BANDUNG, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyiapkan alokasi anggaran untuk penanganan bencana yang bersumber dari biaya tidak terduga (BTT) sebesar Rp 124 miliar tahun anggaran 2024, termasuk untuk kekeringan.
Penjabat (Pj) Gubernur Jabar Bey Machmudin mengatakan, alokasi anggaran tersebut bisa digunakan ketika diberlakukan tanggap darurat bencana kekeringan. Saat masyarakat kekurangan air bersih dampak dari musim kemarau.
"BTT sudah disiapkan, provinsi Rp124 miliar. Untuk semua kepentingan. Salah satunya kekeringan," ujarnya usai rapat pimpinan di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (2/9/2024).
Baca juga: Kabupaten Bandung Siaga Kekeringan dan Karhutla, BPBD Minta Warga Hemat Air Bersih
Dia menerangkan, saat ini satu daerah di Jabar telah menetapkan status tanggap darurat kekeringan. Selain itu, 12 kabupaten dan kota lainnya berstatus siaga darurat.
Selain itu, untuk level provinsi, saat ini pun Jabar termasuk dalam kategori siaga darurat. Pasalnya warga yang berada hampir dari setengah daerahnya mulai mengalami kekurangan air bersih.
Daerah di Jabar yang berstatus siaga darurat kekeringan di musim kemarin 2024 yakni Kabupaten Indramayu, Majalengka, Kuningan, Cirebon, Karawang, Bandung, Ciamis, dan Garut.
Selanjutnya Kota Cimahi, Kota Bekasi, Kota Depok dan juga Kota Cirebon.
"Untuk yang statusnya tanggap darurat kekeringan yaitu Kabupaten Bekasi. 12 siaga darurat ditambah satu provinsi (Jabar) jadi 14," terang Bey.
Baca juga: 2 Bulan Dilanda Kekeringan, Warga Cianjur Harus MCK Pakai Air Sungai
Untuk mengatasi kekurangan air, sambung Bey pihaknya telah bekerjasama dengan perusahaan air minum daerah setempat untuk menyuplai kebutuhan warga.
Sampai saat ini, sebanyak 954 ribu liter air bersih telah disalurkan ke 8 kabupaten dan kota di Jabar. Jumlah ini akan terus bertambah.
"Air bersih, kami kerjasama dengan PDAM jangan sampai masyarakat kekurangan air bersih. Ini sudah disalurkan 954 ribu liter ke 8 daerah sudah dikirimkan," tambah dia.
Bey menambahkan, selain kekeringan akibat kemarau ini sekitar 86,6 hektar lahan di Jabar terbakar. Meski begitu jumlahnya menurun dibandingkan tahun 2023.
"Datanya di 17 kabupaten dan kota. Tapi secara umum jumlahnya lebih rendah daripada tahun lalu. Mencakup 86,6 hektar," pungkasnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang