Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Rumah Ludes Terbakar Imbas Mobil Meledak di Tasikmalaya

Kompas.com, 24 Oktober 2024, 18:03 WIB
Irwan Nugraha,
Reni Susanti

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Kebakaran yang terjadi di rumah milik Ade Yusuf di Kampung Gunung Cihcir, Kelurahan Bantarsari, Kecamatan Bungursari, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, pada Kamis (24/10/2024), disebabkan oleh ledakan mobil yang sedang diperbaiki.

Kejadian ini mengakibatkan kerugian materiil yang signifikan, termasuk barang berharga dan uang tunai senilai Rp 4,4 juta milik tetangga yang terbakar.

"Saya yang mengisi kontrakan di depan. Tiba-tiba pemilik rumah berlari-lari mengambil air dengan kain. Kemudian, terdengar suara ledakan besar dari mobil di parkiran. Habis dzuhur tadi, mobil meledak beberapa kali dan api langsung merembet ke rumah," ungkap Arifatul Munasiroh (33), salah satu saksi mata di lokasi kejadian.

Baca juga: Korsleting Kabel Charger HP Sebabkan Satu Rumah Terbakar di Malang

Munasiroh menjelaskan, sebelum kejadian, pemilik rumah sedang memperbaiki mobil minibus Daihatsu Zebra miliknya.

Para saksi panik ketika melihat pemilik rumah berusaha memadamkan api yang mulai membesar.

"Kami pun langsung ikut membantu memadamkan api. Namun, kejadian berlangsung sangat cepat dan api semakin besar hingga terjadi beberapa kali ledakan. Pemilik rumah jarang menggunakan mobilnya, dan saat itu dia sedang mengutak-atik mesin. Percikan api menjadi pemicu awal," tambahnya.

Baca juga: Rumah Terbakar di Suela Lombok Timur, Penghuni Terluka

Api yang semakin membesar hampir membakar dua rumah di sampingnya. Munasiroh berusaha menyelamatkan anak-anaknya dan motor yang terparkir di depan rumah.

"Semua terbakar karena bahan bangunan rumah banyak terbuat dari bambu kering. Dagangan di warung saya juga ikut terbakar, termasuk mesin mainan capit. Kami berusaha mengambil air untuk memadamkan api yang semakin besar," ujar Munasiroh.

Sayangnya, dia tidak dapat menyelamatkan uang tunai yang ada di dalam tasnya karena api cepat membesar.

"Ledakan terus terjadi di mobil. Saya berlari menjauh, mungkin karena cuaca panas, api cepat membesar. Alhamdulillah, anak-anak selamat. Namun, uang Rp 4,4 juta di tas saya terbakar. Motor aman karena sudah diamankan," katanya.

Perwira Pengawas (Pawas) Polres Tasikmalaya Kota, Ipda Devi Budi Radiansyah, mengonfirmasi bahwa kebakaran disebabkan oleh ledakan mobil.

Beruntung tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, meskipun kerugian materiil cukup besar.

"Mobil tersebut hangus terbakar dan tidak tersisa. Alhamdulillah, petugas pemadam kebakaran datang dengan empat kendaraan untuk melakukan evakuasi," ujarnya.

Polisi telah menurunkan Tim Inafis Polres Tasikmalaya Kota untuk menyelidiki penyebab pasti kebakaran.

Sementara itu, petugas juga membantu membereskan sisa-sisa barang berharga di lokasi kebakaran.

"Api berhasil dipadamkan dalam waktu 30 menit, meskipun sempat melalap rumah dan warung di depan. Rumah sebelah juga sempat terpercik api," ungkapnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Bandung
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Bandung
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Bandung
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Bandung
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Bandung
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau