Editor
BANDUNG, KOMPAS.com - Investasi di Jawa Barat tahun 2029 ditargetkan mencapai Rp 593 triliun. Target tersebut dinilai bisa menggenjot pertumbuhan ekonomi di Jabar hingga 8 persen.
"Harus bisa mencapai Rp593 triliun pada 2029,” ujar Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Barat, Nining Yulistiani, dalam rilis yang diterima Kompas.com, Jumat (13/12/2024).
Nining menjelaskan, investasi yang dikantongi Jabar pada 2023 sebesar Rp 210,6 triliun. Untuk memenuhi target nasional pertumbuhan ekonomi 8 persen, perlu meningkatkan investasi secara bertahap.
Baca juga: Cerita Para Korban Arisan dan Investasi Bodong di Nganjuk, Pelaku Dikenal Baik
Dalam Economic Outlook 2025, Nining mengungkapkan, untuk mencapai target nasional investasi Rp3.500 triliun pada 2029, Jawa Barat dituntut untuk memberikan kontribusi sebesar 16 persen dari total investasi nasional.
Dengan upaya strategis dan peningkatan daya tarik investasi, diharapkan Jawa Barat dapat menjawab tantangan ini dan menjadi motor penggerak perekonomian nasional.
Baca juga: Investasi di Jabar Tetap Tinggi Meski Upah Buruh Mahal
"Meskipun Jawa Barat dikenal sebagai destinasi investasi terbesar di Indonesia, namun banyak tantangan yang muncul khususnya dalam memastikan investasi tersebut berdampak positif terhadap pengurangan tingkat pengangguran dan kemiskinan," kata dia
Data menunjukkan bahwa kabupaten/kota dengan banyak industri justru memiliki tingkat pengangguran tinggi.
Sementara itu, wilayah yang minim investasi, seperti di bagian timur dan selatan Jawa Barat, memiliki tingkat pengangguran rendah tetapi angka kemiskinannya tinggi.
“Jawa Barat ini posisinya dibanding provinsi lain di posisi 25 dari 38 provinsi yang penghasilannya low middle. Nah posisi itulah yang kemudian kami melihat Jawa Barat ini masih banyak tantangannya dan kemudian harus dijawab dengan investasi yang masuk,” jelas dia
Selain itu, tantangan global juga turut memengaruhi. Menurut Nining, tren investasi global seperti proyek greenfield menunjukkan penurunan di negara-negara berkembang.
Namun, peluang tetap ada, khususnya di sektor energi terbarukan, manufaktur berbasis global value chains, serta sistem agri-pangan.
“Peluang di sektor energi terbarukan dan industri intensif masih terbuka lebar. Kami optimis Jawa Barat dapat mempertahankan posisinya sebagai destinasi investasi utama di Indonesia,” tegasnya
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang