KOMPAS.com - Tarsum (50), pelaku yang membunuh dan memutilasi istrinya, Yanti (40), sempat menyerang Babinsa dan kepala desa.
Penyerangan terjadi usai Tarsum memutilasi korban pada Jumat (3/5/2024).
Hal ini diceritakan Serka Karnita, Babinsa yang bertugas di tempat tinggal pelaku, Dusun Sindangjaya, Desa Cisontrol, Kecamatan Rancah, Ciamis, Jawa Barat.
Saat penyerangan terjadi, pelaku masih bertindak agresif.
Awalnya, Serka Karnita bersama warga meminta Tarsum agar menyimpan pisau yang dipakainya merenggut nyawa sang istri.
"Sebelum tertangkap, kami mencoba membujuk pelaku untuk menyimpan pisaunya dan akan dilalukan mediasi," ujarnya, Senin (6/5/2024), dikutip dari Tribun Jabar.
Baca juga: Pembunuhan dan Mutilasi di Ciamis, Ada Isu Utang yang Terkuak
Akan tetapi, pelaku justru menyerang Karnita dan kepala desa.
"Untung tidak apa-apa hanya lecet di perut kena goresan pisau," ucapnya.
Karnita dan warga lalu berusaha menangkap pelaku.
Menurut Karnita, Tarsum sempat meminta ampun. Raut wajahnya pun menampakkan penyesalan. Kemudian, Tarsum membuang pisau yang digenggamnya.
"Jadi memang si pelaku saat diamankan itu sempat ampun-ampunan, berarti dia sadar kan sedikit. Makanya saya beranikan diri membujuk pelaku dan meminta warga untuk menjauh sementara," ungkapnya.
Baca juga: Pelaku Mutilasi di Ciamis Ditahan di Sel Khusus, Ini Alasannya
Namun, beberapa saat kemudian, pelaku kembali mengambil pisau itu, sehingga membuat warga kaget.
"Karena memang pelaku terlihat takut, suasana banyak orang yang membawa pentongan atau balok kayu, pelaku seperti ketakutan dan membawa kembali pisau yang sudah dibuangnya. Namun, kami dan polisi dibantu warga kerja sama, sehingga pelaku dapat diamankan," ungkapnya.
Baca juga: Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan