Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dicemari Pungli, Pemprov Jabar Evaluasi Pengelolaan Masjid Al Jabbar

Kompas.com - 16/04/2024, 18:44 WIB
Faqih Rohman Syafei,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Kasus pungutan liar (pungli) yang menimpa pengunjung di kawasan Masjid Al Jabbar, Kota Bandung, Jawa Barat tengah menjadi sorotan publik.

Kasus ini pertama kali mencuat setelah akun @petanirumah curhat di akun media sosial X karena merasa menjadi korban pungli di area parkir dan penitipan sepatu.

Korban mengaku terpaksa merogoh kocek hingga Rp 25.000 untuk parkir kendaraan, dan juga diharuskan membeli kantung plastik seharga Rp 5.000 untuk menyimpan sepatunya.

Keluhan ini pun langsung direspons oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan menggelar inspeksi mendadak (sidak).

Baca juga: Sidak ke Masjid Al Jabbar, Sekda Jabar Ancam Para Pelaku Pungli

Sekretaris Daerah Jabar, Herman Suryatman menemukan ada tiga titik yang terindikasi menjadi kawasan pungli di areal Masjid Al Jabbar.

Ketiga lokasi tersebut yakni area parkir, lokasi penitipan sepatu dan juga angkutan odong-odong yang kerap digunakan oleh wisatawan untuk berkeliling area Masjid Al Jabbar.

Dia memastikan, ke depan tidak akan terjadi lagi pungli di tiga area tersebut. Para pelaku pun diancam akan diseret ke ranah hukum bila kembali melakukan aksi pungli.

"Untuk jangka pendek kami pastikan mula kemarin tak ada lagi pungutan liar di area parkir dan area penitipan alas kaki karena itu sangat rawan pungli, juga di area transportasi odong-odong," kata Herman di Masjid Al Jabbar, Selasa (16/4/2024).

Terkait dengan area parkir yang dikelola oleh pihak ketiga, Herman pun sudah meminta pengelola untuk bertanggung jawab agar kejadian pungli kemarin tidak terjadi lagi.

Baca juga: Pelaku Pungli Masjid Al Jabbar Ditangkap, Sekda: Saya Minta Maaf

"Untuk area parkir seperti kita ketahui dikerjasamakan dengan Primkopti Kartika."

"Kami sudah ingatkan pihak itu untuk bertanggung jawab dan memastikan tidak boleh ada pihak lain yang menyusup ke sini, yang kemudian melakukan pungutan liar," ucap dia.

Sekda Jabar, Herman Suryatman usai melakukan sidak di kawasan Masjid Al Jabbar, Kota Bandung, Selasa (16/4/2024).Kompas.com/Faqih Rohman Syafei Sekda Jabar, Herman Suryatman usai melakukan sidak di kawasan Masjid Al Jabbar, Kota Bandung, Selasa (16/4/2024).

Dia menyebut, pungli yang terjadi di area parkir dilakukan oleh pihak dari luar dan bukan dari masyarakat sekitar Masjid Al Jabbar.

"Kami pastikan pelaku pungli baik yang di area parkir maupun yang menjual kantung plastik secara paksa itu bukan masyarakat sekitar sini atau mitra kami."

"Tapi itu adalah oknum dari luar yang memanfaatkan tingginya kunjungan ke Al Jabbar," sebut Herman.

Herman mengaku sudah menyiapkan evaluasi pengelolaan jangka menengah dan panjang agar pengunjung bisa nyaman, aman, dan tenang berkunjung ke Masjid Al Jabbar.

Baca juga: Viral Pungli di Masjid Al Jabbar, Bey Machmudin: Momentum Berantas Pungli

"Jangka panjangnya kami akan evaluasi, termasuk terkait kelembagaan karena perbaikan pengelolaan Al Jabbar harus komprehensif, menyeluruh, dan tidak bisa parsial."

"Tentu perlu waktu, tapi prioritas kami jangka pendek adalah masyarakat aman, nyaman, tidak ada pungli, itu saja dulu," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jelang PPDB 2024, Kadisdik Jabar Dilantik Jadi Pj Bupati Cirebon

Jelang PPDB 2024, Kadisdik Jabar Dilantik Jadi Pj Bupati Cirebon

Bandung
Berkas Dukungan Dikembalikan, Aceng Fikri Ajukan Sengketa Proses Pilkada

Berkas Dukungan Dikembalikan, Aceng Fikri Ajukan Sengketa Proses Pilkada

Bandung
Cerita Jaksa Pergoki Pengunjung PN Bandung Bawa 22 Paket Sabu dan 25 Pil Heximer

Cerita Jaksa Pergoki Pengunjung PN Bandung Bawa 22 Paket Sabu dan 25 Pil Heximer

Bandung
Usai Bunuh Ibu, Pria di Sukabumi Tidur Sambil Pakai Kaus Penuh Bercak Darah

Usai Bunuh Ibu, Pria di Sukabumi Tidur Sambil Pakai Kaus Penuh Bercak Darah

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Siswi SMA Terseret Angkot di Bandung, Sopir Diduga Tak Mau Berhenti

Siswi SMA Terseret Angkot di Bandung, Sopir Diduga Tak Mau Berhenti

Bandung
Pria Ini Datang ke Pengadilan Bandung Sambil Bawa 22 Paket Sabu, Ngakunya Rokok

Pria Ini Datang ke Pengadilan Bandung Sambil Bawa 22 Paket Sabu, Ngakunya Rokok

Bandung
Bukti Dukungan Kurang, 2 Mantan Bupati Garut Gagal Maju Pilkada 2024

Bukti Dukungan Kurang, 2 Mantan Bupati Garut Gagal Maju Pilkada 2024

Bandung
Siswi SMA Diduga Otaki Perampokan di Bogor, Uang Curian Dibelikan Ponsel

Siswi SMA Diduga Otaki Perampokan di Bogor, Uang Curian Dibelikan Ponsel

Bandung
Jumlah Perceraian di Indonesia Tahun 2023 Capai 463.654 Kasus

Jumlah Perceraian di Indonesia Tahun 2023 Capai 463.654 Kasus

Bandung
Aksi 3 Siswi SMA Rampok Rumah di Bogor, Gasak Uang Rp 13,8 Juta

Aksi 3 Siswi SMA Rampok Rumah di Bogor, Gasak Uang Rp 13,8 Juta

Bandung
Polda Jabar Bantah Pelaku Kasus Vina Cirebon adalah Anak Polisi

Polda Jabar Bantah Pelaku Kasus Vina Cirebon adalah Anak Polisi

Bandung
Sopir Bus Putera Fajar Jadi Tersangka Kasus Kecelakaan di Subang, Siapa Lagi yang Harus Bertanggung Jawab?

Sopir Bus Putera Fajar Jadi Tersangka Kasus Kecelakaan di Subang, Siapa Lagi yang Harus Bertanggung Jawab?

Bandung
Keluarga Vina Menanti Polisi Segera Tangkap 3 Pembunuh yang Masih Buron

Keluarga Vina Menanti Polisi Segera Tangkap 3 Pembunuh yang Masih Buron

Bandung
Longsor di Bandung Barat, Bey Tunggu Status Tanggap Darurat dari Bupati

Longsor di Bandung Barat, Bey Tunggu Status Tanggap Darurat dari Bupati

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com