Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mampir ke Kampung Randukurung, Kampung Pembuat Tusuk Sate

Kompas.com - 13/06/2024, 12:10 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Hanya beberapa kilometer dari Stadion Si Jalak Harupat, terdapat Kampung Randukurung. Persisnya di Desa Kutawaringin, Kecamatan Kutawaringin, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Bukan pemandangan yang aneh, jika di halaman rumah warga di kampung itu terdapat hamparan tusuk sate yang dijemur.

Begitu juga dengan para yang terlihat duduk di teras sambil mengolah bambu menjadi tusuk sate.

Ya, keberadaan kampung ini menjadi unik, karena warganya telah lama dikenal sebagai pembuatan tusuk sate. Kebanyakan dari mereka adalah kaum perempuan.

Baca juga: Cerita Pembuat Tusuk Sate di Bandung, Pesanan Melimpah Jelang Idul Adha

"Rata-rata di sini mah, yang lain juga pasti ada kemampuan yang diwariskan gitu," kata salah satu perajin, Karmini (63) yang ditemui di sela-sela pembuatan tusuk sate, Kamis (13/6/2024).

Menurut Karmini membuat ancos (sebutan warga sekitar untuk tusuk sate) sudah dilakukan warga Kampung Randukurung secara turun temurun. 

Karmini pun mengaku keahlian membuat ancos sudah ada sejak dulu. Bahkan, kata dia, ibu dan ayahnya dulu juga adalah perajin tusuk sate.

Seingat dia, di tahun 1950an warga di kampung itu sudah membuat tusuk sate. Salah satu tokoh yang paling dikenal dan mengawali pembuatan ancos di kawasan ini, bernama Otob. 

Saat ini, tidak hanya Kampung Randukurung saja yang membuat ancos. Setidaknya, ada enam kampung di dua desa, yakni Desa Kutawaringin dan Desa Cibodas yang juga membuat tusuk sate.

"Ada Kampung Cipeundeuy, Kampung Randukurung, Kampung Ciherang, Kampung Sinday, Kampung Cigondok, yang akhirnya sama bikin tusuk sate," ujar Karmini.

Proses meruncingkan tusuk sate, yang dilakukan oleh Karmini (63) salah seorang wanita pembuat tusuk sate di Deda Kutawaringin, Kecamatan Kutawaringin, Kabupaten Bandung, Jawa Barat,  Kamis (13/6/2024).KOMPAS.COM/M. Elgana Mubarokah Proses meruncingkan tusuk sate, yang dilakukan oleh Karmini (63) salah seorang wanita pembuat tusuk sate di Deda Kutawaringin, Kecamatan Kutawaringin, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (13/6/2024).

Tak hanya perempuan lanjut usia saja yang terjun membuat tusuk sate, anak muda juga ada yang ikut belajar membuat tusuk sate.

Bagi Karmini, pekerjaan membuat tusuk sate mulai ditekuni sepeninggal almaruh suaminya.

"Dulu mah suami yang gini, saya paling batu meruncingkan atau mengikat saja, sekarang mah saya yang turun semua," kata dia.

Bagi dia, membuat ancos merupakan kegiatan yang tidak terlalu berat.

Dibandingkan hanya berdiam diri saja, ia dan beberapa Ibu rumah tangga di sana lebih memilih membuat ancos.

Baca juga: Jelang Idul Adha, Perajin Tusuk Sate Kewalahan Penuhi Permintaan Pasar

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com