Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Susul Beras, Harga Cabai dan Tomat di Pasar Kosambi Bandung Naik 100 Persen

Kompas.com - 19/02/2024, 13:25 WIB
Faqih Rohman Syafei,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Sejumlah harga kebutuhan pokok di Pasar Kosambi, Kota Bandung, Jawa Barat, merangkak naik usai gelaran Pemilu 2024.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, Senin (19/2/2024) harga komoditas cabai merah dan tomat naik hingga 100 persen.

"Cabai merah dulunya Rp 60.000 per kilogram jadi Rp 120.000 per kilogram. Lalu tomat dari Rp 12.000 jadi Rp 24.000 per kilogram," ujar pedagang sayuran, Widyaningsih (45) saat ditemui, Senin (19/2/2024).

Baca juga: Saat Harga Beras di Pasaran Masih Tinggi...

Selain itu, harga harga cabai rawit yang semula Rp 60.000 per kilogram, kini tembus menjadi Rp 80.000 per kilogram.

Lalu, cabai hijau dari Rp 40.000 per kilogram kini menjadi Rp 60.000 per kilogram. Sedangkan untuk sayuran kentang naik menjadi Rp 22.000 per kilogram.

"Jadi sayuran lain juga naik. Cuma ya antara Rp 2.000 per kilogramnya. Sedangkan untuk jenis cabai ada yang sampai Rp 20.000 per kilogram," tambah Wida.

Baca juga: Prakiraan Cuaca Hari Ini 19 Februari 2024 di Bandung: Pagi Berawan dan Sore Hujan Sedang

Wida menyebutkan, tren kenaikan harga sayuran di Pasar Kosambi sudah terjadi sejak awal Natal 2023. Kenaikannya terjadi berharap dan bervariasi setiap komoditas sayuran.

"Kalau naik dari Natal kemarin. Terus sudah nyoblos juga naik tapi sedikit gak banyak. Sampai sekarang naik dan gak pernah turun-turun," ucapnya.

Akibat kenaikan harga ini, dia mengaku ada penurunan daya beli masyarakat. Meski demikian, hal ini tidak terjadi untuk para pedagang makanan semisal warung nasi.

"Ngaruh sedikit ke penjualan. Kalau yang beli buat masak di rumah jadi belinya seperlunya. Tapi kalau warung nasi gitu, normal saja," kata Wdia.

Harga beras naik

Sementara itu, untuk harga beras premium di Pasar Kosambi telah mencapai Rp16.000 per kilogram. Sedangkan untuk kualitas rendah berkisar Rp14.000-14.500 per kilogram.

Asep (50) pedagang beras menyebut, hingga saat ini belum ada tanda-tanda akan adanya penurunan harga beras. Meski dirinya mendengar ada informasi beras impor dari Thailand akan membanjiri pasar di Kota Bandung.

"Kalau turun harga belum ada kayanya. Masih stabil aja naik harganya. Khawatir akan terus naik harganya. Sebulan aja bisa sampai dua kali naik harga," ucap dia.

Perihal kelangkaan beras, dia mengakui sempat terjadi pada beberapa pekan lalu. Tetapi saat ini, stok beras di tokonya sudah terisi meski belum terbilang normal.

"Stok mah agak aman. Tapi dari yang ngirim ke toko saya sempat ada kendala," kata Asep.

Asep mengaku, sering mendapatkan keluhan dari para pembeli akibat naiknya harga beras dalam beberapa pekan terakhir. Dia pun berharap, pemerintah bisa turun tangan mengatasi hal ini.

"Pembeli mah sering ngeluh, kenapa naik terus. Terus juga yang beli agak ngurangin. Tapi gimana lagi sudah dari sananya naik harganya," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Analisis Badan Geologi, Penyebab Gempa Garut akibatkan Bencana di 1979, 2022, dan 2023

Analisis Badan Geologi, Penyebab Gempa Garut akibatkan Bencana di 1979, 2022, dan 2023

Bandung
Palak Warga Pakai Pistol Korek Api, 2 Pemuda di Bandung Diringkus

Palak Warga Pakai Pistol Korek Api, 2 Pemuda di Bandung Diringkus

Bandung
Cerita Hendi Selamatkan Keluarganya Saat Gempa Garut, Semua Benda Ditabrak

Cerita Hendi Selamatkan Keluarganya Saat Gempa Garut, Semua Benda Ditabrak

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Korban Luka akibat Gempa Garut Dipulangkan, Rumah Rusak Ditanggung Pemerintah

Korban Luka akibat Gempa Garut Dipulangkan, Rumah Rusak Ditanggung Pemerintah

Bandung
Ini Kesaksian yang Buat Saksi Pembunuhan di Subang Dipaksa Oknum Polisi Tutup Mulut

Ini Kesaksian yang Buat Saksi Pembunuhan di Subang Dipaksa Oknum Polisi Tutup Mulut

Bandung
Atap 2 Ruangan di RS Bandung Ambruk Akibat Gempa Garut M 6,5

Atap 2 Ruangan di RS Bandung Ambruk Akibat Gempa Garut M 6,5

Bandung
Gempa Garut, Belasan Rumah di Pangalengan Rusak, 7 Kecamatan Terdampak

Gempa Garut, Belasan Rumah di Pangalengan Rusak, 7 Kecamatan Terdampak

Bandung
Gempa di Garut, Daop 2 Bandung Sempat Berlakukan BLB, 11 KA Terdampak

Gempa di Garut, Daop 2 Bandung Sempat Berlakukan BLB, 11 KA Terdampak

Bandung
BPBD Jabar Sebut Korban Luka-luka akibat Gempa Garut Bertambah

BPBD Jabar Sebut Korban Luka-luka akibat Gempa Garut Bertambah

Bandung
Pj Bupati Garut Diminta Turun Tangan Atasi Kerusakan akibat Gempa

Pj Bupati Garut Diminta Turun Tangan Atasi Kerusakan akibat Gempa

Bandung
Cerita Warga Aceh di Bandung, Trauma Kembali Saat Rasakan Gempa

Cerita Warga Aceh di Bandung, Trauma Kembali Saat Rasakan Gempa

Bandung
Gempa Garut Sabtu Malam, Warga Sebut Guncangannya Cukup Lama

Gempa Garut Sabtu Malam, Warga Sebut Guncangannya Cukup Lama

Bandung
Bawa 1 Kilogram Sabu dalam Kemasan Obat Tradisional, Kurir Narkoba ditangkap di Tol Cipali

Bawa 1 Kilogram Sabu dalam Kemasan Obat Tradisional, Kurir Narkoba ditangkap di Tol Cipali

Bandung
Kejar Kursi Wali Kota Bandung, Golkar Punya Arfi, Edwin, Juga Atalia

Kejar Kursi Wali Kota Bandung, Golkar Punya Arfi, Edwin, Juga Atalia

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com