Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah Rumah yang Terancam Longsor di Kuningan Bertambah, Tanah Masih Labil

Kompas.com, 19 Januari 2025, 17:17 WIB
Muhamad Syahri Romdhon,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KUNINGAN, KOMPAS.com - Jumlah rumah warga di Blok Purwasari, Desa Cimara, Kecamatan Cibeureum, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat yang terancam terkena longsor, bertambah, pada Minggu (19/1/2025) siang.

Ada sebanyak 20 yang terancam dari 15 rumah yang sebelumnya dilaporkan saat kaji cepat.

Tim gabungan telah mengevakuasi sebanyak 78 warga dari rumah ke tempat pengungsian.

Baca juga: Kronologi Penangkapan Pemuda Pemasok Liquid Narkoba asal Malaysia di Sebatik

Kepala Desa Cimara, Ruskanda, menyampaikan, pendataan masih terus berjalan dari sejak awal kejadian Sabtu (18/1/2025) sore hingga saat ini.

Petugas gabungan dari TNI, Polri, BPBD dan pihak lainnya, masih berjaga di lokasi.

Mereka mengantisipasi adanya potensi longsor susulan. Hal ini, disebabkan karena kondisi tanah yang berada di titik longsor masih labil.

Baca juga: Kronologi Munculnya Sinkhole di Gunungkidul, Ladang Warga Amblas


Warga dievakuasi di mushala

Keberadaan sumber mata air di titik tersebut juga diprediksi akan terus membuat tanah bergerak.

"Awal kejadian ada suara letusan, terus ada angin dan tiba-tiba longsor, di bawah lokasi itu, sumber mata air, tanahnya juga masih labil," kata Rukanda saat ditemui Kompas.com di mushala tempat pengungsian, Sabtu (19/1/2025) siang

Dalam proses penanganan ini, Ruskanda bersama perangkat desa, BPBD, TNI Polri, sepakat memprioritaskan penyelamatan warga terlebih dahulu.

Baca juga: Sering Terjadi Sinkhole, Begini Penjelasan dan Imbauan BPBD Purworejo

Mereka mengevakuasi warga dari rumahnya masing-masing menuju mushala.

Sebagian warga bertahan di mushala sejak Sabtu malam hingga Minggu siang.

Sekretaris Desa Cimara, Diding Hidayat, menyampaikan berdasarkan data terkini, ada 78 warga yang terdampak longsor.

Baca juga: Mengintip Munculnya Lubang Misterius Diduga Sinkhole di Gunungkidul dan Purworejo...

Ada 3 rumah yang rusak berat karena tergerus longsor, 20 lainnya terancam longsor susulan. Sebelumnya dilaporkan 4 rumah rusak tergerus longsor.

"Untuk yang diungsikan sekitar 78 jiwa, yang tergerus longsor tiga rumah, 17 rumah terancam, dan tiga rumah terancam kena longsor di bagian bawah. Jadi ada 2 lokasi dampak dari kejadian longsor ini," kata Diding saat ditemui Kompas.com di lokasi pengungsian, Sabtu (19/1/2025) siang.

Saat ini, seluruh warga diungsikan sementara di mushal.

Mereka juga membawa jumlah barang barang yang dapat diselamatkan. Petugas gabungan masih berusaha memenuhi kebutuhan para korban.

Baca juga: Fenomena Sinkhole Muncul Lagi di Gunungkidul, Apa Penyebabnya?

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Bandung
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Bandung
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Bandung
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau