Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pj Gubenur Jabar Pastikan Stok Beras Aman, Masyarakat Tak Perlu Panik

Kompas.com - 19/02/2024, 19:01 WIB
Faqih Rohman Syafei,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com- Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin memastikan stok beras di wilayahnya aman terkendali. Masyarakat pun diminta tidak panik terkait dengan ketersedian beras di Jabar.

"Cadangan Bulog aman, jadi masyarakat tak perlu khawatir tingga masalah pasokan saja ke tempat penjualan beras," ujarnya di kantor Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (DBMPR) Provinsi Jabar, Kota Bandung, Senin (19/2/2024).

Bey mengaku, sudah meminta Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Jabar untuk berinovasi agar ketersedian beras tidak mengalami penurunan.

Baca juga: Harap Pilpres Satu Putaran, Menko PMK: Rp 40 Triliun Diberikan Beras, Wartawan 1 Tahun Tak Belanja

Mengingat, wilayah Jabar merupakan lumbung padi nasional. Sehingga diharapakan ada inovasi untuk mengatasi hal tersebut.

"Saya minta Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Jabar mencari inovasi baru untuk ke depannya karena Jawa Barat itu salah satu sentral produksi beras di Tanah Air," tambah Bey.

Bey meyakini bahwa pegawai ASN Pemprov Jabar mempunyai kualitas mumpuni di tiap bidang keilmuannya masing-masing. Sehingga bisa mengatasi setiap permasalahan yang ada.

"Karena saya yakin bahwa ASN Pemprov Jabar ini yang terbaik di bidangnya," katanya.

Sebelumnya, Perum Bulog Kanwil Jawa Barat memastikan, stok beras untuk kebutuhan Ramadhan sampai Idul Fitri 2024 cukup. Bahkan kini pihaknya terus mendistribusikan stok beras ke pasaran, sesuai perintah Bulog pusat.

“Stok beras yang dikuasai Bulog Jabar sebanyak 93.000 ton, dan dalam perjalanan ada sebanyak 40.000 ton, jadi total 133.000 ton," ujar M Attar Rizal, Pemimpin Wilayah Bulog Jabar kepada wartawan di Bandung, Senin (12/2/2024).

Baca juga: Ibu di Bandung Pingsan Saat Antre Beras Medium Rp 53.000 Per 5 Kg di Pasar Murah

Attar mengungkapkan, stok ini akan digunakan untuk kegiatan penyaluran beras SPHP baik di pasar tradisional maupun retail modern. Baca juga:

Kemudian untuk kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM), serta penyaluran bantuan pangan dan stabilisasi Beras Premium melalui pola pengalihan.

"Untuk bantuan pangan ini sementara dihentikan dahulu penyaluran/distribusinya dari tanggal 8 Februari kemarin hingga 14 Februari 2024, atau sampai dengan pelaksanaan pemungutan suara nanti. Setelah pemilu penyaluran bantuan pangan akan kembali kita teruskan," ungkap Attar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com