KARAWANG, KOMPAS.com - Pada debat kedua Pilbup Subang 2024, Minggu (17/11/2024) malam, tiga pasangan calon kembali memaparkan visi misi.
Calon bupati Subang nomor urut 1, Ruhimat, mengaku optimis bisa membangun Subang dengan anggaran dan potensi melimpah.
Baca juga: Debat Pilkada Subang, Sepakat Embung, Silang Pendapat soal Transparansi Kebijakan
Ruhimat mengatakan, berdasarkan pengalamannya sebagai petahana, persoalan pembangunan di Kabupaten Subang, baik pembangunan fisik maupun mental, disebabkan oleh pendapatan asli daerah (PAD) dan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) yang masih rendah.
Baca juga: Debat Pilkada Subang 2024, Paslon Bahas Patimban sampai PR Ruhimat
Namun, ia mengaku optimistis dengan adanya sumber daya manusia (SDM) dan potensi daerah di Subang.
Seperti adanya peraturan daerah (Perda) badan usaha milik daerah (BUMD), adanya kawasan ekonomi khusus (KEK), hingga hadirnya beberapa kawasan industri.
"Insya Allah, saya optimistis dengan banyaknya duit, saya optimis membangun fisik maupun mental, itu tentunya akan mudah dilakukan," kata Ruhimat, melansir Youtube KPU Kabupaten Subang.
Sementara, paslon bupati nomor urut 2, Reynaldi Putra Andita Budi Raemi menyebut ketiga paslon di Pilkada Subang sama-sama mempunyai tujuan membangun Kabupaten Subang.
Ia juga mengajak untuk menciptakan Pilkada yang riang gembira.
Reynaldi juga memaparkan visi misinya, termasuk tagline religius.
Pasangannya, Agus Masykur, menjelaskan kepanjangan religius.
"R-nya adalah religius modern, e-nya adalah ekonomi kokoh, l-nya adalah layanan prima, i-nya adalah investasi yang murah dan mudah, g-nya adalah gotong-royong yang merupakan akar budaya Kabupaten Subang, i-nya adalah infrastruktur inklusif, u-nya adalah usaha berkelanjutan, dan insya Allah s-nya adalah sejahtera bersama," kata Agus Masykur.
Adapun calon bupati nomor urut tiga, Asep Rochman, menyebut Kabupaten Subang dianugerahi banyak potensi sumber daya alam.
"Di Subang bukan hanya padi yang tumbuh subur, buah-buahan, sayur, dan perkebunan menandakan tanah kita adalah tanah surga. Subang adalah pegunungan, Subang adalah daratan, dan Subang pun bersentuhan dengan lautan. Kurang apalagi Tuhan memberi kenikmatan kepada warga Subang," kata Asep.
Namun, ia mengaku prihatin masih ada 150.000 warga Subang yang berada di bawah garis kemiskinan, 90.000 orang tidak memiliki pekerjaan, dan 76.000 warga menjadi buruh yang tidak tetap dan tanpa kepastian.
Asep menyebut masyarakat menunggu kebijakan, program, dan aksi nyata dari pimpinan daerahnya.