yang sangat besar," jelasnya.

Butuh lembaga khusus penanganan banjir

Heri menegaskan, Indonesia perlu memiliki lembaga khusus yang fokus terhadap penanganan banjir.

"Seharunya perlu lembaga khusus yang fokus terhadap banjir. Upaya lebih perlu dilakukan untuk mempersiapkan daya tampung dan menambah infiltrasi," tutur Heri.

"Misalnya program biopori ditingkatkan, normalisasi, naturalisasi digiatkan," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul "Soal Banjir Braga, Pemkot Bandung Harus Berbenah, Dosen ITB Sarankan Ambil Langkah Berikut ini"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kumpay Waterpark di Subang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kumpay Waterpark di Subang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Bandung
Cerita Warga Terdampak Pergerakan Tanah di Cianjur, Diawali Gemuruh hingga Rumah-rumah Ambruk

Cerita Warga Terdampak Pergerakan Tanah di Cianjur, Diawali Gemuruh hingga Rumah-rumah Ambruk

Bandung
Kurir 1 Kg Sabu Disergap Polisi di Pintu Tol Kertajati

Kurir 1 Kg Sabu Disergap Polisi di Pintu Tol Kertajati

Bandung
PDI-P Buka Penjaringan untuk Pilkada Kota Bandung 2024

PDI-P Buka Penjaringan untuk Pilkada Kota Bandung 2024

Bandung
Tanah Bergerak di Cianjur, Kampung Ditinggalkan, Puing Reruntuhan mulai Dibersihkan

Tanah Bergerak di Cianjur, Kampung Ditinggalkan, Puing Reruntuhan mulai Dibersihkan

Bandung
Polda Jabar Bakal Telusuri Oknum Polisi Pengintimidasi Saksi Pembunuhan di Subang

Polda Jabar Bakal Telusuri Oknum Polisi Pengintimidasi Saksi Pembunuhan di Subang

Bandung
Majalaya Waterpark di Bandung: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Majalaya Waterpark di Bandung: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Bandung
Dianggap Tak Sesuai Harapan, Car Free Day Gedung Sate Dievaluasi

Dianggap Tak Sesuai Harapan, Car Free Day Gedung Sate Dievaluasi

Bandung
Pulang Antar Ikan dari Pasar, Dua Pelajar Tiba-tiba Dihentikan Penembak Misterius di Bandung

Pulang Antar Ikan dari Pasar, Dua Pelajar Tiba-tiba Dihentikan Penembak Misterius di Bandung

Bandung
OTK Lepaskan 4 Tembakan di Bandung, Pelaku Diduga Pakai 'Airsoft Gun'

OTK Lepaskan 4 Tembakan di Bandung, Pelaku Diduga Pakai "Airsoft Gun"

Bandung
Petani Tertimbun Longsor di Bandung Barat Belum Ditemukan

Petani Tertimbun Longsor di Bandung Barat Belum Ditemukan

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Bandung
Pergerakan Tanah di Cianjur, Puluhan Rumah Rusak, Sekampung Diungsikan

Pergerakan Tanah di Cianjur, Puluhan Rumah Rusak, Sekampung Diungsikan

Bandung
Polisi Buru Penembak Misterius di Bandung, Warga Dengar 4 Kali Tembakan

Polisi Buru Penembak Misterius di Bandung, Warga Dengar 4 Kali Tembakan

Bandung
Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Bey Sambut Baik Braga Bebas Kendaraan

Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Bey Sambut Baik Braga Bebas Kendaraan

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com