BANDUNG, KOMPAS.com - Sebuah video yang memperlihatkan gerobak ayam goreng atau "fried chicken" hanyut terbawa arus air sungai ramai di media sosial Instagram.
Video yang diunggah salah satu akun itu memperlihatkan, gerobak penjual daging ayam goreng tepung itu melaju mengikuti arus air yang meluap.
Diketahui lokasi tersebut berada di Kampung Cikupa, Desa Bojongmanggu, Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Ellsa Oktaviani (23), warga setempat yang merekam kejadian tersebut mengatakan, roda etalase ayam tersebut berada di depan rumahnya.
Baca juga: Banjir 2 Meter Rendam Rumah Warga di Banjaran Kabupaten Bandung
Saat kejadian, pemilik bergobak itu sedang berada di dalam rumahnya untuk bersiap memasukan roda tersebut ke rumah, lantaran di jalan air sudah mulai meluap dan deras.
"Jadi awalnya itu teh roda ada di depan rumah cuma agak pinggiran dikit, kayaknya si pedagangnya lagi masuk di dalem warung niatnya mau dimasukin tapi keburu airnya gede," katanya saat dihubungi lewat telepon, Selasa (5/11/2024).
Lantaran arus air yang menggenangi jalan deras, secara tiba-tiba roda tersebut terbawa arus.
Ellsa mengatakan warga yang melihat kejadian itu tak bisa menahan laju roda yang terbawa arus.
"Otomatis ke bawa ditambah arus gede jadi orang-orang nggak berani mau nahan roda yang kebawa arus. Si pedagang juga diem soalnya airnya gede banget," tutur dia.
Ellsa mengaku merekam kejadia unik itu tepat di depan rumahnya. Namun ia tak mengetahui sejauh mana roda etalase ayam itu terbawa arus. Hanya saja, roda itu hampir menubruk mobil yang mogok akibat banjir.
"Nah, saya ngambil videonya dari depan rumah jadi kurang tahu tapi tadi lihat mah hampir mau nabrak mobil karena ada mobil mogok. Kayanya udah berhenti," kata dia.
Kejadian itu berlangsung pukul 20.00 WIB berbarengan dengan datangnya luapan air sungai Citarum setelah Kabupaten Bandung dilanda hujan sejak sore tadi.
Meski banjir tak masuk ke rumahnya, Ellsa mengaku warga masih waswas lantaran hingga kini hujan masih turun.
Baca juga: Baswalu Kabupaten Bandung Panggil Pemred Media Lokal, Terkait Berita 3 Kadis Dukung Cabup
Sebagian warga, kata dia, masih berdiam diri di depan rumah, siaga apabila arus air semakin tinggi.
"Kalau di rumah aku air nggak masuk karena di rumah pakai penahan kaya besi gitu, kalau enggak pake otomatis masuk ke rumah gitu. Tapi ini biasanya ke lantai satu masuk," jelasnya.
"Warga waswas banjir, apalagi yang di dalem gang kan otomatis di pinggir jalan orang-orang pada waspada karena takut air masuk ke dalam rumah," sambung dia.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang