Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apindo Jabar: Sekarang Cari Karyawan Berkualitas Tidak Mudah

Kompas.com - 29/04/2024, 19:46 WIB
Reni Susanti

Editor

BANDUNG, KOMPAS.com - Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Barat Ning Wahyu Astutik mengatakan, terjadi pergeseran investasi dari padat karya ke padat modal.

"Pada 2016, penyerapat tenaga kerja per Rp 1 triliun investasi sebesar 3.497 orang. Namun pada 2023 hanya mencapai 1.203 orang," ujar Ning dalam rilisnya, Senin (29/4/2024).

Pergesaran investasi ini otomatis berdampak pada kebutuhan tenaga kerja yang terdidik dan berkualitas khususnya di bidang teknologi.

Baca juga: Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

"Kalau dulu masih bisa kita dengan lulusan dari SMA atau SMK, dan kapasitas lainnya. Sekarang untuk mencari karyawan berkualitas itu tidak mudah," tutur dia.

Perubahan kebutuhan tenaga kerja ini bisa menjadi bumerang pada jumlah lulusan di Jawa Barat. Karena bisa berdampak pada angka pengangguran ketika ilmu yang mereka miliki tidak sesuai dengan perkembangan iklim dunia usaha di Jabar.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada Februari 2023 tingkat pengangguran terbuka di Jawa Barat mencapai 7,89 persen. Angka ini tergolong besar, bahkan masuk peringkat kedua tertinggi nasional.

Baca juga: Pabrik di Jabar Bertumbangan, Apindo Sebut Waspadai Kenaikan Pengangguran

Kendati relatif besar, angka pengangguran Jawa Barat sudah turun signifikan dibanding masa awal pandemik Covid-19, yang sempat mencapai 10,46 persen per Agustus 2020.

Dengan perpindahan investasi dari padat karya ke padat modal, Ning memprediksi bisa terjadi peningkatan angka pengangguran secara signifikan.

"Jadi kami sangat prihatin dengan itu. apalagi dengan jumlah pengangguran tertinggi secara nasional, meskipun investasi juga tertinggi, itu menyumbang besar pada angka nasional," paparnya.

Ning pun meminta pemerintah lebih serius memanfaatkan dana abadi di bidang pendidikan dalam meningkatkan kualitas SDM dalam negeri.

Transformasi kebutuhan tenaga kerja menjadi tantangan bersama dan perlu adanya peningkatan kualitas SDM untuk menciptakan daya saing, yang mana hal tersebut dapat dicapai dengan adanya kolaborasi antara dunia usaha dengan pemerintah.

Dia menilai, dana abadi tersebut seharusnya menjawab tantangan kebutuhan rill pengusaha. Sebab, banyak investor yang membutuhkan SDM siap bekerja dari segala jenjang pendidikan.

"Butuhnya itu yang ready to use tenaga kerja, tidak hanya lulusan SMA atau SMK tetapi lulusan SMA dan SMK plus ketrampilan tertentu bahkan termasuk soft skill," kata dia.

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara sepakat dengan persoalan ini. Dia pun memastikan pemerintah terus berupaya meningkatkan kualitas SDM Indoensia dengan memaksimalkan pengelolaan anggaran pendidikan.

Saat ini dana abadi pendidikan di Indonesia sudah mencapai Rp 139 triliun terakumulasi dari 2010 hingga 2023.

Dana abadi tersebut dikelola untuk menjawab tantangan masa depan dalam bentuk pendanaan riset dan pemberian beasiswa LPDP.

"Hingga saat ini sudah membantu 45.496 putra putri Indonesia untuk mendapatkan gelar pendidikan," ujar Suahasil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jelang PPDB 2024, Kadisdik Jabar Dilantik Jadi Pj Bupati Cirebon

Jelang PPDB 2024, Kadisdik Jabar Dilantik Jadi Pj Bupati Cirebon

Bandung
Berkas Dukungan Dikembalikan, Aceng Fikri Ajukan Sengketa Proses Pilkada

Berkas Dukungan Dikembalikan, Aceng Fikri Ajukan Sengketa Proses Pilkada

Bandung
Cerita Jaksa Pergoki Pengunjung PN Bandung Bawa 22 Paket Sabu dan 25 Pil Heximer

Cerita Jaksa Pergoki Pengunjung PN Bandung Bawa 22 Paket Sabu dan 25 Pil Heximer

Bandung
Usai Bunuh Ibu, Pria di Sukabumi Tidur Sambil Pakai Kaus Penuh Bercak Darah

Usai Bunuh Ibu, Pria di Sukabumi Tidur Sambil Pakai Kaus Penuh Bercak Darah

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Siswi SMA Terseret Angkot di Bandung, Sopir Diduga Tak Mau Berhenti

Siswi SMA Terseret Angkot di Bandung, Sopir Diduga Tak Mau Berhenti

Bandung
Pria Ini Datang ke Pengadilan Bandung Sambil Bawa 22 Paket Sabu, Ngakunya Rokok

Pria Ini Datang ke Pengadilan Bandung Sambil Bawa 22 Paket Sabu, Ngakunya Rokok

Bandung
Bukti Dukungan Kurang, 2 Mantan Bupati Garut Gagal Maju Pilkada 2024

Bukti Dukungan Kurang, 2 Mantan Bupati Garut Gagal Maju Pilkada 2024

Bandung
Siswi SMA Diduga Otaki Perampokan di Bogor, Uang Curian Dibelikan Ponsel

Siswi SMA Diduga Otaki Perampokan di Bogor, Uang Curian Dibelikan Ponsel

Bandung
Jumlah Perceraian di Indonesia Tahun 2023 Capai 463.654 Kasus

Jumlah Perceraian di Indonesia Tahun 2023 Capai 463.654 Kasus

Bandung
Aksi 3 Siswi SMA Rampok Rumah di Bogor, Gasak Uang Rp 13,8 Juta

Aksi 3 Siswi SMA Rampok Rumah di Bogor, Gasak Uang Rp 13,8 Juta

Bandung
Polda Jabar Bantah Pelaku Kasus Vina Cirebon adalah Anak Polisi

Polda Jabar Bantah Pelaku Kasus Vina Cirebon adalah Anak Polisi

Bandung
Sopir Bus Putera Fajar Jadi Tersangka Kasus Kecelakaan di Subang, Siapa Lagi yang Harus Bertanggung Jawab?

Sopir Bus Putera Fajar Jadi Tersangka Kasus Kecelakaan di Subang, Siapa Lagi yang Harus Bertanggung Jawab?

Bandung
Keluarga Vina Menanti Polisi Segera Tangkap 3 Pembunuh yang Masih Buron

Keluarga Vina Menanti Polisi Segera Tangkap 3 Pembunuh yang Masih Buron

Bandung
Longsor di Bandung Barat, Bey Tunggu Status Tanggap Darurat dari Bupati

Longsor di Bandung Barat, Bey Tunggu Status Tanggap Darurat dari Bupati

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com