Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan Benih Padi, Ratusan Karangan Bunga bagi Dedi Mulyadi-Erwan Penuhi Gedung Sate

Kompas.com, 21 Februari 2025, 07:53 WIB
Faqih Rohman Syafei,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Ratusan karangan bunga menghiasi ucapan selamat dilantiknya Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan, di halaman depan Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (21/2/2025).

Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi, sedikitnya ada 157 karangan bunga di halaman depan Gedung Sate bagian barat dan timur yang telah terpajang rapi.

Selain di lokasi tersebut, karangan bunga ucapan selamat ini juga terpajang di halaman depan Gedung DPRD Jabar.

Karangan bunga ini berasal dari lembaga dan juga perorangan yang didominasi oleh warna merah, putih, hingga biru.

Baca juga: Ketika Dedi Mulyadi Copot Kepala Sekolah SMAN 6 Depok Buntut Polemik Study Tour...

Menurut keterangan petugas keamanan Gedung Sate, Ujang, karangan bunga tersebut sudah mulai berdatangan sejak Kamis (20/2/2025) hingga Jumat (21/2/2025) pagi secara beriringan.

Dia memprediksi, kiriman karangan bunga tersebut masih akan terus datang hingga siang hari nanti.

Pihak Setda Provinsi Jabar pun telah menginstruksikan agar ditempatkan di bagian depan Gedung Sate.

"Kamis pagi numpuknya, dari semalam juga masih datang. Tadi juga masih ada yang ngirim," ujarnya saat ditemui Kompas.com di lapangan, Jumat (21/2/2025).

Baca juga: Jadwal Farhan-Erwin Setelah Dilantik Jadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung

Sejumlah karangan bunga ucapan selamat atas pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi - Erwan Setiawan di depan halaman Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (21/2/2025).Kompas.com/Faqih Rohman Syafei Sejumlah karangan bunga ucapan selamat atas pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi - Erwan Setiawan di depan halaman Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (21/2/2025).

Minta Benih Padi

Sebelumnya diberitakan, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, meminta masyarakat yang akan memberikan ucapan selamat atas pelantikannya dengan benih padi, bukan karangan bunga.

Menurut Kang Dedi, sapaan akrabnya, benih padi memiliki makna filosofis yang mendalam bagi masyarakat Nusantara.

Selain itu, padi juga memberikan banyak manfaat bagi masyarakat.

"Saya mengajak sebaiknya karangan bunga, diganti dengan benih padi. Tujuannya agar benih itu bisa terus tumbuh dan berkembang serta memberikan manfaat bagi banyak orang, terutama para petani," kata dia dalam keterangan resminya, Kamis (20/2/2025).

Benih padi tersebut, lanjut Kang Dedi, kemudahan akan diberikan kepada para petani di seluruh Jabar.

Harapannya, benih padi bisa ditanam di sawah sehingga meringankan beban para petani.

Baca juga: Dilantik Jadi Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi Sarankan Karangan Bunga Diganti Benih Padi

Selain itu, benih yang diberikan adalah benih padi original yang dalam ilmu pertanian ditandai dengan warna ungu atau putih.

Dengan adanya gerakan ini, diharapkan masyarakat dapat ikut serta dalam memperkuat ketahanan pangan dan menciptakan keberlanjutan yang berdampak luas.

"Jika berwarna putih, benih itu bisa ditanam oleh anak-anak sekolah sebagai bagian dari edukasi pertanian," kata Kang Dedi.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Bandung
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Bandung
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Bandung
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Bandung
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Bandung
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau