Editor
KOMPAS.com – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengumumkan bahwa Pemprov Jabar akan melakukan modifikasi cuaca selama 10 hari ke depan untuk mengurangi curah hujan di wilayah-wilayah rawan banjir.
Langkah ini diambil sebagai respons terhadap prediksi cuaca ekstrem dari BMKG yang memperkirakan hujan deras akan terjadi pada 10-20 Maret 2025.
"Mudah-mudahan modifikasi cuaca itu bisa mengurangi beban air yang jatuh ke wilayah-wilayah rawan banjir," ujar Dedi kepada Kompas.com, Jumat (7/3/2025).
Baca juga: Dedi Mulyadi Fokus Benahi Puncak Bogor untuk Mengembalikan Resapan Air
Sejumlah daerah di Jawa Barat saat ini mengalami peningkatan banjir akibat hujan yang tidak kunjung reda, termasuk Sukabumi, Kota dan Kabupaten Bekasi, Karawang, serta Cirebon. Dengan teknologi modifikasi cuaca, diharapkan intensitas hujan dapat dikendalikan sehingga debit air yang mengalir ke daerah hilir seperti Karawang, Bekasi, dan DKI Jakarta bisa berkurang.
Selain melakukan modifikasi cuaca, Dedi juga tengah fokus membenahi wilayah Puncak, Kabupaten Bogor, yang berperan penting sebagai daerah resapan air.
Ia mengambil langkah tegas dengan membongkar bangunan tak berizin dan mengembalikan Puncak ke fungsi awalnya sebagai kawasan hutan dan perkebunan.
Dedi pun menyampaikan permintaan maaf atas penanganan banjir yang dirasa belum maksimal.
Baca juga: UPDATE Banjir Sukabumi, 1 Orang Tewas, 7 Hilang, 18 Kecamatan Terdampak
Ia mengapresiasi dukungan dari berbagai pihak dan berharap upaya ini dapat membantu meringankan beban masyarakat yang terdampak.
"Semoga seluruh jajaran yang bekerja setiap hari menyelesaikan masalah warga diberikan kesehatan," tutupnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang