TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Kejadian tak biasa terjadi di SDN Pengadilan 2, Tawang, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, pada Rabu (9/4/2025), saat para siswa dan guru kembali beraktivitas setelah libur Lebaran.
Seekor ular jenis koros ditemukan di dalam kelas, menyebabkan kepanikan di kalangan guru dan siswa.
Ular tersebut muncul secara tiba-tiba saat proses belajar mengajar sudah dimulai.
Baca juga: Tips Ampuh Cegah Ular Kobra Masuk Rumah: Tutup Celah Pintu hingga Gunakan Kapur Barus
Beruntung, seorang guru segera melaporkan kejadian itu kepada petugas Pemadam Kebakaran dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tasikmalaya.
Ular tersebut pertama kali ditemukan oleh salah seorang siswa yang melihatnya melintas di lantai kelas.
Karena lantai keramik yang licin, ular itu terlihat tidak bisa bergerak bebas.
Situasi ini membuat para siswa panik dan histeris, hingga guru mereka segera meminta bantuan dari BPBD dan petugas Damkar.
"Awalnya para siswa sedang riang karena baru pertama kali lagi masuk sekolah. Lalu, mereka panik dan heboh saat ada ular di dalam kelas," tambah Lia.
Baca juga: Sedang Duduk Santai, Warga Bantul Melihat Ular Kobra Sepanjang 50 cm
Koordinator Lapangan Damkar Kota Tasikmalaya, Hendrik Setiana, mengonfirmasi bahwa laporan mengenai ular tersebut diterima sekitar pukul 07.10 WIB.
Tim Regu 3 Damkar BPBD Kota Tasikmalaya segera diterjunkan untuk mengevakuasi ular itu.
"Mereka tiba di lokasi pada pukul 07.25 WIB dan langsung melakukan tindakan sesuai standar operasional prosedur (SOP). Jenis ular yang ditemukan adalah ular koros sepanjang sekitar satu meter. Beruntung, tidak ada korban luka maupun sengatan dalam kejadian ini," kata Hendrik.
Hendrik menambahkan bahwa ular koros termasuk jenis yang tidak berbisa, namun keberadaannya tetap dapat menimbulkan kepanikan, terutama di lingkungan padat manusia seperti sekolah.
"Kami juga mengimbau sekolah-sekolah untuk waspada, apalagi di musim pancaroba seperti sekarang. Hewan liar seperti ular bisa masuk ke pemukiman atau bangunan saat mencari tempat yang hangat dan lembap," ujarnya.
Baca juga: Tak Cuma Ular, Biawak Dilaporkan Masuk Dapur Warga, Apa Penyebabnya?
Setelah ular diamankan dan seluruh kelas diperiksa, para siswa melanjutkan kegiatan belajar mereka.
Hendrik menekankan pentingnya kewaspadaan, terutama saat musim hujan, ketika ular yang habitatnya di air mencari daratan atau tempat lembap untuk berlindung.
"Kami siap siaga bukan hanya untuk kebakaran, tetapi juga penanganan gangguan hewan berbahaya di lingkungan masyarakat," pungkasnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang