BANDUNG, KOMPAS.com-Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengeklaim daerah kota dan kabupaten rawan pangan turun pada 2023. Kini tinggal menyisakan 68 daerah lagi yang masuk kategori tersebut.
Sekretaris Utama Badan Pangan Nasional (Bapanas) Sarwo Edhy menyebut, pada tahun 2023 daerah yang masih terkategori rentan rawan pangan ada 68 atau turun 14 persen dari tahun sebelumnya.
"Dari 74 turun menjadi 68 berdasarkan data Badan Pusat Statistik. Jadi ada penurunan lebih kurang 14 persen," ujarnya usai acara Pemberian Apresiasi Kedeputian Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan di Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (15/2/2024) malam.
Baca juga: Bapanas Salurkan Bantuan Pangan bagi Daerah Rentan Rawan Pangan
Dia menerangkan, turunnya daerah rawan pangan merupakan indikasi positif terkait ketahanan pangan di tengah ancaman krisis pangan.
Bapanas, sambung Sarwo, akan terus mendorong daerah-daerah rawan pangan lainnya turun dari tahun ke tahun.
Adapun beberapa upaya yang dilakukan untuk merealisasikannya dengan memastikan pasokan dan harga pangan di pasaran aman dengan gerakan pasar murah.
"Kemudian stok beras pangan, dan kegiatan lain yang berkaitan dengan pangan, tentunya menuju ketahanan pangan melalui kedaulatan dan kemandirian pangan," tambah Sarwo.
Menurut Sarwo, ada sembilan indikator daerah rawan pangan yakni dari sisi ketersedian itu rasio konsumsi dengan produksi.
Baca juga: 4 Desa di Sikka Berisiko Rawan Pangan akibat Kekeringan, Pemkab Siapkan Beras
Kemudian dari sisi keterjangkauan ada akses terhadap listrik, air bersih, dan pendapatan rumah tangga.
"Kalau dari sisi keterjangkauan pemanfaatan ada dari rasio tenaga kesehatan, ada stunting, hingga angka harapan hidup," katanya.