BANDUNG BARAT, KOMPAS.com - Pengamatan hilal di Observatorium Bosscha, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat terhalang cuaca buruk.
Awan tebal berwarna hitam terpantau menyelimuti langit di kawasan Lembang. Akibatnya pengamatan hilal tidak bisa teramati.
"Kalau kita lihat kondisi cuaca kurang memungkinkan karena banyak awan (menutupi)," ungkap Peneliti Observatorium Bosscha, Agus Triono Puri Jatmiko saat ditemui usai pengamatan hilal di Lembang, Minggu (10/3/2024).
Baca juga: Pengamatan Hilal di Kampus Unisba Bandung, Ini Kata Kemenag
Agus menjelaskan, selain faktor cuaca yang buruk, keberadaan antara matahari dan bulan juga belum pada titik yang mudah teramati.
"Dari sisi kriteria memang konfigurasi bulan terhadap matahari pada ramadan kali ini masih di bawah kriteria. Jadi kemungkinannya sangat kecil bisa terlihat," kata Agus.
Peneliti dari Observatorium Bosscha menggunakan sebuah teleskop refraktor berdiameter 106 mm yang dilengkapi detektor kamera berbasis Complementary Metal-Oxide Semiconductor (CMOS) untuk pengamatan.
Baca juga: Pemantauan Hilal di Makassar Terkendala Cuaca
Citra yang ditangkap oleh kamera teleskop itu, selanjutnya diproses menggunakan perangkat pengolahan citra untuk meningkatkan kualitas tampilan sabit bulan.
Perangkat lunak ini dikembangkan secara mandiri oleh tim peneliti di Observatorium Bosscha sebagai bentuk upaya pengamatan bulan sabit lebih akurat dibandingkan teleskop lain.
"Teleskop ini mungkin lebih realible tapi kembali ke user ya jadi user juga semakin kompleks instrumen mengoperasikan nya juga perlu persiapan. Biasanya kami dari dua atau tiga hari sebelumnya sudah setup di lokasi," sebutnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.