SUKABUMI, KOMPAS.com - Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki, tengah menunggu aturan yang sempat diwacanakan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, soal wajib militer bagi para pelaku kenakalan remaja.
Ayep Zaki sepenuhnya akan setuju dengan apa yang nanti akan dilakukan Gubernur Jawa Barat tersebut untuk mengatasi kenakalan remaja.
"Saya akan mengikuti instruksi apabila sudah ada petunjuk teknis dari provinsi, jadi saya tegak lurus dengan provinsi dan pemerintah pusat. Apa pun yang diinginkan pusat dan provinsi, walkot (daerah akan) mengikuti," kata Ayep Zaki saat ditemui awak media di Polres Sukabumi Kota, Rabu (12/3/2025) siang.
Baca juga: Wajib Militer di SMA Jabar, Anggota TNI-Polri Jadi Pembina di Setiap Sekolah
Sebelum menunggu adanya aturan soal wajib militer bagi pelaku kenakalan remaja, unsur Forkopimda Kota Sukabumi pada Rabu (12/3) melakukan MoU kerja sama penanganan berandal bermotor dan tawuran antarpelajar di wilayah hukum Polres Sukabumi Kota.
Nantinya, para pelaku tersebut akan dimasukkan ke pesantren selama beberapa hari untuk mendapatkan pembinaan.
"Tentu saja kondisi hari ini dengan maraknya geng motor atau perang sarung ini harus segera diantisipasi," ucapnya.
Baca juga: Penjelasan Dedi Mulyadi tentang Rencana Wajib Militer di SMA Jabar
"Alhamdulillah hari ini saya menyaksikan penandatanganan untuk menyelesaikan permasalahan perang sarung maupun geng motor dengan dididik di pesantren," tutur Ayep Zaki.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang