Editor
KARAWANG, KOMPAS.com - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Karawang, Jawa Barat, membangun puluhan rumah burung hantu di tengah areal persawahan di 30 kecamatan sekitar Kabupaten Karawang, Jawa Barat, untuk mengatasi serangan hama tikus.
"Ada 40 rumah burung hantu yang dibangun secara serentak di 30 kecamatan sekitar Karawang."
Demikian kata Kepala Bidang Perkebunan dan Perlindungan Tanaman Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Karawang, Dadan Danny saat dihubungi di Karawang, Rabu (17/7/2024).
Ia mengatakan, untuk sementara dibangun 40 rumah burung hantu. Di masing-masing kecamatan ada yang dibangun 1-2 rumah burung hantu.
Baca juga: 300 Hektare Lahan Pertanian di Lumajang Diserang Hama Tikus
"Idealnya di setiap kelompok tani ada rumah burung hantu. Tapi sekarang baru dibangun 40 rumah burung hantu, disesuaikan dengan anggaran," kata dia seperti diwartakan Antara.
Pembangunan 40 rumah burung hantu itu merupakan program Kementerian Pertanian yang digelar di seluruh daerah di Indonesia.
Keberadaan rumah burung hantu diperlukan di tengah areal sawah, sebagai salah satu upaya dalam mencegah serangan hama tikus. Dalam hal ini dimanfaatkan burung hantu Tyto Alba yang merupakan musuh alami tikus.
Fungsi utama rumah burung hantu ini sebenarnya bagian dari upaya konservasi burung hantu, sehingga burung hantu yang dikenal sebagai burung yang tidak bisa membuat rumah atau tempat tinggalnya sendiri, bisa menetap di rumah yang disediakan.
Baca juga: Mitos Hama Tikus Rugikan Petani Lebong Bengkulu Bertahun-tahun
Diharapkan ke depannya, setiap kelompok tani di wilayah Karawang bisa dibangun rumah burung hantu, dengan swadaya. Diyakini, langkah bermanfaat mengatasi hama tikus, dan ramah lingkungan.
Sementara itu, catatan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Karawang, ratusan hektar sawah yang tersebar di sejumlah daerah sekitar Karawang diserang hama atau organisme pengganggu tanaman.
Dari ratusan hektar sawah itu, 28 hektar di antaranya diserang hama tikus.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang