Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Debat Kedua Pilbup Subang: Tagline Religius hingga Digitalisasi Pelayanan

Kompas.com, 18 November 2024, 08:53 WIB
Farida Farhan,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Pada debat kedua Pilbup Subang 2024, Minggu (17/11/2024) malam, tiga pasangan calon kembali memaparkan visi misi.

Calon bupati Subang nomor urut 1, Ruhimat, mengaku optimis bisa membangun Subang dengan anggaran dan potensi melimpah.

Baca juga: Debat Pilkada Subang, Sepakat Embung, Silang Pendapat soal Transparansi Kebijakan

Ruhimat mengatakan, berdasarkan pengalamannya sebagai petahana, persoalan pembangunan di Kabupaten Subang, baik pembangunan fisik maupun mental, disebabkan oleh pendapatan asli daerah (PAD) dan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) yang masih rendah.

Baca juga: Debat Pilkada Subang 2024, Paslon Bahas Patimban sampai PR Ruhimat

Namun, ia mengaku optimistis dengan adanya sumber daya manusia (SDM) dan potensi daerah di Subang.

Seperti adanya peraturan daerah (Perda) badan usaha milik daerah (BUMD), adanya kawasan ekonomi khusus (KEK), hingga hadirnya beberapa kawasan industri.

"Insya Allah, saya optimistis dengan banyaknya duit, saya optimis membangun fisik maupun mental, itu tentunya akan mudah dilakukan," kata Ruhimat, melansir Youtube KPU Kabupaten Subang.

Sementara, paslon bupati nomor urut 2, Reynaldi Putra Andita Budi Raemi menyebut ketiga paslon di Pilkada Subang sama-sama mempunyai tujuan membangun Kabupaten Subang.

Ia juga mengajak untuk menciptakan Pilkada yang riang gembira.

Reynaldi juga memaparkan visi misinya, termasuk tagline religius.

Pasangannya, Agus Masykur, menjelaskan kepanjangan religius.

"R-nya adalah religius modern, e-nya adalah ekonomi kokoh, l-nya adalah layanan prima, i-nya adalah investasi yang murah dan mudah, g-nya adalah gotong-royong yang merupakan akar budaya Kabupaten Subang, i-nya adalah infrastruktur inklusif, u-nya adalah usaha berkelanjutan, dan insya Allah s-nya adalah sejahtera bersama," kata Agus Masykur.

Adapun calon bupati nomor urut tiga, Asep Rochman, menyebut Kabupaten Subang dianugerahi banyak potensi sumber daya alam.

"Di Subang bukan hanya padi yang tumbuh subur, buah-buahan, sayur, dan perkebunan menandakan tanah kita adalah tanah surga. Subang adalah pegunungan, Subang adalah daratan, dan Subang pun bersentuhan dengan lautan. Kurang apalagi Tuhan memberi kenikmatan kepada warga Subang," kata Asep.

Namun, ia mengaku prihatin masih ada 150.000 warga Subang yang berada di bawah garis kemiskinan, 90.000 orang tidak memiliki pekerjaan, dan 76.000 warga menjadi buruh yang tidak tetap dan tanpa kepastian.

Asep menyebut masyarakat menunggu kebijakan, program, dan aksi nyata dari pimpinan daerahnya.

Halaman:


Terkini Lainnya
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Bandung
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Bandung
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Bandung
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Bandung
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Bandung
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau