CIREBON, KOMPAS.com - Banjir rob kembali melanda SDN 3 Ambulu, Desa Ambulu, Kecamatan Losari, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, pada Kamis (9/1/2025) pagi.
Sebanyak enam ruang kelas dan satu ruang guru terendam air, namun siswa dan guru tetap melanjutkan kegiatan belajar mengajar di tengah kondisi tersebut.
Pantauan Kompas.com, banjir rob merendam jalan masuk sekolah, halaman, dan seluruh ruang kelas.
Ketinggian air bervariasi antara 10 hingga 20 sentimeter di titik-titik terparah.
Baca juga: Banjir Rob Terjang Jalan Pantura Semarang-Demak, Warga Resah
Meskipun demikian, sebagian siswa tetap belajar di kelas yang masih dianggap aman.
Kondisi ini memaksa guru untuk memindahkan siswa kelas satu dan dua karena tingginya permukaan air, yang berpotensi membahayakan kesehatan mereka.
Sautun Hasanah, Kepala SDN 3 Ambulu, mengungkapkan bahwa dalam tiga bulan terakhir, sekolah tersebut telah mengalami banjir rob sebanyak 10 kali.
"Yang kemarin itu sangat parah, sebanyak 6 kelas dan ruang guru terendam sekitar 20 sentimeter," kata Sautun saat ditemui Kompas.com.
Sautun juga menyoroti dampak banjir pada semangat belajar siswa.
"Saya kasihan terhadap 164 siswa siswi yang belajar di SDN 3 Ambulu. Mereka merasakan banjir di sekolah dan juga di rumah," ucapnya.
Meskipun dalam kondisi sulit, sebagian besar siswa tetap hadir ke sekolah.
Ia menambahkan bahwa pihaknya sudah berulang kali melakukan perbaikan dengan dana pribadi untuk memperbaiki tembok yang rusak akibat banjir.
Namun, sifat air laut yang mengandung garam membuat bangunan cepat rusak.
Baca juga: Jalur Alternatif Menghindari Banjir Rob di Semarang-Demak
Sekolah yang berjarak sekitar 300 meter dari bibir pantai ini sangat rentan terhadap banjir rob.
Sautun mengharapkan bantuan dari pemerintah untuk rehabilitasi sekolah agar siswa dapat belajar dalam kondisi yang lebih baik.
"Harapan kami ada dari dinas terkait untuk memerhatikan, sehingga kami belajar kondusif, agar meninggikan lantai agar saat rob tidak masuk kelas lagi," tutup Sautun.
Putri Katiana Hermanto, siswi kelas 4, mengungkapkan bahwa banjir rob sering terjadi di sekolahnya.
Dia dan teman-temannya berharap agar sekolahnya ditinggikan agar tidak terendam saat banjir rob datang.
"Sering, sering banjir rob. Enggak nyaman, enggak bisa konsentrasi, pengennya ditinggiin biar air robnya enggak masuk kelas," ujarnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang