KARAWANG, KOMPAS.com - Kapal nelayan penangkap cumi asal Pelabuhan Perikanan Muara Angke ditemukan terbalik di perairan laut pantai utara Sedari, Kecamatan Cibuaya, Karawang, Jawa Barat, pada Rabu (8/1/2025).
Beruntung, satu nakhoda dan sembilan anak buah kapal (ABK) berhasil diselamatkan.
Kepala Satuan Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karawang, Mahpudin, menjelaskan bahwa peristiwa ini bermula ketika Kapal Motor (KM) Joyo Tenggoro dalam perjalanan pulang menuju Pelabuhan Perikanan Muara Angke di Jakarta pada Senin (6/1/2025) pukul 18.10 WIB.
Baca juga: Kapal Angkut Pekerja Migran Ilegal Tenggelam di Perairan Karimun, 6 Selamat, 3 Hilang
Di Muara Gembong, Bekasi, cuaca buruk melanda dengan angin kencang dari arah utara dan barat daya serta ombak besar yang menerjang kapal.
"Nakhoda pun kemudian memutuskan untuk melakukan lego jangkar di posisi L 05.50.000, B 107.00.000," ujar Mahpudin, Kamis (9/1/2025).
Lalu, para ABK mengenakan baju pelampung.
Namun, meski sudah memasang lego jangkar, kapal tetap bergerak tidak menentu hingga tali jangkar putus.
Baca juga: Kapal Ikan Berawak WN Rusia Diamankan di Perairan Bintan, Diduga Bawa Limbah B3
Ombak besar kembali menghantam kapal sarat muatan tersebut, menyebabkan kapal miring ke kiri dan sebagian tenggelam.
Para nelayan kemudian naik ke bagian kapal yang belum tenggelam.
Sekitar pukul 22.10 WIB, nakhoda terus menyorot senter berharap ada pertolongan dari kapal-kapal yang melintas.
Lalu pada pukul pukul 23.30 Kapal kecil nelayan dari Ciparage melihat sinyal permintaan tolong dari KM Joyo Tenggoro.
"Kemudian lima kru dievakuasi terlebih dahulu sambil mencari kapal lain untuk menyelamatkan lima orang lainnya. Sepuluh kru di kapal pun berhasil diselamatkan dan dibawa ke Pantai Pakisjaya," tambah Mahpudin.
Baca juga: Halusinasi, Remaja Terjun ke Perairan Gorontalo dari Atas Kapal
KM Joyo Tenggoro kemudian hanyut terbawa arus dari Perairan Muara Gembong Bekasi hingga ke Perairan Sedari Karawang.
Pada Rabu, 8 Januari 2025, nelayan Sedari menemukan kapal yang terbalik, dan videonya pun viral di media sosial.
Mahpudin mengimbau kepada para nelayan pesisir pantai utara Karawang agar selalu memperhatikan peringatan dari Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) terkait potensi cuaca, kecepatan angin, dan ketinggian gelombang.
"Kami mengimbau untuk selalu waspada dan siap siaga dalam berlayar menangkap ikan," ujarnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang