CIREBON, KOMPAS.com - Suradi, seorang pemuda berusia 21 tahun asal Desa Pegagan Kidul, Kecamatan Kapetakan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, dievakuasi setelah terapung tiga hari di perairan Sumenep, Jawa Timur.
Selama di laut, Suradi bertahan hidup hanya dengan menggunakan pelampung yang terbuat dari celana yang diisi udara.
Ade Faizal, Ketua Koordinator Penjemputan Suradi mengungkapkan, korban pertama kali ditemukan seorang nelayan asal Desa Pasongsongan, Kecamatan Pasongsongan, Kabupaten Sumenep, Senin (4/11/2024) siang.
Baca juga: Hilang 2 Hari Saat Melaut, Nelayan di Situbondo Ditemukan Tewas
Nelayan tersebut segera melapor kepada petugas polair dan perangkat desa setempat, yang kemudian mengevakuasi Suradi ke Puskesmas.
"Setelah dapat laporan, petugas sangat sigap, membawa korban ke puskesmas. Setelah bisa komunikasi, diketahui yang bersangkutan bernama Suradi asal Kabupaten Cirebon, dan langsung mencari tahu pihak keluarga korban," kata Ade Faizal di Kantor PCNU Kabupaten Cirebon, Jumat (8/11/2024) petang.
Warga dan perangkat setempat segera menghubungi PCNU Sumenep untuk menginformasikan penemuan Suradi.
Baca juga: Perahu Nelayan Bertabrakan di Palopo, 1 Tewas, 4 Dirawat di RS
PCNU Cirebon kemudian mencari alamat Suradi dan berhasil menemui keluarganya.
Ade, yang juga menjabat Ketua Lazisnu Kabupaten Cirebon, memutuskan untuk membentuk tim penjemputan bersama keluarga, perangkat desa, petugas kepolisian, dan lainnya.
Pada Rabu (6/11/2024), tim penjemputan tiba di Pondok Pesantren Tebu Ireng dan langsung menemui tim pengantar Suradi dari Sumenep.
Suradi langsung memeluk keluarganya dan menangis tersedu.
"Jam 11 siang, kita sampai lokasi. Suradi langsung menangis sesenggukan. Laporan dari penyelamat, Suradi banyak tidur, diam, sulit diajak komunikasi," tambah Ade menceritakan kondisi Suradi setelah dievakuasi.
Suradi menjelaskan peristiwa yang menimpanya. Ia yang awalnya bekerja sebagai pencari ikan dan cumi di perairan Maluku merasa tidak betah dan memutuskan untuk pulang ke Cirebon.
Atas izin atasan, Suradi berangkat dari Maluku menuju Jakarta menggunakan Kapal Pelni KM 4 Enggapulu pada Rabu (30/10/2024) siang.
Namun, pada Sabtu (2/11/2024) sekitar pukul 13.00 WIB, Suradi terpeleset dan tercebur ke laut.
Suradi berusaha meminta tolong, tetapi tidak ada yang mendengarnya dan kapal terus melanjutkan perjalanan.