Editor
Ini terjadi setelah penutupan sementara terhadap empat tempat wisata lainnya yang dinilai melanggar peraturan lingkungan.
Penutupan ini merupakan langkah tegas untuk melindungi ekosistem dan mencegah kerusakan lingkungan.
Keempat tempat wisata yang sudah ditutup adalah sebagai berikut:
1. Pabrik Teh PT Perusahaan Perkebunan Sumber Sari Bumi Pakuan (PPSSBP), yang berada dekat kawasan resapan air Telaga Saat. Tempat ini dianggap berpotensi mengancam ekosistem serta ketersediaan air bagi masyarakat setempat.
2. PTPN I Regional 2 Gunung Mas, yang lokasi wisatanya dinilai tidak sesuai dengan peraturan lingkungan.
3. PT Jaswita Jabar (Hibiscus Park), yang melakukan perluasan pembangunan tanpa izin hingga mencapai 15.000 meter persegi.
4. Jembatan Gantung Eiger Adventure Land di Megamendung, yang juga tidak sesuai dengan tata lingkungan yang berlaku.
Baca juga: Bongkar Bangunan di Puncak Bogor, Dedi Mulyadi: Saya Tak Pandang Bulu
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Hanif Faisol Nurofiq, pada Kamis (6/3/2025), menjelaskan bahwa selain keempat lokasi tersebut, pemerintah telah mengidentifikasi 33 tempat wisata lain di kawasan Puncak Bogor yang juga berpotensi mengalami penyegelan.
Penilaian ini berdasarkan pada pelanggaran peraturan lingkungan, termasuk alih fungsi lahan serta pembangunan yang melebihi batas ketentuan yang ditetapkan.
Hanif menegaskan bahwa ada 18 kerja sama operasional (KSO) yang bermitra dengan PTPN I Regional 2 yang akan diperiksa secara ketat.
Jika terbukti melanggar, sanksi tegas berupa penyegelan atau pencabutan izin operasional akan diberlakukan.
Pemprov Jawa Barat membongkar wahana rekreasi Hibisc Fantasy Puncak di Bogor, Jabar, Kamis (6/3/2025)Saat ini, baru empat lokasi yang disegel, namun 33 tempat lainnya akan dipasang plang segel dalam beberapa hari ke depan.
Baca juga: Hibisc Fantasy Puncak Bogor Dibongkar Paksa Usai Disegel, Menteri LH: Kami Mengecam
Menurut Rizal, salah satu temuan menunjukkan adanya ketidaksesuaian luasan agrowisata di lahan yang dikelola oleh salah satu perusahaan di wilayah tersebut.
"Yang tadinya luasan agrowisatanya hanya 16.000 hektar, faktanya sekarang yang ditemukan adalah 35.000 hektar," jelas Rizal, Kamis (6/3/2025) dikutip dari Antara.