Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Aksi Baku Hantam Sesama Pemuda di Bandung, Diduga Berawal dari Geber-geber Knalpot Motor

Kompas.com, 13 Oktober 2024, 04:31 WIB
Faqih Rohman Syafei,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Video yang merekam aksi baku hantam antarpemuda di Jalan Riung Hegar Raya, Kelurahan Cisaranten Kidul, Kecamatan Gedebage, Kota Bandung, Jawa Barat viral di media sosial.

Salah satu yang mengunggah soal peristiwa itu adalah di akun Instagram @infom***, Sabtu (12/10/2024) malam.

Aksi tersebut diduga diawali saat seorang pengendara motor menggeber knalpot secara keras sehingga menggangu sejumlah pemuda yang sedang nongkrong.

 Baca juga: Viral, Video Mobil Ambulans Tak Boleh Isi Solar hingga Turunkan Keranda Jenazah di SPBU Semarang, Ini Penjelasan Pertamina

Dalam rekaman video, pengendara motor tersebut kemudian dihampiri oleh tiga orang pemuda yang terganggu oleh suara bising knalpot tersebut.

Cekcok antar kedua belah pihak pun tak terhindarkan. Ketiga pemuda menuding si pemilik motor menggeber knalpot motornya karena dalam pengaruh minuman keras.

Para pemuda itu sempat mendorong si pengendara masuk ke dalam sebuah warung. Tak berselang lama, salah satu pemuda lalu melayangkan bogem ke kepala si pemilik motor.

 Baca juga: Campur Etanol dengan Sirup, 4 Pemuda di Semarang Tewas


Baca juga: Keroyok Perangkat Desa, 6 Warga Seram Barat Maluku Ditangkap Polisi

Diduga pengaruh minuman keras

Ketika sedang memukuli pengendara motor, pemuda lainnya ikut datang.

Tak hanya itu, seorang pemotor lainnya diduga teman si pengendara itu memukul dan merelai kejadian tersebut.

Pemilik warung, Aziz Munandar (25) menyebutkan, aksi baku hantam itu terjadi pada Jumat (11/10/2024) sekitar pukul 03.00 WIB sampai membuat ia dan pegawainya kaget.

"Sempat kaget lagi tidur. Tiba-tiba terdengar suara berisik. Pas dilihat ke depan warung lagi ada perkelahian," ujarnya saat ditemui Kompas.com, Sabtu (12/10/2024) malam.

Baca juga: KM Nyaman Catamaran Tenggelam di Perairan Bali, 5 Penumpang Selamat

Situasi saat itu, kata dia dalam keadaan sepi hanya ada 1-2 orang yang belanja ke warung. Namun, sekitar beberapa menit kemudian sempat terdengar suara bising knalpot motor.

Di tengah aksi perkelahian tersebut, Azis dan pegawainya sempat mencoba melerai namun tak berhasil. Keduanya kemudian masuk ke dalam dan menutup pintu masuk warung.

Dia mengaku, tak mengetahui persis awal kejadian perkelahian Ini. Namun patut diduga kemungkinan salah satu pihak dalam keadaan mabuk.

"Kemungkinan dipengaruhi alkohol. Mungkin dari rekaman video milik saya, ada satu pemuda naik motor datang geber-geber. Pas itu mungkin enggak terima dilihatin sama yang nongkrong terus cekcok, ribut," tutur Aziz.

 Baca juga: Kawanan Pencuri Bobol Rumah Warga Purwokerto di Siang Bolong, Perhiasan Senilai Rp 300 Juta Raib

Akibat baku hantam tersebut, membuat kaca etalase milik Aziz  rusak parah. Meski begitu, ia dan pegawainya tidak mengalami luka akibat aksi kekerasan. 

"Kalau kerugian lumayan uangnya. Etalase rusak kacanya, terus barang dagangan juga acak-acakan. Tapi untung saya sama yang jaga warung tidak sampa luka," katanya.

Aziz menjelaskan, tidak mengetahui identitas kedua belah yang berkelahi tersebut. Namun yang pasti, salah satu dari kumpulan pemuda itu beberapa kali pernah berbelanja di warungnya. 

"Kurang tahu mereka orang sini atau buka. Tapi ada yang pernah beli di warung saya. Lalu juga habis kejadian itu mereka langsung bubar dan polisi juga belum ada yang kesini," pungkasnya.

 Baca juga: Daftar Manifes Penumpang Kapal Cepat Bella 72 Milik Cagub Maluku Utara Benny Laos yang Terbakar

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Bandung
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Bandung
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Bandung
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Bandung
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Bandung
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau