Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Kades di Garut DPO Kasus Korupsi, Menghilang sejak Kasusnya Ramai

Kompas.com - 13/06/2024, 12:56 WIB
Ari Maulana Karang,
Reni Susanti

Tim Redaksi

GARUT, KOMPAS.com - Aang Kunaefi, mantan Kepala Desa Sukanagara Kecamatan Cisompet, Kabupaten Garut, Jawa Barat, telah lama menghilang. Akibatnya, proses persidangan kasus hukum yang menjeratnya, tak pernah dihadirinya.

"Sejak kasusnya ramai memang sudah tidak pernah kelihatan," jelas Camat Cisompet Fahmi Prayoga saat dihubungi lewat telepon, Kamis (13/06/2024) siang.

Menurut Fahmi, pihak kecamatan mendapat pemberitahuan dari Kejaksaan Negeri Garut setiap kali melayangkan surat pemanggilan kepada Aang. Namun yang bersangkutan sudah tidak pernah ditemui di Cisompet.

Baca juga: Diduga Korupsi, Pensiunan Perwira TNI dan Anaknya Divonis 9,5 Tahun Penjara

"Kita dapat pemberitahuan juga tiap ada pemanggilan, bahkan saat permintaan jadi saksi di pengadilan," tutur dia.

Fahmi sendiri tidak bisa memastikan apakah keluarganya masih di Cisompet. Karena, dirinya mendengar Aang telah bercerai dengan istrinya.

"Kalau keluarganya, masih ada mungkin, tapi katanya sudah bercerai dengan istrinya," jelasnya.

Baca juga: RSU dr Slamet Garut Hentikan Layanan bagi Pasien Miskin Tak Masuk BPJS

Dihubungi terpisah, Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Erwin Rianto Nugraha mengungkapkan, Aang Kunaefi menjabat sebagai Kepala Desa Sukanagara hingga tahun 2021. Kasus dugaan korupsinya, muncul setelah Aang turun dari jabatan kepala desa.

"Itu mantan, sejak 2021 sudah bukan lagi kepala desa Sukanagara," jelas Erwin lewat sambungan telepon, Kamis (13/06/2024).

Erwin memastikan kasus yang menimpa mantan kades Sukanagara tersebut, tidak memengaruhi roda pemerintahan desa.

"Tidak ada pengaruh, berjalan seperti biasa, karena itu kasusnya mantan kepala desa," tegasnya.

Kepala Seksi Intelijen Kejaksaan Negeri Garut, Jaya Sitompul mengungkapkan, Aang Kunaefi ditetapkan tersangka sejak 9 Juni 2023. 

Pihak Kejaksaan, menurutnya, tidak melakukan penahanan terhadap Aang karena yang bersangkutan tidak pernah hadir saat dipanggil hingga akhirnya proses persidangan kasusnya pun dilakukan tanpa kehadiran Aang.

"Kalau status DPO (Daftar Pencarian Orang), dilakukan sejak tanggal 14 Juni 2023," tutupnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemkab Bandung Berikan Rp 1,3 Miliar untuk 270 Peraih Medali Fornas 2023

Pemkab Bandung Berikan Rp 1,3 Miliar untuk 270 Peraih Medali Fornas 2023

Bandung
Disdik Coret 199 Calon Peserta Didik dari Jalur Zonasi PPDB Jabar 2024, Ini Alasannya

Disdik Coret 199 Calon Peserta Didik dari Jalur Zonasi PPDB Jabar 2024, Ini Alasannya

Bandung
Jumlah Anak Terlibat Judi Online Tinggi, Bupati Bandung Minta Sekolah Cek Ponsel Siswa

Jumlah Anak Terlibat Judi Online Tinggi, Bupati Bandung Minta Sekolah Cek Ponsel Siswa

Bandung
Paspor di Bandung Raya Kini Bisa Diantar Gojek ke Rumah

Paspor di Bandung Raya Kini Bisa Diantar Gojek ke Rumah

Bandung
Ditutup, Tempat Pembuangan Sampah Liar di Sungai Jamblang Cirebon

Ditutup, Tempat Pembuangan Sampah Liar di Sungai Jamblang Cirebon

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Selasa 25 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Selasa 25 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Bandung
Diincar PDI-P, Bey Machmudin Tolak Maju di Pilkada Jabar 2024

Diincar PDI-P, Bey Machmudin Tolak Maju di Pilkada Jabar 2024

Bandung
Ridwan Kamil: Pemimpin Jakarta Harus Paham Jawa Barat dan Banten

Ridwan Kamil: Pemimpin Jakarta Harus Paham Jawa Barat dan Banten

Bandung
Hakim Minta Sengketa Hukum Ibu dan Anak Kandung di Karawang untuk Berdamai

Hakim Minta Sengketa Hukum Ibu dan Anak Kandung di Karawang untuk Berdamai

Bandung
Detik-detik Warga Tarik Pemantik Granat Temuan di Garut, 4 Orang Luka Serius

Detik-detik Warga Tarik Pemantik Granat Temuan di Garut, 4 Orang Luka Serius

Bandung
Berantas Judi Online, Bupati Bandung Minta Sekolah Razia Ponsel Siswa

Berantas Judi Online, Bupati Bandung Minta Sekolah Razia Ponsel Siswa

Bandung
Alasan Pj Bupati Bogor Bongkar Bangunan PKL: untuk Estetika Kawasan Puncak

Alasan Pj Bupati Bogor Bongkar Bangunan PKL: untuk Estetika Kawasan Puncak

Bandung
Warga Cioray Sukabumi Temukan Kerangka Manusia Saat Cari Rumput

Warga Cioray Sukabumi Temukan Kerangka Manusia Saat Cari Rumput

Bandung
Setelah Absen 23 Tahun, Sumedang Kirim Wakil ke Paskibraka Nasional

Setelah Absen 23 Tahun, Sumedang Kirim Wakil ke Paskibraka Nasional

Bandung
Masuk Radar PDIP Jabar, Bey Machmudin Tegaskan Tak Akan Maju di Pilkada 2024

Masuk Radar PDIP Jabar, Bey Machmudin Tegaskan Tak Akan Maju di Pilkada 2024

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com