Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Siswa Madrasah di Tasikmalaya Panjat Tiang Bendera agar Merah Putih Berkibar

Kompas.com, 18 Agustus 2024, 15:08 WIB
David Oliver Purba

Editor

KOMPAS.com - Seorang pemuda bernama Reza Kusuma Nugraha (17), memanjat tiang bendera saat upacara HUT ke-79 RI tengah berlangsung di Desa Leuwidulang, Kecamatan Sodonghilir, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Sabtu (17/8/2024).

Hal tersebut lantaran tali bendera putus sebelum bendera Merah Putih berhasil dikibarkan.

Aksi heroik siswa kelas XI IPS di Madrasah Aliyah (MA) Al Rahman tersebut viral di media sosial.

Baca juga: Aksi Heroik Anggota Satpol PP Lamongan Panjat Tiang Bendera demi Merah Putih Berkibar

Tampak dalam video, Reza yang mengenakan seragam hitam-putih lengkap dengan dasi serta peci hitam, tanpa ragu menaiki tiang bendera.

Baca juga: Kisah Joni, Bocah Pemberani Pemanjat Tiang Bendera Asal NTT yang Gagal Seleksi TNI

Upacara kemerdekaan yang berlokasi 32 kilometer dari Kota Tasikmalaya tersebut, bergemuruh oleh tepuk tangan peserta upacara.

Tiang bendera bergoyang saat Reza nyaris meraih puncak, tapi pemuda tersebut berhasil meraih tali pengibar bendera yang berada tepat di puncak tiang.

"Awalnya, tim pasukan pengibar bendera melaksanakan tugas dari awal dengan baik, rapi, dan disiplin. Nah, saat pasukan selesai mengikatkan bendera pada talinya, pas hendak menaikan bendera, tali pengibarnya putus," kata Kepala Desa Leuwidulang, Uhan, saat dihubungi, Minggu (18/8/2024).

"Saat itu, tim pasukan upacara tetap berada di barisannya dan tidak menunjukan kepanikan. Hal itu menunjukan kedisiplinan mereka," tuturnya.

Saat panitia upacara hendak membantu, Reza tiba-tiba muncul dari barisan peserta upacara.

"Tiba-tiba anak itu muncul. Sambil lepas sepatu, dia lari nyamperin panitia menawarkan diri buat menaiki tiang bendera itu," terangnya.

Reza kepada Uhan mengaku memiliki keahlian memanjat lantaran sering memanjat pohon ketika musim buah di kampungnya.

"Memang kata dia ke saya, dirinya ini sering manjat pohon. Kalau lagi musim kadu (durian) atau ngambil kelapa, dia yang manjat," jelasnya.

Sedangkan pada saat tali bendera putus, Reza mendapat dorongan untuk membantu.

"Dia merasa Inisiatif, jadi langsung menawarkan diri untuk membantu. Ya, kami atas nama pemerintah desa dan masyarakat, mengucapakan terima kasih kepada Reza untuk keberaniannya," jelas Uhan.

"Kami juga ucapkan terima kasih kepada pasukan pengibar bendera merah-putih yang tetap dispilin bertahan di posisinya dengan baik, sehingga upacara lancar sampai akhir," pungkas dia.

Reza kemudian mendapatkan apresiasi berupa uang dari pihak pemerintah desa serta sekolahnya

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Viral Reza Tak Ragu Panjat Tiang saat Tali Bendera Putus pada Upacara HUT ke-79 RI di Tasikmalaya

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Bandung
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Bandung
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Bandung
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Bandung
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Bandung
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau