CIAMIS, KOMPAS.com – Bakal calon Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, bersilaturahmi dengan warga Cijulang Wetan, Desa Cijulang, Kecamatan Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis, Kamis (5/9/2024).
Dalam kunjungan tersebut, Dedi berdiskusi dengan kelompok tani beras organik dan memberikan bantuan uang kepada Febri, seorang bocah setempat, untuk membeli domba.
"Saya dari dulu sudah biasa memberi domba kepada warga. Kalau Pak Jokowi memberi sepeda, saya lebih memilih memberi domba," kata Dedi di sela-sela acara silaturahmi.
Baca juga: Prabowo Minta Sapu Bersih Pilkada Jabar, Dedi Mulyadi: Berbuat Baik Saja Tiap Hari
Dedi menjelaskan bahwa ia memilih memberi domba karena ingin warga Jawa Barat memiliki ketahanan pangan.
Menurutnya, ketahanan pangan berawal dari tradisi lingkungan. Jika di setiap rumah sudah menanam bawang, cabai, sayuran, buah-buahan, serta padi di sawah atau di polibag, maka warga sudah berkontribusi dalam membangun ketahanan pangan.
"Jika ini tercapai, negara Indonesia akan menjadi negara yang kokoh," jelas Dedi.
Lebih lanjut, Dedi menyatakan bahwa dari ketahanan pangan akan lahir ketahanan ekonomi, yang ia sebut sebagai ekosistem ekonomi. Hal ini sering ia sampaikan saat bertugas di Komisi IV DPR RI dan sudah dijalankan di kampungnya, Lembur Pakuan, Kabupaten Subang.
"Hulu dari pertanian adalah hutan. Oleh karena itu, hutan tidak boleh gundul karena menjadi sumber air," ujar mantan Bupati Purwakarta ini.
Dedi menjelaskan bahwa air dari hutan akan mengalir ke bendungan, yang kemudian menciptakan sungai dan kolam. Di kolam, terdapat ikan, dan air dari kolam serta kotoran ikan akan mengalir ke persawahan, sehingga menjadi penyubur alami untuk sawah.
"Dari situ tercipta ekosistem ekonomi, karena kotoran ikan menjadi pupuk bagi sawah-sawah," tambahnya.
Lebih lanjut, Dedi menjelaskan bahwa rumput di sawah bisa disabit untuk pakan ternak, seperti domba dan sapi. Kotoran ternak tersebut kemudian dikumpulkan dan dimasukkan ke dalam tong, dicampur dengan tetes tebu, dan dibiarkan selama 14 hari untuk menghasilkan pupuk organik.
"Jadi, anak laki-laki di daerah pertanian wajib punya domba. Setelah pulang sekolah, mereka bisa mencari rumput, menggembala, dan memberi makan ternak," tegas Dedi.
Dedi menambahkan, saat ini banyak anak yang menganggur sepulang sekolah dan hanya bermain ponsel atau sepeda motor. "Jangan seperti itu," katanya.
Baca juga: Anak dan Mantan Istri Dedi Mulyadi Dilantik sebagai Anggota DPRD Jabar
Sebagai bagian dari program ketahanan pangan, Dedi memberikan bantuan uang sebesar Rp 6 juta kepada Febri, seorang siswa SD yang tinggal bersama ayahnya yang bekerja sebagai pencari barang rongsokan.
"Uangnya digunakan untuk membeli tiga ekor domba betina, dan sisanya untuk membuat kandang," jelas Dedi.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang